Gigitan Terbalik Anterior Skeletal

mengontakkan gigi-geligi maksila dan mandibula secara maksimal dan diinstruksikan kepada pasien untuk menelan dimana bibir dalam kondisi tertutup. 28,29 Gigitan terbalik anterior fungsional menunjukkan pergeseran mandibula yang disebabkan karena adanya hambatan oklusi seperti kontak prematur sehingga mengakibatkan terjadinya gigitan terbalik anterior dengan melibatkan banyak gigi anterior. 12 Kontak prematur yang terjadi diakibatkan oleh beberapa keadaan antara lain: • Adanya kebiasaan cara menggigit dengan menggerakkan mandibula ke depan pada masa gigi desidui dan terbawa sampai kemasa gigi bercampur. • Pergeseran ke palatal dari gigi anterior permanen maksila yang disebabkan terhambatnya jalan erupsi gigi sehingga menimbulkan hambatan oklusi. • Kebiasaan buruk menggigit bibir atas yang menekan gigi anterior maksila ke palatal dan gigi anterior bawah ke labial.

2.5.1.3 Gigitan Terbalik Anterior Skeletal

Gigitan terbalik anterior skeletal adalah gigitan terbalik anterior yang terjadi karena anomali skeletal. Ditandai dengan pertumbuhan mandibula yang berlebihan dibanding maksila sehingga mandibula terlihat maju kedepan prognatik. Hubungan molar yang dijumpai adalah hubungan Klas III Angle dengan melibatkan keenam gigi anterior yang mengalami crossbite. Pasien dapat menutup rahang tanpa ada hambatan. 12,25,27 Pada saat relasi sentrik menunjukkan profil wajah yang lurus atau konkaf. Analisis sefalometri menunjukkan kelainan anteroposterior pada skelatal. Gigitan terbalik anterior skeletal secara umum lebih disebabkan karena tidak adanya keseimbangan pertumbuhan skeletal antara maksila dengan mandibula yang dipengaruhi oleh pola herediter. Melalui anamnesis biasanya dapat diketahui bahwa kelainan skeletal juga diderita oleh orang tua atau anggota keluarga lainnya. Pada umumnya apabila gigitan terbalik anterior dental dan fungsional yang tidak segera dirawat maka dapat berkembang menjadi gigitan terbalik anterior skeletal. 12,25,27

2.6 Kerangka Teori

Analisis Asimetri Asimetri Wajah

2.7 Kerangka Konsep

Gigitan terbalik anterior pada maloklusi Klas I dan Klas III Angle Subdivisi pada usia 8-11 tahun Asimetri Wajah Asimetri Lengkung Gigi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dimana untuk melihat gambaran antara asimetri lengkung gigi dan asimetri wajah pada pasien gigitan terbalik anterior yang dirawat di Klinik Ortodonti RSGMP FKG USU.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah Klinik Ortodonti RSGMP FKG USU yang berada di Jalan Alumni No 2 Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 hingga Januari 2014.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang datang mencari perawatan di Klinik Ortodonti RSGMP FKG USU. Sampel penelitian yang diambil adalah pasien dengan maloklusi gigitan terbalik anterior yang akan mendapat perawatan di Klinik Ortodonti RSGMP FKG USU dan telah memenuhi kriteria inklusi dengan metode purposive sampling. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam penyeleksian sampel sebagai berikut:

3.3.1 Kriteria Inklusi