Sejarah Keselamatan dan Kesehatan Kerja

BAB III PERLINDUNGAN HUKUM MENGENAI KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

A. Sejarah Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Dalam tahun 1760 sebelum Masehi, Raja Hammurabi, yang merupakan pendiri dynasti Babylonia, menyusun kumpulan undang-undang dan peraturan yang kemudian disebut Kode Hammurabi. Kode ini, telah diterima oleh raja dari dewa matahari, Shamash, yang memberikan prosedur mengenai hak-hak milik, hak perorangan, dan hutang-piutang. Ini diberikan antara lain untuk mengatur kerusakan yang disebabkan oleh pengabaian dalam berbagai perdagangan. Pada saat itu Undang-undang menyatakan bahwa : “Bila seorang ahli bangunan membuat rumah untuk seseorang dan pembuatannya tidak dilaksanakan dengan baik sehingga rumah itu roboh dan menimpa pemilik rumah hingga mati, maka ahli bangunan tersebut harus dibunuh”. 53 Selama awal Abad Pertengahan berbagai bahaya di identifikasi, termasuk efek-efek paparan timbal dan mercury, kebakaran dalam ruang terbatas, serta kebutuhan alat pelindung perorangan. Namun demikian, tidak ada standard atau persyaratan keselamatan yang terorganisasi dan ditetapkan pada saat itu. Para pekerja 53 RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA K3 http:estonhasiant.wordpress.comba-kul, diakses tanggal 27 Agustus 2011. Universitas Sumatera Utara biasanya pengrajin independen atau bagian dari toko atau pertanian keluarga dan bertanggung jawab sendiri untuk keselamatan, kesehatan dan kesejahteraannya. 54 Pada awal abad 18 dan pada saat terjadinya Revolusi Industri, Beardini Ramazini menulis “Discourse on Disease of Workers”. Dikenal sebagai bapak pengobatan pekerja, dia menggambarkan penyebab dari penyakit akibat kerja yang terjadi pada kimiawan yang bekerja di laboratorium. Namun demikian, perhatiannya yang besar pada kimiawan, membuatnya percaya harus ada perlindungan terhadap profesi mereka jika dia menyarankan intervensi keselamatan. 55 Dengan beralihnya kegiatan perekonomian dunia ke revolusi industri yang diawali di Prancis, yang juga merubah pemikiran manusia dari bekerja secara sendiri-sendiri menjadi bekerja berkelompok, menuntut pengembangan pemikiran untuk menjaga dan memelihara keselamatan dan kesehatan karyawan yang dipekerjakan oleh perusahaan karena : “Pekerja yang sehat dan produktif menjadi aset strategis. Bukan hanya bagi perusahaan, tapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan.” 56 Pada akhir tahun 1700an, sistem pabrik memperkenalkan pekerja bahaya baru dan tidak diketahui. Perusahaan tekstil dijalankan dengan mesin pintal, gulungan kapas dan tumpukan benang, bersama dengan resiko yang berhubungan dengan mesin, kebisingan dan debu. Manajemen diperhadapkan dengan keuntungan dan 54 Ibid 55 Sejarah keselamatan dan kesehatan kerja http:hanscoy.blogspot.com200904sejarah- keselamatan-dan-kesehatan-kerja.html, diakses tanggal 25 April 2011 56 RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA K3, Op. Cit.., diakses tanggal 27 Agustus 2011 Universitas Sumatera Utara kerugian. Kematian dan cidera diterima sebagai bagian dari bidang industri. Sekarang, mungkin rasa sakit dan kesakitan mungkin diperhatikan sebagai norma dan diterima dalam beberapa pekerjaan industri. Kemudian manajemen keselamatan dan kesehatan, tidak dipertimbangkan atau diperlukan. Buruh sangat banyak dan pekerja senang dengan hanya memperoleh pekerjaan. 57 Pada awal tahun 1800an, Revolusi Industri melanda Amerika Serikat, menekankan pengurangan biaya, dan tenaga kerja menjadi makin banyak dengan buruh imigran dan buruh anak-anak. Undang-undang yang umum pada saat itu menguntungkan para pengusaha dan manajer, dan nyatanya tidak ada kompensasi untuk penyakit atau cidera serta tidak ada standard yang disetujui untuk keselamatan tempat kerja. Namun demikian, ketika cidera semakin meningkat, usaha pertama terhadap kompensasi dimulai di Massachusetts dengan Employer’s Liability Law pada tahun 1887. Namun demikian pada banyak kasus, usaha kompensasi ditolak dengan berbagai alasan legal jika pengusaha dapat menunjukkan bahwa pekerja lalai atau memberikan kontribusi terhadap penyebab kecelakaan. 