e. Faktor kebudayaan yakni hasil karya, cipta, dan rasa yang
dirasakan manusia dalam pergaulan hidup.
21
1.7.4 Teori tentang Efektivitas Hukum
Efektivitas Hukum artinya bahwa seseorang atau masyarakat benar-benar berbuat sesuai dengan ketentuan norma-norma hukum
sebagaimana yang harus mereka perbuat dalam norma-norma hukum tersebut dan bahwa norma hukum tersebut benar-benar diterapkan dan
dipatuhi. Menurut L.J. Van Apeldorn, Efektivitas Hukum berarti keberhasilan, kemajemukan, atau kemujaraban hukum atau Undang-
Undang untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat secara damai.
22
Penerapan hukum di masyarakat dalam berbagai teori ditujukan sebagai alat untuk mengubah masyarakat serta mendukung
pembagunan. Sebagai sarana pengubah masyarakat terdapat beberapa kondisi yang diperhatikan agar hukum dapat digunakan sebagai sarana
pengubah masyarakat antara lain:
a. Hukum merupakan aturan umum yang tetap, bukan aturan yang
bersifat ad-hoc;
b. Hukum harus jelas dan diketahui oleh warga masyarakat yang
kepentingannya diatur;
c. Dalam penerapan hukum sebaiknya dihindari penerapan peraturan
yang bersifat retroaktif;
21
Ibid., h. 8.
22
Van Apeldoorn, 2005, Pengantar Ilmu Hukum, Pradnya Paramita, Jakarta, h. 11.
d.
Hukum harus dimengerti oleh umum;
e.
Tidak ada konflik peraturan;
f. Pembentukan hukum harus memperhatikan kemampuan warga
masyarakan untuk mematuhi;
g. Perlu dihindarkan terlalu banyaknya perubahan pada hukum karena
masyarakat dapat kehilangan pegangan bagi kegiatannya;
h. Adanya korelasi antara hukum dengan penerapannya.
23
Suatu kaidah hukum yang diterapkan di masyarakat agar dapat
berlaku efektif harus memenuhi dua syarat utama yakni:
1.
Kaidah hukum tersebut harus dapat diterapkan;
2. Kaidah hukum tersebut harus dapat diterima oleh masyarakat.
24
Dalam rangka penerapan atau pemberlakuan hukum yang baik di
masyarakat perlu
memperhatikan beberapa
faktor yang
mempengaruhi penerapan hukum itu sendiri yakni faktor yuridis, filosofis dan sosiologis. Secara yuridis, hukum berlaku apabila hukum
tersebut dibentuk melalui proses tertentu oleh Badan atau lembaga negara yang berwenang. Secara filosofis, hukum yang berlaku di
masyarakat sesuai dengan cita-cita hukum dari masyarakat. Secara
23
Soerjono Soekanto, 2006, Pokok-Pokok Sosiologi Hukum, Ed.I-Cet.XVI, RajaGrafindo, Jakarta, selanjutnya disebut Soerjono Soekanto II, h. 148.
24
Munir Fuady, 2013, Teori-Teori Besar dalam Hukum Grand Theory, Kencana, Jakarta, h. 117.
sosiologis, hukum yang berlaku di masyarakat apabila hukum tersebut dapat diakui, ditaati oleh masyarakat meskipun diterima atau tidak.
25
Berbicara mengenai hukum yang berlaku di masyarakat efektivitas hukum menurut Laurence M. Freidman dalam bukunya
yang berjudul The Legal System A Social Science Perspective menyebutkan bahwa suatu sistem hukum tersusun atas tiga perangkat
yakni struktur hukum lembaga hukum; substansi hukum peraturan perundang-undangan; dan kultur atau budaya hukum.
26
Dengan demikian untuk melihat bahwa hukum tersebut berlaku secara efektif
atau tidak di masyarakat maka dapat tolak ukurnya dapat kita lihat dari penerapan ketiga unsur dari sistem hukum tersebut sesuai dengan
fungsinya masing-masing
disesuaikan dengan
kebutuhan di
masyarakat.
1.8 Metode Penelitian