Risma, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL
SISWA DALAM PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
terkontrol. ANCOVA digunakan jika peubah bebasnya mencakup variabel kuantitatif dan kualitatif. Berikut peubah-peubah dalam ANCOVA dan tipe
datanya terdapat dalam tabel di bawah : Tabel 3.11. Peubah-ubah dalam ANCOVA dan Tipe Datanya
Peubah Tipe Data
y peubah respon Kuantitatif kontinu
x peubah bebas Kuantitatif disebut covariate
Kualitatif disebut treatmentperlakuanfaktor
Selanjutnya Suherman 2014, hlm. 1 menjelaskan tujuan dari analisi ANCOVA adalah untuk mengetahui atau melihat pengaruh perlakuan terhadap
peubah respon dengan mengontrol peubah lain yang kuantitatif. Dalam analisis ANCOVA Faktorial penelitian ini, pretest dijadikan
sebagai covariat dan posttest dijadikan sebagai dependent variabel. Sedangkan model pembelajaran dan gender dijadikan sebagai fixed factors.
Dalam penelitian ini terdapat delapan kelompok data yakni kelompok eksperimen laki-laki pretest, kelompok eksperimen perempuan pretest, kelompok
konvensional laki-laki pretest, kelompok konvensional perempuan pretest, kelompok eksperimen laki-laki posttest, kelompok eksperimen perempuan
posttest, kelompok konvensional laki-laki posttest, dan kelompok konvensional perempuan posttest.
H. Limitasi Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan beberapa faktor yang bisa menjadi ancaman. Oleh karena itu diperlukan kontrol untuk meminimalisir
terhadap ancaman-ancaman tersebut. Upaya untuk meminimalisir bisa dilakukan dalam beberapa aspek seperti dalam aspek validasi model dan metodologi,
instrumen, populasi sampel, dan faktor lain yang berkaitan dengan variabel penelitian yang dalam penelitian ini adalah keterampilan sosial siswa. Berikut
adalah upaya untuk meminimalisir ancaman dalam penelitian ditinjau dari beberapa faktor:
1. Validasi Model Penelitian
Risma, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL
SISWA DALAM PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Validasi terhadap model penelitian adalah limitasi yang menyatu dengan pedagogi. Validitas penelitian berbicara mengenai sejauh mana kesesuaian hasil
penelitian dengan keadaan yang sebenarnya atau sejauh mana hasil penelitian mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Validitas penelitian bertujuan untuk
mengeliminir berbagai pembiasan dalam penelitian. Nisfiannoor 2009, hlm. 212 menjelaskan validitas penelitian dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu :
Validitas internal : validitas internal berbicara mengenai sejauh mana kesesuaian antara data hasil penelitian dan keadaaan sebenarnya. Validitas ini
diperoleh dengan penggunaan instrumen pengambil data yang memenuhi persyaratan ilmiah valid dan reliabel
Validitas eksternal : validitas eksternal membicarakan sejauh mana kesesuaian antara generalisasi hasil penelitian dan keadaan yang sebenarnya. Validitas ini
dapat terpenuhi dengan baik bila pengambilan sampel yang kita lakukan representatif.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah factorial with randomized
. Menurut Fraenkel dkk terdapat beberapa ancaman terhadap metode ini. Fraenkel dkk 2012, hlm. 280 menganalisis ancaman terhadap
metode ini sebagai berikut : Tabel 3.12. Analisis Ancaman Terhadap Desain Penelitian factorial with
randomized Fraenkel dkk 2012: 280
No Threat
Keefektivan 1
Subject characteristics ++
2 Mortality
++ 3
Location -
4 Instrumen Decay
++ 5
Data Collector Characteristics -
6 Data Collector Bias
- 7
Testing +
8 History
+ 9
Maturation ++
10 Attitude of Subjects
- 11
Regression ++
12 Implementation
- Keterangan :
++ = Sangat Kuat + = Kuat
- = Lemah
Risma, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL
SISWA DALAM PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa ancaman terhadap validitas internal yang dikontrol secara kuat oleh desain ini adalah subject
characteristic, mortality , instrumen decay, testing, history, dan maturation dan
regression . Sedangkan ancaman yang dikontrol lemah dalam penelitian ini adalah
location, data collector characteristics, data collector bias, attitude of subjects dan implementation. Walaupun demikian, ancaman yang terkontrol lemah dalam
desain penelitian ini peneliti coba untuk minimalisir. Ancaman-ancaman yang terkontrol lemah antara lain :
a. Location
Lokasi penelitian pada saat tes dan pada saat pemberian perlakuan untuk kedua kelompok dilakukan pada tempat yang sama yakni lapangan olahraga SMP
Labschool UPI. b.
Data collector characteristics Dalam proses pengumpulan data, peneliti dibantu oleh beberapa mahasiswa
S1 FPOK yang sedang melakukan kuliah Praktek Latihan Profesi PLP yang sebelumnya diberi penjelasan tentang pelaksanaan penelitian dan pengambilan
data. c.
Data collector bias Ancaman data collector bias dalam angket diatasi dengan cara penjelasan
mengenai langkah-langkah pengisian angket yang jelas sehingga siswa bisa memahami dengan mudah dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. Selain itu
dijelaskan kepada siswa bahwa pengisian angket ini tidak mempengaruhi nilai mata pelajaran pendidikan jasmani siswa tersebut sehingga siswa tidak perlu takut
untuk mengisi angket dengan jujur dan tidak berusaha untuk memanipulasi pengisian angket tersebut.
d. Attitude of subjects
Selama proses pengambilan data pretest-posttest dan pemberian perlakuan peneliti didampingi oleh guru penjasnya. Tes dan perlakuan pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan pada hari yang sama namun pada jam yang berbeda. Hal ini dilakukan agar siswa pada salah satu kelompok tidak
merasa diberikan perlakuan khusus.
