Hipotesis Penelitian Paradigma Penelitian

85 Heni Nafiqoh, 2015 Berprestasi Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Anak Usia D ini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengujian reliabilitas pada variabel Motivasi Kerja ini dengan melihat nilai korerasi Cronbachs Alpha yaitu sebesar 0,922. Dengan kata lain data hasil angket dapat dipercaya, karena r hitung batas maksimal 0,700. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan padavariabel Motivasi Kerja reliabel.

c. Variabel Kinerja Mengajar Guru TK Y

Tabel 3.11 Uji Reliabilitas Kinerja Mengajar Guru Cronbach’s Alpha N of Items 0,933 25 Pengujian reliabilitas pada variabel Kinerja Mengajar Guru ini dengan melihat nilai korerasi Cronbachs Alpha yaitu sebesar 0,933. Dengan kata lain data hasil angket dapat dipercaya, karena r hitung batas maksimal 0,700. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan pada variabel Kinerja Mengajar Guru reliabel.

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis assosiatif, yaitu suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih Sugiono, 1999, hlm. 86. Berdasarkan pendapat tersebut dan latar belakang serta anggapan dasar di atas, hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah X 1 terhadap Motivasi Berprestasi Guru TK Y. 2. Terdapat hubungan antara Motivasi Berprestasi Guru TK X 2 terhadap Kinerja Mengajar Guru TK Y. 3. Terdapat hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah X 1 , dan Motivasi Berprestasi X 2 secara bersama-sama terhadap Kinerja Mengajar Y. Mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka peneliti dapat menggambarkan hubungan penelitian sebagai berikut: 86 Heni Nafiqoh, 2015 Berprestasi Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Anak Usia D ini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu X 1 X 2 Y r 1 r 2 R Gambar 3.1 Hubungan Antara Variabel Penelitian Keterangan: X 1 : Kepemimpinan kepala sekolah X 2 : Motivasi berprestasi Y : Kinerja Guru  : Arah Korelasi

G. Tehnik Analisis

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas masing-masing variabel dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah sebaran data tiap variabel tidak menyimpang dari ciri- ciri data yang akan berdistribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS 19 Uji Kolmogorov-Smirnov. Dengan kriteria apabila nilai probabilitas atau signifikansi lebih besar dari 0,05 data berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai probabilitas atau signifikansi lebih kecil dari 0,05 data tidak berdistribusi normal.

2. Uji Linieritas

Variabel yang akan diuji linieritasnya adalah variabel X 1 , X 2 atas Y. Perhitungan uji linieritas dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS versi 19. Pedoman yang digunakan untuk menentukan kelinieran antar variabel adalah dengan membandingkan nilai probabilitas hitung dengan nilai probabilitas Tabel pada taraf signifikansi α = 0.05. Kaidah keputusan yang berlaku adalah sebagai berikut : 87 Heni Nafiqoh, 2015 Berprestasi Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Anak Usia D ini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Nilai sig F atau signifikansi atau nilai probabilitas ≥ 0.05, maka distribusi data berpola tidak Linier. 2. Nilai sig F atau signifikansi atau nilai probabilitas ≤ 0.05, maka distribusi data berpola Linier. Setelah diketahui data tersebut berdistribusi normal dan mempunyai distribusi data berpola Linier, maka selanjutnya dilakukan uji multiple correlation dan analisis jalur yaitu sebagai berikut.

1. Multiple Correlation Koefisien Korelasi Berganda

Analisis multiple correlation koefisien korelasi berganda digunakan untuk menerangkan kekuatan dan arah hubungan variabel independen dengan variabel dependen. Peneliti menggunakan analisis multiple correlation koefisien korelasi berganda untuk mencari hubungan kepemimpinaan dan motivasi berprestasi terhadap kinerja guru PAUD. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono 2012 analisis multiple correlation koefisien korelasi berganda digunkan untuk mengukur kekuatan asosiasi hubungan antar variabel dependen dengan independen. Rumus multiple correlation koefisien korelasi berganda sebagai berikut: Keterangan : : koefisien korelasi dengan Y : koefisien korelasi dengan Y : koefisien korelasi dengan : koefisien korelasi dengan Y, mengendalikan : koefisien korelasi dengan Y,mengendalikan Cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui korelasi digunakan kriteria sebagai berikut: 88 Heni Nafiqoh, 2015 Berprestasi Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Anak Usia D ini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.12 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Berganda Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,199 Sangat Rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono 2012

