Teknik Pengumpulan Data Metode Penelitian

peraturan perundang-undangan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: - Undang-Undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak; - Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan; - Permenkeu No. 9PMK.032013 tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan. 2. Bahan Hukum Sekunder, yakni bahan hukum yang menjelaskan mengenai bahan hukum primer seperti hasil penelitian hukum; hasil karya ilmiah, literatur-literatur yang ditulis para ahli yang relevan dengan rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini. 3. Bahan Hukum Tertier, yakni bahan hukum yang memberikan petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder seperti kamus, ensiklopedia, kamus hukum, bahan dari internet.

1.8.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain menggunakan Teknik Wawancara interview dan Teknik Studi Dokumen. Adapun Teknik Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data primer yang akan dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap beberapa staf di Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah Bali. Sedangkan teknik studi dokumen yang dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder sebagaimana yang telah dijabarkan diatas. 1.8.6 Pengolahan dan Analisis Data Dalam penelitian ini pengolahan dan analisis data dilakukan secara kualitatif. Dalam pengolahan dan analisis data secara kualitatif yaitu dengan menghubungkan antara data yang diperoleh di lapangan dengan permasalahan terkait. Setelah dilakukan analisis secara kualitatif maka data yang diperoleh akan disajikan dengan secara deskriptif kualitatif dan sistematis. Hal tersebut dimaksudkan dengan menganalisis data yang didapat dikaitkan dengan teori-teori dalam landasan teoritis kemudian disajikan secara mendetail dan tersusun untuk merampungkan tulisan ini. 28

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG UPAYA HUKUM KEBERATAN DALAM

PENYELESAIAN SENGKETA PAJAK

2.1. Tinjauan Umum tentang Upaya Hukum Keberatan dalam Penyelesaian

Sengketa Pajak 2.1.1. Dasar Hukum Upaya Keberatan dalam Penyelesaian Sengketa Pajak Payung hukum dari upaya hukum keberatan adalah UU KUP, yang kemudian diatur secara khusus melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 162, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5268, selanjutnya disebut PP Nomor 74 Tahun 2011. Selain itu Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 9Pmk.032013 Tentang Tata Cara Pengajuan Dan Penyelesaian Keberatan Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 12, selanjutnya disebut PMK Nomor 9 Tahun 2013 juga mengatur secara khusus mengenai upaya hukum keberatan serta cara penyelesaiannya. Dalam UU KUP, terdapat beberapa pasal yang mengatur mengenai upaya hukum keberatan, yaitu Pasal 25 yang menjelaskan