Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

terikat dengan residualnya. Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil pengolahan data, uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 5.1 : Sumber : Hasil Output SPSS Lampiran 2 Gambar 5.1 : Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan gambar di atas tidak terlihat ada pola tertentu, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

5.2. Hasil Penelitian

Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan : Faktor eksternal berupa inflasi, nilai tukar rupiah, suku bunga dan harga emas rupiah berpengaruh positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI baik secara simultan maupun secara parsial dapat diterima. Universita Sumatera Utara Pengujian goodness of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu model regresi, karena variabel penelitian lebih dari dua variabel maka kelayakan tersebut dapat dilihat dari nilai Adjusted R Square. Nilai Adjusted R Square yang diperoleh dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 5.7 di bawah ini : Tabel 5.7. Pengujian Goodness of Fit Model R R Square Adjusted R Square Durbin-Watson 1 .958 a .917 .914 1.277 a. Predictors: Constant, Emas_x4, Dollar_X2, Inflasi_X1, SBI_X3 b. Dependent Variable: IHSG_Y Sumber : Hasil Output SPSS Lampiran 2b Nilai Adjusted R Square pada Tabel 5.7 diatas sebesar 0,914. Hal ini menunjukkan bahwa 91,4 variabel IHSG_Y dapat dijelaskan oleh Inflasi. Nilai tukar rupiah, suku bunga dan harga emas dunia. Sisanya sebesar 8.6 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini. Penggunaan adjusted R 2 Untuk menguji apakah parameter koefesien Adjusted R disebabkan karena pada penelitian ini menggunakan lebih dari satu variabel independen. 2 signifikan atau tidak maka dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik metode Fisher Uji F dengan tingkat keyakinan confident level sebesar 95 . Kriteria pengujian yang digunakan adalah apabila F hitung F tabel maka Ho ditolak; dan apabila F hitung ≤ F tabel Atas hal tersebut berdasarkan pada ikhtisar pengujian terdapat dalam Tabel 5.8 berikut ini : maka Ho dapat diterima. Universita Sumatera Utara Tabel 5.8: Uji F ANOVA Model a Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 119620163.997 4 29905040.999 293.805 .000 b Residual 10789244.051 106 101785.321 Total 130409408.048 110 a. Dependent Variable: IHSG_Y b. Predictors: Constant, Emas_x4, Dollar_X2, Inflasi_X1, SBI_X3 Sumber : Hasil Output SPSS Lampiran 2b. Tabel 5.8 menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah 5.592 dengan tingkat signifikansi 0,002. Sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95 α=0,05 adalah 2.71. Oleh karena pada kedua perhitungan F hitung Ft abel 293.805 2.71. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen inflasi, nilai tukar rupiah, suku bunga dan harga emas rupiah berpengaruh positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI baik secara simultan maupun secara parsial. Secara parsial variabel yang berpengaruh signifikan yaitu Kurs X1, Nasdaq X2, Nikkei X4 dan Kospi X5. Hal tersebut tergambar dalam Tabel 5.9 berikut : Tabel 5.9 : Hasil Perhitungan Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1826.241 469.588 3.889 .000 Inflasi_X1 20.415 14.940 .069 1.366 .175 Dollar_X2 -.171 .045 -.110 -3.826 .000 SBI_X3 -50.750 30.747 -.096 -1.651 .102 Emas_x4 2.402 .095 .915 25.279 .000 Sumber : Hasil Output SPSS Lampiran 2. Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa t hitung variabel Dollar_X 2 sebesar -3.826 sedangkan t tabel pada tingkat keyakinan 95 adalah 1.980 - 3.8261.980. Karena t hitung t tabel maka H ditolak. Dengan demikian daerah Universita Sumatera Utara penerimaan hipotesis berada diluar daerah penerimaan H . Variabel Emas_X 4 sebesar 25.279 sedangkan t tabel pada tingkat keyakinan 95 adalah 1.980 25.2791.980. Karena t hitung t tabel maka H ditolak. Dengan demikian daerah penerimaan hipotesis berada diluar daerah penerimaan H . Sedangkan Variabel Inflasi_X 1 sebesar 1.366, sedangkan t tabel pada tingkat keyakinan 95 adalah 1.980 1.3661.980. Karena t hitung t tabel maka H diterima. Dengan demikian daerah penerimaan hipotesis berada didalam daerah penerimaan H . Begitu juga Variabel SBI_X 3 sebesar -1.651, sedangkan t tabel pada tingkat keyakinan 95 adalah 1.980 -1.6511.980. Karena t hitung t tabel maka H diterima. Dengan demikian daerah penerimaan hipotesis berada didalam daerah penerimaan H Y = 1.826,24 + 20.415Inflasi_X . Dari tabel coefficient di atas maka model regresi yang dapat dibentuk : 1 - 0.171Dollar_X 2 - 50.750X 3 + 2.402X 4 1. Nilai konstanta sebesar 1.826,24 artinya apabila nilai variabel independen Inflasi X1, Dollar X2, SBI X3, dan Emas X4 bernilai nol, maka nilai IHSG akan naik sebesar 1.826 satuan. + ε 2. Koefisien regresi variabel Inflasi X1 sebesar 20,415 bermakna jika variabel Inflasi X1 meningkat 1 , maka akan menaikkan satu satuan IHSG Y sebesar 20.41 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. 3. Koefisien regresi Dollar X2 sebesar -0.1671 memberikan pengertian bahwa perubahan Kurs Dollar X2 sebanyak 1 akan memberikan dampak penurunan nilai IHSG sebesar 16.71 dengan arah yang berlawanan dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. 4. Koefisien regresi SBI X 3 sebesar -50.750 memberikan pengertian bahwa perubahan variabel SBI X 3 sebanyak 1 akan memberikan dampak Universita Sumatera Utara penurunan IHSG sebesar 50,75 dengan arah yang berlawanan dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. 5. Koefisien regresi harga Emas dunia X 4 sebesar 2.402 memberikan pengertian bahwa perubahan variabel Harga Emas Dunia X 4 sebanyak 1 akan memberikan dampak pada kenaikan IHSG sebesar 2,40 dengan arah yang sama dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol.

5.3. Pembahasan Hasil Penelitian