10 dan bagian untuk anggaran belanja daerah yang disetor ke kas daerah, baik
perusahaan daerah yang dipisahkan,sesuai dengan motif pendirian dan pengelolaan, maka sifat perusahaan dareah adalah suatu kesatuan produksi
yang bersifat menambah pendapatan daerah, memberi jasa, menyelenggarakan kemamfaatan umum, dan memperkembangkan perekonomian daerah.
• Lain-lain pendapatan daerah yang sah ialah pendapatan-pendapatan yang tidak termasuk dalam jenis-jenis pajak daerah, retribusli daerah, pendapatan dinas-
dinas. Lain-lain usaha daerah yang sah mempunyai sifat yang pembuka bagi pemerintah daerah untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan baik berupa
materi dalam kegitan tersebut bertujuan untuk menunjang, melapangkan, atau memantapkan suatu kebijakan daerah disuatu bidang tertentu.
2. Dana perimbangan diperoleh melalui bagian pendapatan daerah dari penerimaan pajak
bumi dan bangunan baik dari pedesaan, perkotaan, pertambangan sumber daya alam dan serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan. Dana perimbangan terdiri atas dana bagi hasil,
dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus. 3.
Lain-lain pendapatan daerah yang sah adalah pendapatan daerah dari sumber lain misalnya sumbangan pihak ketiga kepada daerah yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundangan-undangan yang berlaku
A. Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan asli daerah dikategorikan dalam pendapatan rutin Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD. Pendapatan Asli Daerah merupakan suatu
pendapatan yang menunjukkan suatu kemampuan daerah menghimpun sumber- sumber dana untuk membiayai kegiatan rutin maupun pembangunan. Jadi pengertian
dari pendapatan asli daerah dapat dikatakan sebagai pendapatan rutin dari usaha-usaha pemerintah daerah dalam memanfaatkan potensi-potensi sumber keuangan daerahnya
untuk membiayai tugas dan tanggungjawabnya
Pendapatan Asli Daerah PAD menurut Undang-Undang No.12 Tahun 2008 oleh Rima Anggraeni adalah terdiri dari penerimaan daerah dari sektor pajak daerah,
Universitas Sumatera Utara
11 retribusi daerah, hasil perusahaan milik derah, hasil pengolahan kekayaan daerah yang
dipisahkan, dan lain-lain pendapatan yang sah. Undang-Undang tersebut juga menyebutkan bahwa tujuan pendapatan asli daerah adalah memberikan keleluasaan
kepada daerah dalam menggali pendanaan pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan desentralisasi
.
Pendapatan Asli Daerah merupakan sumber penerimaan daerah yang asli digali daerah yang digunakan untuk modal dasar pemerintah daerah dalam membiayai
pembangunan dan usaha-usaha daerah untuk memperkecil ketergantungan dana dari penerimaan pusat.
Menurut Halim 2004:67, Pendapatan Asli Daerah PAD adalah “semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah”. Menurut
Kadjatmiko 2002:77”, Pendapatan Asli Daerah PAD adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Menurut Halim dan Nasir 2006:44, Pendapatan Asli Daerah adalah
“Pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan”.
Menurut Undang-undang No.12 tahun 2008, “Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah terdiri dari :
1 Pajak daerah 2 Retribusi Daerah
3 Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah PAD yang sah
B. Dana Perimbangan