2. Path Analyisis

Hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi terhadap kinerja guru dianalisis dengan menggunakan Analisis Jalur Path Analysis. Karena penelitian ini melihat variabel mana kepemimpinan kepala sekolah atau motivasi berprestasi yang lebih memberikan kontribusi terhadap kinerja guru PAUD, maka analisis statistik yang dipakai adalah “path analysis” atau analisis jalur. dengan tahapan sebagai berikut. 1 Menghitung matriks korelasi antar variabel yang berbentuk : X 1 X 2     X2X2 X2X1 X1X2 X1X1 2 1 r r r r X X Dengan r XiXj adalah koefisien korelasi antara X i dan X j , i ≠ j = 1, 2. Pedoman interpretasi koefisien korelasi seperti pada Tabel 3.13 berikut. Tabel 3.13 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,81 – 1,00 Sangat Kuat 0,60 – 0,79 Kuat 0,40 – 0,599 Sedang 0,20 – 0,39 Rendah 0,001 – 0,19 Sangat Rendah 89 Heni Nafiqoh, 2015 Berprestasi Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Anak Usia D ini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 Menentukan matriks invers korelasi, yaitu : X 1 X 2       22 21 12 11 2 1 CR CR CR CR X X 2 Menghitung koefisien jalur dengan rumus:    2 1 j j YX ij YXi .r CR p ; i = 1, 2 Dengan :  P YXi adalah koefisien jalur dari variabel X i terhadap variabel Y  r YXi adalah korelasi sederhana antara variabel Y dan variabel X j  CR ij adalah unsur pada baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks invers korelasi. 3 Menghitung Koefisien Determinasi    4 1 YXi YXi 2 YX1X2 .r P R i 4 Menghitung koefisien jalur dari variabel residu є digunakan rumus : 2 YX1X2 Y ε R 1 p   5 Kontribusi Langsung dan Tidak Langsung a. Kontribusi langsung : P Yxi . 100 b. Kontribusi tidak langsung : P Yxi . r ij . P Yxj . 100 90 Heni Nafiqoh, 2015 Berprestasi Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Anak Usia D ini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Paradigma Penelitian

Adapun paradigma antar variabel penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.2 Paradigma Antar Variabel Penelitian r X 1 Y RX 1 X 2 Y rX 2 Y Kepemimpinan Kepala Sekolah X 1 - Struktur memprakarsai peran - Pertimbangan dukungan - Kepemimpinan partisipatif Motivasi Berprestasi X 2 - Faktor motivator - Faktor higien Kinerja Mengajar Guru Y - Pengetahuan - Keterampilan - Sikap 118 Heni Nafiqoh, 2015 Berprestasi Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Anak Usia D ini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bagian akhir tesis ini akan dikemukakan hal-hal pokok yang disajikan sebagai pemaknaan penelitian secara terpadu terhadap semua hasil penelitian yang diperoleh dalam bentuk kesimpulan dan rekomendasi.

A. Simpulan

Kinerja mengajar merupakan efektivitas guru dalam mernberikan pengajaran di kelas. Dalam melakukan pengajaran kinerja guru menjadi suatu hal yang penting, karena guru merupakan pihak yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran di dalam kelas serta memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas anak didiknya. Terkait dengan hal tersebut penelitian ini telah menganalisis kinerja mengajar guru TK di Kota Bandung yang dipengaruhi oleh dua variabel bebas, yaitu kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa kesimpulan yang perlu diperhatikan: 1. Deskripsi kepemimpinan kepala sekolah TK di Kota Bandung kecenderungannya sangat baik. Hal ini berarti bahwa kepala sekolah menunjukkan kepemimpinan yang meliputi pembagian peran berdasarkan struktur, tugas, tanggung jawab, memberikan pertimbangan, dukungan, dan menunjukkan kepemimpinan partisipatif sudah dilakukan dengan cukup baik, dari 3 sub dimensi kepemimpinan kepala sekolah sub dimensi dengan intensitas tertinggi adalah kepemimpinan partisipatif sedangkan sub dimensi dengan intensitas terendah adalah struktur memprakarsai peran. 2. Deskripsi motivasi berprestasi untuk mendukung kinerja mengajar guru tergolong sangat tinggi. Hal ini berarti bahwa motivasi berprestasi guru yang meliputi faktor motivator dan fakor higien telah menunjukkan kecenderungan tinggi. Dari 2 sub dimensi motivasi kerja sub dimensi dengan kecenderungan tertinggi adalah faktor higien, sedangkan sub dimensi dengan kecenderungan terendah adalah faktor motivator.