Pendekatan Perundang-undangan adalah pendekatan dengan berdasarkan kepada perundang-undangan, normakaidah hukum dalam
hukum positif di Indonesia yang berkaitan dengan penerapan upaya hukum keberatan dalam penyelesaian sengketa di bidang perpajakan.
Pendekatan Fakta adalah pendekatan dengan mendasarkan pada fakta-fakta yang didapat dari data-data yang ada di lapangan terutama
berkaitan dengan pelaksanaan upaya hukum keberatan dalam penyelesaian sengketa di bidang perpajakan pada Direktorat Jenderal
Pajak Kantor Wilayah Bali. Kemudian pendekatan analisis konsep hukum dimaksudkan
untuk memahami konsep-konsep yang dapat dijadikan acuan untuk menjawab rumusan masalah terkait hambatan-hambatan yang timbul
dalam pelaksanaan upaya hukum keberatan dalam penyelesaian sengketa di bidang perpajakan pada Direktorat Jenderal Pajak Kantor
Wilayah Bali.
1.8.3 Sifat Penelitian
Dalam penelitian ini bersifat eksploratif dimana dalam penelitian ini mengeksplorasi mengenai penerapan upaya hukum
keberatan dalam penyelesaian sengketa di bidang perpajakan di masyarakat, pelaksanaan upaya hukum keberatan dalam penyelesaian
sengketa di bidang perpajakan serta hambatan-hambatan yang timbul dalam pelaksanaan upaya hukum keberatan dalam penyelesaian
sengketa di bidang perpajakan pada Direktorat Jenderal Pajak Kantor
Wilayah Bali. 1.8.4
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian hukum empiris didapatkan melalui data primer dan data sekunder. Data primer atau dikenal juga
dengan nama data dasar adalah data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat.
29
Adapun data Primer berdasarkan atas data diperoleh di masyarakat yang berkaitan dengan rumusan masalah yang dibahas
dengan kondisi yang ada di masyarakat. Data ini diperoleh dengan mengadakan penelitian secara langsung di lapangan yang akan
dilakukan di Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah Bali baik
berupa hasil wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat langsung.
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan-bahan pustaka.
30
Dalam penelitian ini data sekunder bersumber dari bahan-bahan pustaka dalam bentuk bahan-bahan hukum yang
memiliki kekuatan mengikat. Adapun beberapa bahan hukum yang dipergunakan dalam penelitian ini sebagai data sekunder dibedakan
menjadi tiga, yakni:
1. Bahan Hukum Primer, yaitu bahan hukum yang memiliki kekuatan
hukum mengikat, seperti Peraturan Perundang-undangan. Adapun
29
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2013, Penelitian Hukum Normatif, Cet.XV, Raja Grafindo, Jakarta, selanjutnya disebut Soerjono Soekanto III h. 12.
30
Soerjono Soekanto III, loc.cit.
peraturan perundang-undangan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
- Undang-Undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan
Pajak; -
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan; -
Permenkeu No. 9PMK.032013 tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan.
2. Bahan Hukum Sekunder, yakni bahan hukum yang menjelaskan
mengenai bahan hukum primer seperti hasil penelitian hukum; hasil karya ilmiah, literatur-literatur yang ditulis para ahli yang
relevan dengan rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
3. Bahan Hukum Tertier, yakni bahan hukum yang memberikan
petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder seperti kamus, ensiklopedia, kamus hukum, bahan dari
internet.
1.8.5 Teknik Pengumpulan Data