Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Manajemen laba .1 Good Corporate Governance

19 2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Manajemen laba 2.1.3.1 Good Corporate Governance Good Corporate Governance merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk melindungi para investor dari perilaku oportunistik pengelola perusahaan. Good Corporate Governance dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dilakukan oleh semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan untuk menjalankan usahanya secara baik, sesuai dengan hak dan kewajiban masing- masing pihak dalam rangka meningkatkan kesejahteraan semua pihak Khomsiyah, 2005 dalam BEI. Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI dalam Toha 2007 mendeskripsikan corporate governance sebagai seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengelola perusahaan, kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka. Sementara Pemerintah Indonesia dalam hal ini Menteri BUMN dalam Toha 2007, mengartikan “Good Corporate Governance”, ialah suatu suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya, berdasarkan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika. Penerapan good corporate governance principples adalah penting dan strategis bagi pembinaan ekonomi nasional, tetapi proses untuk Universitas Sumatera Utara 20 menginternalisasikan prinsip-prinsip tersebut kedalam tubuh atau struktur organisasi memerlukan waktu yang tidak pendek dan melalui proses yang tidak sederhana Toha, 2007. Menurut Burhanuddin Abdullah dalam Toha 2007, menyatakan bahwa secara filosofis yang dapat mendorong pengarahan bagi terciptanya governance yang bersih, berwibawa dan efektif ialah: 1. Melalui iklim pasar displin yang kuat, baik sesama pelaku yang ada pada peer group tertentu, atau pun karena ada public atau social control yang concern dan mampu memberikan tekanan agar sebuah lembaga senantiasa weel- governed . 2. Governance berjalan baik karena ada law-enforcement, baik pada skala institusi maupun nasional, yang mampu memberikan kepastian bahwa hukum akan berlaku efektif apabila terjadi penyimpangan. Menurut Wibowo dan Tangkilisan 2004, tujuan yang ingin dicapai perusahaan dalam penerapan corporate governance antara lain: 1. Memaksimalkan nilai perusahaan agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat untuk mendukung iklim investasi. 2. Mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, transparan, dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian komisaris, direksi, dan RUPS. Universitas Sumatera Utara 21 3. Mendorong pemegang saham, anggota komisaris, dan direksi dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan yang dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap UU atau ketentuan yang berlaku. 4. Kesadaran adanya tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Setiap Bank harus memastikan bahwa asas Good Corporate Governance diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di seluruh jajaran bank. Asas Good Corporate Governance yang harus dipastikan pelaksanaanya meliputi transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, indepedensi serta kewajaran dan kesetaraan. Asas Good Corporate Governance diperlukan untuk mencapai kesinambungan usaha sustainability bank dengan memperhatikan kepentingan pemegang saham, nasabah serta pemangku kepentingan lainnya. Komite Nasional Kebijakan Governance, 2012 : 1. Transparansi Transparansi transparency mengandung unsur pengungkapan disclosure dan penyediaan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat, dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan masyarakat. Transparansi diperlukan agar bank menjalankan bisnis secara objektif, profesional, dan melindungi kepentingan konsumen. Universitas Sumatera Utara 22 2. Akuntabilitas Akuntabilitas accountability mengandung unsur kejelasan fungsi dalam organisasi dan cara mempertanggungjawabkannya. Bank sebagai lembaga dan pejabat yang memiliki kewenangan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan akuntabel. Untuk itu bank harus dikelola secara sehat, terukur dan professional dengan memperhatikan kepentingan pemegang saham, nasabah, dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan. 3. Responsibilitas Responsibilitas mengandung unsur kepatuhan terhadap peraturan perundang‐undangan dan ketentuan internal bank serta tanggung jawab bank terhadap masyarakat dan lingkungan. Responsibilitas diperlukan agar dapat menjamin terpeliharanya kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai warga korporasi yang baik atau dikenal dengan good corporate citizen . 4. Independensi Independensi mengandung unsur kemandirian dari dominasi pihak lain dan objektifitas dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Dalam hubungan dengan asas independensi independency, bank harus dikelola secara independen agar masing‐masing organ perusahaan beserta seluruh jajaran dibawahnya tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak manapun yang dapat Universitas Sumatera Utara 23 mempengaruhi obyektivitas dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. 5. Kewajaran dan kesetaraan Kewajaran dan kesetaraan fairness mengandung unsur perlakuan yang adil dan kesempatan yang sama sesuai dengan proporsinya. Dalam melaksanakan kegiatannya, bank harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham, konsumen dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan dari masing‐masing pihak yang bersangkutan. Seperti yang sudah diketahui diatas, ada tiga indikator good corporate governance yang akan diangkat dalam penelitian ini. Indikator mekanisme good corporate governance tersebut dalam penelitian ini adalah ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen, dan kepemilikan institusional.

a. Ukuran dewan komisaris

Dokumen yang terkait

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1 74 88

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 2011

1 15 143

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

0 1 15

PENDAHULUAN Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

0 1 10

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

1 2 15

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 7

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance and Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance and Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 11

ABSTRAK Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance and Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 11

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANACE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 24