58 Kecelakaan-kecelakaan akibat kerja dalam perindustrian mula-mula terjadi secara besar-besaran, ketika kemajuan-kemajuan pesat teknologi mulai diterapkan untuk produksi secara besar-besaran dengan mesin, sedangkan pabrik merupakan suatu kesatuan proses kerja. Keadaaan-keadaan sebagai hasil Revolusi Industri di satu 57 Ibid 58 Ibid Universitas Sumatera Utara pihak merupakan suatu kemajuan yang gemilang, di pihak lain adalah bertentangan dengan perikemanusiaan dan memerlukan perbaikan. 59 Gerakan perbaikan tersebut dipimpin oleh orang-orang yang merasa bahwa mereka memiliki tanggung jawab moral terhadap kesejahteraan kawan-kawan sekerjanya. Pencegahan kecelakaan sejak semula berkembang atas perjuangan pria atau wanita yang berorientasi keppentingan umum dan bertekad melindungi pihak yang lemah. Perjuangan tersebut dilandasi pula oleh pengalaman-pengalaman yang penuh penderitaan. tujuan mereka pada awal mulanya adalah mempengaruhi pemerintah agar melindungi buruh-buruh pabrik terutama anak-anak, yang sering hidup dan bekerja pada keadaan-keadaan sangat buruk, seperti bahaya putus tangan atau jari, penyakit berat dan kerusakan moral. 60 Abad dua puluh merupakan awal perhatian keselamatan kerja pada arena politik. Pada tahun 1908, Theodore Roosevelt mengatakan : “Jumlah kecelakaan yang menyebabkan kematian pekerja .... semakin meningkat. Dalam beberapa tahun, ini meningkat dengan cepat dengan menyebabkan kematian yang lebih besar daripada perang besar.” Ini diikuti dengan penetapan persyaratan Workers Compensation secara federal serta di seluruh negara bagian. Pada saat yang sama, standard-standard keselamatan mengenai pelindung mesin dan perusahaan baja serta 59 Suma’mur, Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan, Jakarta: CV. Haji Masagung, 1987, hlm. 20. 60 Ibid Universitas Sumatera Utara rel kereta api memulai apa yang kita kenal sekarang sebagai program manajemen keselamatan kerja. 61 Sampai tahun 1931, sebagian besar dari usaha-usaha intervensi keselamatan dan kesehatan diarahkan langsung untuk meningkatkan kondisi pabrik. 62 Saat ini dalam tahun 1970, Occupational Safety And Health Act OSHA Yang bersejarah disahkan dan menjadi undang-undang federal yang efektif pada tahun 1971. Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 menjadi elemen penting pada sebagian besar industri manufakturing. Standard-standard telah dimulai dan manajemen telah mengetahui bahwa keuntungan operasi secara langsung terpengaruh ketika pekerja mengalami lost time karena cidera yang disebabkan kerja. 63 Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 berawal dari Occupational Safety and Health OSH yaitu sebuah ilmu disiplin yang peduli dan melindungi keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan orang yang bekerja di tempat kerja. Setelah adanya OSH, disusunlah Occupational Safety and Health Act yang ditandatangani oleh Presiden Richard M. Nixon pada tanggal 29 Desember 1970. Undang-undang ini sebagai pencetus berdirinya badan National Institute for Occupational Safety and Health NIOSH dan Occupational Safety and Health Administration OSHA, dimana tujuan utamanya adalah untuk menjamin bahwa pekerja mengerjakan tugasnya dengan lingkungan yang bebas bahaya bagi Keselamatan dan Kesehatan 61 Sejarah Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, Op. Cit., diakses tanggal 25 April 2011 62 Ibid 63 Ibid Universitas Sumatera Utara Kerja K3 mereka, seperti bahaya kimia beracun, bunyi berisik yang mengganggu, gangguan mekanik, kepanasan atau kedinginan atau lingkungan yang kotor. 64

1. Sejarah Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia