66 yang luas dan mendalam sesuai dengan teori yang berkaitan dengan tema
penelitian. Penelitian kualitatif lebih sulit bila dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, karena data yang terkumpul bersifat subyektif dan instrumen sebagai
alat pengumpul data adalah peneliti itu sendiri.
114
Membaca pada prinsipnya memiliki tujuan utama untuk mencari keterangan- keterangan yang berkaitan dengan data penelitian. Selain itu membaca juga akan
memberikan keluasan pandangan, terutama dalam hubungannya dengan objek formal penelitian. Buku-buku yang dibaca selain berkaitan langsung dengan objek
material penelitian, juga berkaitan dengan objek formal penelitian, bahkan juga dengan bidang-bidang lain yang relavan. Data ini penting dalam rangka untuk
memperluas pandangan dalam penulisan laporan penelitian. Tugas utama peneliti adalah mampu menangkap makna yang terkandung dalam
sumber data kepustakaan tersebut. Oleh karena itu tahap pertama dalam pengumpulan data adalah membaca dalam rangka untuk memberikan arah peta
penelitian yang telah dibimbing oleh dugaaan atau keterangan sementara
115
.
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data merupakan upaya untuk menata dan mendeskripsikan data secara sistematis guna mempermudah peneliti dalam meningkatkan pemahaman terhadap
114
Ibid. h.213.
115
Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat,Yogyakarta:Paradigma,2005 h. 155. Mengutip dari Fazri Al Fezar,Op.Cit, h. 16.
67 objek yang sedang di teliti.
116
Adapun teknik yang digunakan dalam pengolahan dan analisis data antara lain:
1. Deskriptif Analisis
Merupakan salah satu unsur hakiki yang menguraikan secara teratur mengenai suatu permasalahan dalam suatu fenomena tertentu. Dimana masalah
tidak hanya di sajikan secara abstrak dan dilepas dari hidup kongkrit, namun harus dirasakan bahwa konsepsi yang disajikan memang lahir dan tumbuh dari
masalah dan situasi kongkrit, sehingga memberikan jawaban atas masalah.
117
Digunakan dalam usaha mencari dan mengumpulkan data, menyusun, menggunakan serta menafsirkan data yang sudah ada. Untuk menguraikan
secara lengkap, teratur dan teliti terhadap suatu objek penelitian. Sanapiah Faisal mengartikan metode deskriptif adalah berusaha mendeskripsikan dan
menginterprestasikan apa yang ada, baik kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang sedang tumbuh, proses yang telah berlangsung dan berkembang.
Dengan kata lain metode deskriptif adalah memberikan gambaran yang jelas dan akurat tentang material atau fenomena yang diselidiki.
118
Tahapan selanjutnya yaitu verivication, dengan demikian kesimpulan dalam penelitian
kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal.
116
Noeng Muhajir, Metodologi Kualitatif,Yogyakarta: Rakesarasin,1989,h. 183, mengutip dari Muhammad Nur, Urgensi Filsafat Perenial dalam Dialog antar Agama di Era
Modern, Lampung: UIN Raden Intan Lampung,2016,h. 20.
117
Anton Bakker dan Achmad Charis Zubair, Metodelogi Penelitian Filsafat, Yogyakarta: Kanisius, 1990, h. 112, mengutip dari Muhammad Nur, Urgensi Filsafat Perenial dalam Dialog
antar Agama di Era Modern, Lampung: UIN Raden Intan Lampung,2016,h. 20.
118
Fazri Al Fezar,Op.Cit,h.18.
68 2.
Triangulasi Data Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi data diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
119
Teknik pengumpulan Tringulasi data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek data dengan
berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. 3.
Induktif Analisis Yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya
dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, dan
setelah selesai dilapangan. Analisis sebelum dilapangan dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk
menentukan fokus penelitian.
120
4. Historis Faktual
Yaitu salah satu cara untuk membuat rekomendasi masa lampau secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi,
mengidentifikasi, serta mensistematis bukti-bukti untuk kesimpulan yang kuat. Setelah data terkumpulkan, peneliti melakukan analisis dengan cara
menafsirkan simbol yamg berupa teks atau benda kongkrit untuk dicari arti dan maknanya. Peneliti melakukan analisis dengan melakukan interprestasi
119
Sugiono,Op.cit. h. 330.
120
Ibid.
69 terhadap data, sehingga esensi data dapat ditangkap dan dipahami sesuai
dengan konteks waktu sekarang. Metode ini juga biasa diistilahkan sebagai meneliti peristiwa-peristiwa yang telah berlalu. Peristiwa-peristiwa sejarah
direka ulang dengan menggunakan sumber data primer berupa buku-buku yang tersedia, kesaksian-kesaksian dan dokumen-dokumen.
121
5. Metode Penarikan Kesimpulan
Dalam pengambilan kesimpulan yang akurat atau mendekati kebenaran, maka peneliti menggunakan metode deduksi yaitu suatu pola pemahaman yang di
mulai dari hal-hal yang bersifat umum. Metode deduksi juga menganalisis semua bagian dan semua konsep pokok satu persatu dan dalam hubungannya
satu sama lain, agar dapat dibangun pemahaman yang sintesis.
122
121
Sunandi Surya Subrata, Metodologi Penelitian, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,1992, h.,16, dikutif dari Fazri Al Fezar, Proses Penciptaan Alam Semesta Menurut Stephen Hawking dalam
Perspektif Isyarat Ilmiah Al- Qur’an, IAIN Raden Intan Lampung, h.17.
122
Anton Bakker dan Achmad Charis Zubair, mengutip dari Muhammad Nur, Urgensi Filsafat Perenial dalam Dialog antar Agama di Era Modern,
Lampung: UIN Raden Intan Lampung,2016,Op.Cit. h. 22.
70
BAB IV PEMBAHASAN