BAB 4 HASIL PENELITIAN
Sampel penelitian berjumlah 35 foto frontal wajah saat relasi sentrik, 35 foto frontal wajah saat oklusi sentrik, dan 35 buah model gigi maksila serta mandibula
yang dipilih dari pasien anak-anak yang memiliki kelainan gigitan terbalik anterior yang datang berkunjung mencari perawatan di Klinik Ortodonti FKG USU. Sampel
terdiri dari 17 orang laki-laki dan 18 orang perempuan. Foto frontal saat relasi sentrik dan oklusi sentrik didapat melalui pengambilan foto secara langsung pada pasien
anak. Model gigi maksila dan mandibula diperoleh dari rekam medik model gigi pasien.
Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan terhadap foto frontal wajah saat relasi sentrik, oklusi sentrik, dan pengukuran terhadap model gigi, dapat dilihat
prevalensi kesimetrisan wajah saat relasi sentrik, kesimetrisan wajah saat oklusi sentrik dan juga prevalensi kesimetrisan lengkung gigi pada tabel berikut ini.
Tabel 1. Prevalensi kesimetrisan wajah saat relasi sentrik Frekuensi
Persentase Asimetri dalam batas normal
29 82,86
Asimetri secara klinis 6
17,14 Total
35 100
Tabel 2. Prevalensi asimetri wajah secara klinis saat relasi sentrik Frekuensi
Persentase Asimetri kanan
2 33,33
Asimetri kiri 4
66,67 Total
6 100
Tabel 1. menunjukkan bahwa secara deskriptif kesimetrisan wajah saat relasi sentrik pada pasien anak dengan gigitan terbalik anterior di Klinik Ortodonti FKG
USU, dari 35 orang subjek diperoleh 82,86 n= 29 memiliki wajah yang asimetri dalam batas normal dan sebanyak 17,14 n= 6 memiliki wajah yang asimetri
secara klinis. Tabel 2. menunjukkan bahwa subjek yang memiliki asimetri wajah secara klinis sebanyak 33,33 n= 2 memiliki wajah sisi kanan lebih lebar dan
66,67 n= 4 memiliki wajah sisi kiri lebih lebar.
Tabel 3. Prevalensi kesimetrisan wajah saat oklusi sentrik Frekuensi
Persentase Asimetri dalam batas normal
19 54,29
Asimetri secara klinis 16
45,71 Total
35 100
Tabel 4. Prevalensi asimetri wajah secara klinis saat oklusi sentrik Frekuensi
Persentase Asimetri kanan
11 68,75
Asimetri kiri 5
31,25 Total
16 100
Tabel 3. menunjukkan bahwa secara deskriptif kesimetrisan wajah saat oklusi sentrik dari 35 orang subjek diperoleh 54,29 n= 19 memiliki wajah yang asimetri
dalam batas normal dan sebanyak 45,71 n= 16 memiliki wajah yang asimetri secara klinis. Tabel 4. menunjukkan bahwa subjek yang memiliki asimetri wajah
secara klinis saat oklusi sentrik sebanyak 68,75 n= 11 memiliki wajah sisi kanan lebih lebar dan 31,25 n= 5 memiliki wajah sisi kiri lebih lebar.
Tabel 5. Prevalensi kesimetrisan lengkung gigi Frekuensi
Persentase Asimetri dalam batas normal
15 42,86
Asimetri secara klinis 20
57,14 Total
35 100
Tabel 6. Prevalensi asimetri lengkung gigi secara klinis Frekuensi
Persentase Asimetri kanan
8 40
Asimetri kiri 12
60 Total
20 100
Tabel 5. menunjukkan prevalensi kesimetrisan lengkung gigi pada pasien anak dengan gigitan terbalik anterior di Klinik Ortodonti FKG USU. Secara deskriptif
terlihat bahwa dari 35 orang subjek diperoleh 42,86 n= 15 memiliki lengkung gigi yang asimetri dalam batas normal dan sebanyak 57,14 n= 20 memiliki lengkung
gigi yang asimetri secara klinis. Tabel 6. menunjukkan bahwa subjek yang memiliki asimetri lengkung gigi secara klinis sebanyak 40 n= 8 memiliki lengkung gigi sisi
kanan lebih lebar dan 60 n= 12 memiliki lengkung gigi sisi kiri lebih lebar.
BAB 5 PEMBAHASAN