Pengujian Hipotesis Penelitian Pengaruh Ukuran dewan komisaris terhadap manajemen laba

51 Dari tabel 4.3 dapat dideskripsikan bahwa variabel dependen manajemen laba merupakan variabel nominal yang menggunakan variabel dummy dimana perusahaan yang tidak melakukan manajemen laba diberi kode “0” dan perusahaan yang melakukan manajemen laba diberi kode “1”, serta memiliki data valid karena seluruh data telah diproses.

4.2.2 Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis menggunakan model logistic regression dengan metode enter pada tingkat signifikansi α 5 0,05. Apabila tingkat signifikansi 0,05, maka H1- H4 diterima, jika tingkat signifikansi 0,05, maka H1- H4 tidak dapat diterima. Logistic regression digunakan untuk menguji pengaruh dewan komisaris X1, dewan komisaris independen X2, kepemilikan institusional X3, return on asset X4 terhadap manajemen laba Y. Tabel 4.4 Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB Step 1 a X1 -.080 .112 .513 1 .474 .923 X2 -1.291 1.670 .597 1 .440 .275 X3 -.389 .949 .168 1 .682 .678 X4 -2.863 3.947 .526 1 .468 .057 Constant 1.798 1.559 1.331 1 .249 6.039 Sumber : Hasil Output SPSS Universitas Sumatera Utara 52 Dari tabel 4.4 diperoleh hasil persamaan regresi logistik tersebut, sebagai berikut : EM = 1,798 – 0,080 X1 – 1,291 X2 - 0,389 X3 – 2,863 X4+ ε Berdasarkan tabel 4.4 dapat dideskripsikan hal sebagai berikut : 1. X1 mempunyai tingkat signifikansi 0,474 dan lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05, sehingga ukuran dewan komisaris yang diproksikan dengan DK tidak dapat diterima, artinya ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. 2. X2 mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,440 , sehingga variabel dewan komisaris independen tidak dapat diterima, artinya dewan komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. 3. X3 mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,682, sehingga variabel kepemilikan institusional yang diproksikan dengan KI tidak dapat diterima, artinya kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. 4. X4 mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,468, sehingga variabel return on asset yang diproksikan dengan besaran return on asset tidak dapat diterima, artinya return on asset tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit Universitas Sumatera Utara 53

4.2.3 Pengujian Model

4.2.3.1 Menguji kelayakan Model Regresi Goodness of Fit

Menilai kelayakan model regresi dilakukan dengan menilai nilai signifikan pada tabel Hosmer and Lemeshow Goodness of fit test. Model dikatakan mampu memprediksi nilai observasi karena cocok dengan data observasinya apabila nilai Hosmer and Lemeshow Goodness of fit test 0,05 Ghozali,2006. Tabel 4.5 Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig. 1 8.369 8 .398 Sumber : Hasil Output SPSS Universitas Sumatera Utara 54 Sumber : Hasil Output SPSS Dari tampilan tabel hosmer and lamenshow di atas pada tabel 4.5 ditunjukan bahwa besarnya nilai statistik hosmer and lamenshow Goodness of Fit sebesar 8,369 dengan probabilitas signifikansi 0,398 dimana 0,398 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak H0 diterima. Hal ini berarti model regresi yang dipergunakan dalam penelitian ini layak dipakai untuk analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dan klasifikasi yang diamati Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test EM = Tidak ada EM = Ada Total Observed Expected Observed Expected Step 1 1 6 6.575 5 4.425 11 2 5 6.378 6 4.622 11 3 6 6.134 5 4.866 11 4 8 5.927 3 5.073 11 5 8 5.764 3 5.236 11 6 6 5.507 5 5.493 11 7 5 5.300 6 5.700 11 8 3 5.126 8 5.874 11 9 3 4.834 8 6.166 11 1 5 3.454 4 5.546 9 Universitas Sumatera Utara 55

4.2.3.1.1 Menguji Model Keseluruhan Model Overall Fit Model

Menilai keseluruhan model dilakukan dengan cara memperhatikan angka pada -2 Log Likelihood -2LL Block Number = 0 dan -2 Log Likelihood -2LL Block Number = 1. Jika terjadi penurunan angka -2 Log Likelihood block Number = 0 – block Number = 1 menunjukkan model regresi yang baik. Nilai -2 Log Likelihood -2LL Block Number = 0 dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut. Tabel 4.6 Hasil Uji Overall Fit Model -2 Log Likelihood Awal Iteration History

a,b,c

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Step 0 1 149.683 -.037 2 149.683 -.037 a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 149.683 c. Estimation terminated at iteration number 2 because parameter estimates changed by less than .001. Sumber : Hasil Output SPSS Nilai -2 Log Likehood -2LL Block number = 1dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut Tabel 4 7 Hasil Uji Overall Fit Model -2 Log Likelihood Akhir Iteration History

a,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Dewan Komisaris D.Komisaris Independen Kepemilikan Institusional ROA Step 1 1 148.020 1.773 -.079 -1.272 -.382 -2.827 2 148.020 1.798 -.080 -1.291 -.389 -2.863 3 148.020 1.798 -.080 -1.291 -.389 -2.863 Universitas Sumatera Utara 56 a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 149.683 d. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than .001. Sumber : Hasil Output SPSS Pada tabel 4.6 dan 4.7 terlihat bahwa angka -2 LL Block Number = 0 adalah 149,683. Dari model tersebut ternyata overall model fit pada -2LL Block Number = 0 menunjukan adanya penurunan pada -2LL Block Number = 1 sebesar 1,663. Penurunan likehood ini menunjukan bahwa keseluruhan model regresi logistik yang digunakan merupakan model yang baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data. Penurunan nilai Log Likehood menunjukan model regresi yang semakin baik.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1 Pengaruh Ukuran dewan komisaris terhadap manajemen laba

Variabel ukuran dewan komisaris memiliki nilai kefisien negatif 0,80 dengan probabilitas variabel sebesar 0,474 di atas tingkat signifikansi 0,05 5. Dapat disimpulkan bahwa H 1 ditolak. Dengan demikian tidak terbukti bahwa ukuran dewan berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba. Hasil ini sama dengan dengan penelitian yang dilakukan Isnanta 2007 dan Simamora 2011 yang menyatakan bahwa dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Universitas Sumatera Utara 57

4.3.2 Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen Terhadap

Dokumen yang terkait

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1 74 88

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 2011

1 15 143

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

0 1 15

PENDAHULUAN Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

0 1 10

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

1 2 15

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 7

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance and Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance and Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 11

ABSTRAK Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance and Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 11

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANACE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 24