Risma, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL
SISWA DALAM PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
e. Implementation
Kelompok kontrol dalam penelitian ini mendapatkan perlakuan berupa pembelajaran penjas seperti biasa oleh gurunya, maka pada kelas eksperimen,
guru pendidikan jasmani pun hadir sehingga kedua kelompok belajar dengan guru yang sama.
Validitas eksternal berkaitan dengan generalisasi hasil penelitian studi. Dalam semua bentuk desain penelitian, hasil dan kesimpulan penelitian ini adalah
terbatas kepada para peserta dan kondisi seperti yang didefinisikan oleh kontur penelitian dan mengacu pada sejauh mana generalisasi hasil penelitian untuk lain
kondisi, peserta, waktu, dan tempat Graziano Raulin, 2004 dalam Noho, 2013.
Ancaman terhadap validitas eksternal pada umumnya adalah kesalahan dalam membuat generalisasi. Umumnya, generalisasi terbatas ketika penyebabnya
yaitu variabel independen tergantung pada faktor-faktor lain. Oleh karena itu, semua ancaman terhadap variabel eksternal berinteraksi dengan variabel
independen Wikipedia, 2014. Ancaman terhadap validitas eksternal disebutkan sebagai berikut Tanpa nama, 2014: 5 :
Multiple treatment interference. Beberapa perlakuan terjadi secara simultan
Reactive arrangements Hawthorne effect. Partisipan menyadari bahwa dirinya sedang berada dalam percobaansedang diteliti
Experimenter effects. Efek yang muncul karena kehadiran eksperimenter Pretest sensitization. Sensitisasi terhadap adanya pretest
Untuk mengontrol atau meminimalisir ancaman terhadap validitas eksternal dalam penelitian ini adalah dengan melaksanakan eksperimen yang
ketat. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti berdiskusi dengan guru pendidikan jasmani dari SMP Labschool UPI mengenai penelitian yang akan
dilakukan, terlebih mengenai model pembelajaran TGT. Selain itu, setiap sebelum pembelajaran mata pelajaran pendidikan jasmani dilakukan, peneliti berdiskusi
tentang materi dan rencana pembelajaran sehingga dalam proses pembelajarannya
Risma, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL
SISWA DALAM PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
diharapkan tidak keluar dari rencana pembelajaran penjas perlakuan yang sudah direncanakan.
2. Instrumen penelitian
Ancaman terhadap instrumen penelitian dilakukan dengan cara uji validitas dan reliabilitas instrumen. Instrumen keterampilan sosial yang digunakan
dalam penelitian merupakan adaptasi dari Social Scale Rating System SSRS yang dikembangkan oleh Frank M. Gresham Stephen N. Elliott 1990. SSRS
merupakan angket berbahasa asing sehingga perlu dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia. Setelah dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia, angket
diujicobakan untuk mengetahui nilai validitas dan reliabilitasnya. Karakteristik sampel yang digunakan untuk uji coba memiliki karakteristik yang menyerupai
sampel penelitian sehingga meminimalisir bias terhadap instrumen. 3.
Populasi dan Sampel Populasi penelitian yakni hanya siswa SMP Labschool UPI sehingga
kurang bisa merefleksikan hasil penelitian secara umum. Random Assignment dalam penelitian dilakukan dengan cara undian. Pemilihan sampel penelitian
dilakukan dengan random namun bukan random murni melainkan sistem random cluster.
4. Faktor- faktor lainnya
Keterampilan sosial merupakan salah satu keterampilan yang kompleks sehingga banyak faktor yang mempengaruhi dalam proses perkembangannya.
Dalam penelitian ini faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan sosial tidak dikontrol seperti variabel IQ siswa, latar belakang sosial ekonomi orang tua, latar
belakang pendidikan orang tua, dan lain sebagainya. Peneliti menyadari banyaknya faktor yang tidak terkontrol dalam keterampilan sosial memberikan
ancaman terhadap hasil dari penelitian dan menjadikan hasil penelitian menjadi bias. Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya, diharapkan faktor-faktor
tersebut bisa dikontrol agar hasil penelitian tidak menjadi bias.
Risma, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL
SISWA DALAM PENDIDIKAN JASMANI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Untuk mengetahui apakah model pembelajarandan jenis kelamin memberikan pengaruh terhadap keterampilan sosial serta untuk mengetahui
apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan jenis kelamin terhadap keterampilan siswa adalah dengan menggunakan analisis ANCOVA. Untuk
mendapatkan empat kelompok data yang akan diolah, maka hasil dari pretest dijumlahkan dengan hasil posttest untuk keempat kelompok data sehingga didapat
empat kelompok data. Data yang dipaparkan dalam pemaparan data berupa rata- rata, standar deviasi dan perolehan prosentasi keterampilan sosial siswa.
Sedangkan pada bagian pengujian hipotesis berisi uji prasyarat statistik dan uji hipotesis terhadap hipotesis penelitian yang telah dirumuskan.
1. Pemaparan Data
Perolehan rata-rata dan standar deviasi keterampilan sosial siswa pada setiap kelompok koperatif dan kelompok konvensional disajikan pada tabel
berikut : Tabel 4.1. Kelompok Data Penelitian
Between-Subjects Factors
Value Label N
gender laki-laki
1 26
perempuan 2
30 model
konvensional 2
28 koperatif
1 28
Untuk kelompok laki-laki jumlah N Koperatif = 11 orang dan N Konvensional = 15 orang, sehingga jumlah untuk siswa laki-laki adalah 26 orang.
Untuk kelompok siswa perempuan, N Koperatif = 17 orang dan N Konvensional = 13 orang, sehingga jumlah untuk siswa perempuan adalah 30 orang.