2.2.1 Asimetri Skeletal
Asimetri skeletal merupakan asimetri yang terjadi pada tulang pembentuk wajah. Asimetri ini dapat terjadi pada satu tulang saja seperti maksila atau mandibula,
ataupun melibatkan beberapa tulang pembentuk wajah. Selain itu, asimetri skeletal juga dapat melibatkan beberapa tulang pada satu sisi wajah seperti hemifacial
microsomia Gambar 2.
2,9,10
Asimetri skeletal dapat dikatakan sebagai hasil akhir dari semua asimetri baik asimetri dental, fungsional, dan jaringan lunak. Apabila
asimetri dental, fungsional, dan jaringan lunak tidak segera dirawat maka akan berkembang lebih parah dan akhirnya akan terjadi asimetri skeletal.
2,3
2.2.2 Asimetri Dental
Asimetri dental dapat terjadi karena faktor lokal seperti, kehilangan gigi bawaan dan kebiasaan seperti menghisap ibu jari dan juga dapat disebabkan karena
ketidakseimbangan antara jumlah gigi dengan lengkung gigi yang tersedia, ketidakseimbangan antara jumlah gigi maksila dan mandibula pada segmen yang
sama, ketidakseimbangan antara lengkung gigi maksila dan mandibula secara keseluruhan atau sebagian seperti yang terlihat pada gambar 3.
3,10
Kekurangan asupan gizi yang dibutuhkan saat pembentukan benih gigi dapat mengakibatkan asimetri pada diameter mesio distal mahkota gigi. Garn, Lewis, dan
Kerewsky melaporkan bahwa asimetri ukuran gigi tidak melibatkan semua gigi yang terdapat dalam satu lengkung gigi.
9
Gambar 2. Hemifacial microsomia
10
2.2.3 Asimetri Fungsional
Asimetri fungsional merupakan suatu keadaan dimana terjadi pergerakan mandibula ke arah lateral atau anterior-posterior yang disebabkan karena gangguan
oklusi sehingga menghalangi tercapainya oklusi sentrik yang benar.
2,9,10
Faktor lokal seperti malposisi gigi dapat menyebabkan kontak dini saat relasi sentrik sehingga
mengakibatkan terjadinya pergeseran mandibula.
3
2.2.4 Asimetri Jaringan Lunak
Asimetri jaringan lunak merupakan ketidakseimbangan pembentukan otot pada wajah. Asimetri ini biasanya menyebabkan disproporsi wajah dan diskrepansi
midline dan biasanya juga dapat disertai dengan penyakit seperti hemifasial atrophy atau cerebaral palsy.
2,9,10
Kelainan-kelainan tersebut meyebabkan asimetri wajah dan dental karena pengaruh otot-otot yang terlibat.
2.3 Metode Pemeriksaan Asimetri Wajah dan Lengkung Gigi