40
3.4 Metode Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk memperoleh data sekunder dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data sekunder berupa
catatan-catatan, laporan keuangan, maupun informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Data diperoleh dari internet dengan cara mengunduh
laporan keuangan perusahaan perbankan dari situs www.idx.co.id dan ICMD.
3.5 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional menjelaskan karakteristik dari objek dalam elemen- elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan
dioperasionalisasikan dalam riset.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel independen yang sering juga disebut sebagai variabel prediktor
predictor variable ialah variabel yang mempengaruhi variabel dependen baik secara positif maupun secara negatif Sinulingga, 2011:73. Variabel
Independen Bebas dalam penelitian ini adalah Corporate Governance yang menggunakan indikator Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Dewan Komisaris
Independen, Kepemilikan Institusional dan Profitabilitas ROA. 2. Variabel Dependen terikat yang dijelaskan atau dipengaruhioleh variable
Independen dalam penelitian ini adalah Manajemen Laba. Manajemen laba dalam penelitian ini diukur dengan dasar rasio akrual kerja dengan penjualan
berdasarkan penelitian Girsang 2010.
Universitas Sumatera Utara
41
Defenisi operasional menjelaskan bagaimana suatu variable diukur sehingga peneliti dapat mengetahui baik atau buruknya pengukuran tersebut.
Defenisi Operasional dari variable Independen dan Variabel Dependen yang dijadikan indicator empiris dalam penelitian ini ialah:
a Ukuran Dewan Komisaris
Ukuran Dewan Komisaris Variabel ukuran dewan komisaris diukur dengan jumlah total anggota dewan komisaris, baik yang berasal dari internal
perusahaan maupun dari eksternal sampel. Dengan skala pengukuran nominal. UDK = Jumlah total anggota dewan komisaris
b Proporsi Dewan Komisaris Independen
Proporsi dewan komisaris independen diukur dengan menggunakan indikator persentase anggota dewan komisaris yang berasal dari luar
perusahaan dari seluruh ukuran anggota dewan komisaris perusahaan. Menurut Girsang 2010, proporsi dewan komisaris independen dihitung
sebagai berikut: PDKI =
c Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional adalah jumlah persentase hak suara yang dimiliki oleh institusi. Moh’d et al. 1998 dalam Pranata dan Mas’ud 2003
menyatakan bahwa investor institusional merupakan pihak yang dapat memonitori agen dengan kepemilikannya yang besar, sehingga motivasi
Universitas Sumatera Utara
42
manajer untuk mengatur laba menjadi berkurang. Kepemilikan institusional dalam penelitian ini menggunakan indikator jumlah saham yang dimiliki
institusi perusahaan asuransi, bank, dana pensiun, dan sebagainya dari seluruh modal saham yang beredar. Dengan skala pengukuran rasio.
KI =
d Profitabilitas
Profitabilitas ini diukur dengan data fundamental perusahaan yaitu data yang berasal dari laporan keuangan. Kinerja perusahaan dalam penelitian ini
diukur dengan menggunakan ROA Return On Asset. Dengan skala pengukuran rasio.
ROA =
e Manajemen laba
Manajemen laba diartikan sebagai intervensi manajemen dalam pengelolaan kekayaan perusahaan untuk kepentingannya. Manajemen Laba diukur
dengan menggunakan indikator diskresi akrual yang abnormal abnormal discretionary accruals yang mengindikasikan terjadinya manajemen laba oleh
pihak manajemen. Menurut Al-Thuneibat et al 2010, metode untuk mencari jumlah diskresi akrual adalah dengan mencari total keseluruhan akrual dengan the
cross-sectional Jones model dan the modified cross-sectional Jones model1991
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
43
Total akrual dari suatu perusahaan terdiri dari akrual non-dekresioner non-discretionary accruals dan akrual dekresioner discretionary accruals,
sehingga kita harus memisahkannya dengan rumus berikut :
Selanjutnya discretionary accruals dihitung sebagai berikut :
Keterangan : NI
: Laba bersih net incometahun ke t NDA : Akrual non-dekresioner non-discretionary accruals
DA : Akrual Dekeresioner discretionary accruals TA
T-1
: Total aset tahun sebelumnya total assets TACC
: Total Akrual tahun ke t ΔRev : Perubahan pendapatan tahun ke t
Δrec : Perubahan piutang usaha tahun ke t PPE
: Gross property, plant and equipment tahun ke t ΔCFO : Perubahan arus kas dari aktivitas operasi tahun ke t
ε : Erorr termsdiskresi akrual
TACC TA
T-1
= α
1
1TA
T-1
+ α
2
ΔRev−ΔRec TA
T-1
+ α
3
PPETA
T-1
+ ε
NDA
TA
T-1
:
α
1
1 TA
T-1
+
α
2
{
ΔRev−ΔRec
TA
T-1
}+
α
3
PPE
TA
T-1
+
ε
DA
ε
= {TACC
TA
T-1
– NDA
TA
T-1
}
Universitas Sumatera Utara
44
Jika perusahan mempunyai nilai diskresi akrual negatif maka diberikan nilai satu, jika perusahaan mempunyai nilai diskresi akrual positif maka
diberikan nilai nol.
Tabel 3.2 Ringkasan Definisi Operasional dan Pengukurannya
No. Jenis
Variabel Nama
Variabel Definisi
Skala Pengukuran
a. Independen Ukuran
Dewan Komisaris
Jumlah keseluruhan dewan komisaris dalam
masing-masing perusahaan sampel
Nominal
b. Independen Proporsi
Dewan Komisaris
independen Persentase anggota
dewan komisaris yang berasal dari luar
perusahaan dari seluruh ukuran anggota dewan
komisaris perusahaan Rasio
c. Independen Kepemilikan
Institusional Persentase kepemilikan
saham perusahaan oleh institusi bisnis tertentu
Rasio
d. Independen ROA
Rasio e. Dependen
Manajemen Laba
Potensi penggunaan manajemen akrual
dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi Dummy
3.6 Teknik Analisis