commit to user 6
Suatu  sistem  dimana  input  dan  outputnya  dapat  didefinisikan  tetapi prosesnya tidak diketahui atau tidak terdefinisi.
Metode ini hanya dapat  dimengerti oleh pihak dalam  yang menangani sedangkan pihak luar hanya mengetahui masukan dan  hasilnya. Sistem ini
terdapat pada subsistem tingkat terendah. 2  Analityc System
Suatu  metode  yang  mencoba  untuk  melihat  hubungan  seluruh  masalah untuk menyelidiki kesistematisan tujuan dari sistem yang tidak efektif dan
evaluasi pilihan dalam bentuk ketidak efektifan dan biaya. Dalam metode ini beberapa langkah diberikan seperti di bawah ini:
a  menentukan identitas dari sistem b  menentukan tujuan dari sistem
c  bagian-bagian apa saja yang terdapat dalam sistem dan apa tujuan dari masing-masing bagian tersebut.
Dari  beberapa  defenisi  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  sistem  adalah sebagian  gabungan  dari  kelompok  atau  serangkaian  bagian  yang  satu  sama
lain  saling  mengadakan  interaksi  dan  saling  ketergantungan  untuk  mencapai tujuan tertentu.
B. Pengertian Arsip, Kearsipan dan Sistem Kearsipan
1.  Arsip Pengertian  arsip  mengandung  berbagai  macam  pengertian,  tergantung
pada  segi  peninjauannya.  Di  bawah  ini  pengertian  arsip  dari  berbagai sumber sebagai berikut:
a.  Pengertian arsip menurut Kamus atau Ensiklopedi 1  Menurut  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia,  arsip  adalah  simpanan
surat-surat penting. 2  Menurut Kamus Administrasi Perkantoran, arsip adalah  kumpulan
warkat yang disimpan secara teratur berencana karena mempunyai suatu  kegunaan  agar  setiap  kali  diperlukan  dapat  cepat ditemukan
kembali.
commit to user 7
b.  Pengertian arsip menurut menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1971 1  Arsip  adalah  naskah-naskah  yang  dibuat  dan  diterima  oleh
lembaga-lembaga  dan  badan-badan  pemerintahan  dalam  bentuk corak  apa  pun,  baik  dalam  keadaan  tunggal  maupun  berkelompok
dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintah. 2  Arsip adalah naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh badan-
badan  swasta  atau  perorangan  dalam  bentuk  corak  apa  pun,  baik dalam  keadaan  tunggal  maupun  berkelompok,  dalam  rangka
pelaksanaan kehidupan kebangsaan.
c.  Pengertian arsip menurut lembaga administrasi Negara Arsip  adalah  segala  kertas  naskah,  buku,  foto,  film,  mikro  film,
rekaman suara, gambar peta, bagan atau dokumen-dokumen lain dalam segala  macam  bentuk  dan  sifatnya,  aslinya  atau  salinannya,  dengan
segala  cara  penciptaannya,  dan  yang  dihasilkan  atau  diterima  oleh suatu  badan,  sebagai  bukti  atas  tujuan,  organisasi,  fungsi-fungsi,
kebijaksanaan-kebijaksanaan, keputusan-keputusan,
prosedur- prosedur, pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan pemerintah yang lain atau
karena pentingnya informasi yang tergantung didalamnya.
Maka  dari  uraian  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  arsip  adalah kumpulan  surat  atau  kumpulan  warkat  yang  mengandung  arti  dan
mempunyai  kegunaan  baik  bagi  kepentingan  organisasi  maupun  bagi kepentingan  pribadi  yang  disimpan  sedemikian  rupa  sehingga  dengan
mudah  dan  cepat  dapat  ditemukan  kembali  apabila  sewaktu-waktu digunakan.
Oleh  karena  itu  apabila  warkat-warkatnaskah-naskah  yang  tidak mempunyai  arti  dan  kegunaan,  serta  tidak  disimpan  secara  sistematis
tidak dapat dinamakan arsip. Sedangkan macam-macam arsip secara umum ada dua, yaitu:
1  Arsip Dinamis
commit to user 8
Arsip  dinamis  adalah  arsip  yang  setiap  hari  digunakan  secara langsung  untuk  perencanaan,  pelaksanaan,  dan  pengendalian
kegiatan operasional perusahaan. Arsip dinamis dibagi menjadi dua macam, yaitu:
a   Arsip aktif Arsip  aktif  yaitu  arsip  dipergunakan  secara  terus-menerus
untuk berbagai keperluan perusahaan. b  Arsip inaktif
Arsip  inaktif  yaitu  arsip  yang  sudah  tidak  dipergunakan  lagi secara terus-menerus dalam kegiatan perusahaan untuk saat ini.
Arsip  inaktif  masih  perlu  disimpan  jika  suatu  saat  diperlukan, karena  arsip  ini  berkaitan  dengan  kegiatan  perusahaan  atau
berguna sebagai bahan referensi. 2  Arsip Statis
Arsip  statis  adalah  arsip  yang  setiap  hari  digunakan  namun  tidak secara langsung untuk perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
kegiatan operasional perusahaan akan tetapi tetap disimpan dengan alasan historis.
Tujuan penyimpanan arsip adalah: a  Sebagai  referensi,  bila  perusahaan  memerlukan  suatu  keterangan
atau informasi tertentu. b  Memberikan  keterangan-keterangan  vital,  misalnya:  sebagai  bukti
yang sesuai dengan ketentuan hukum. Winardi, 1990:98 c  Memberikan  data  atau  informasi  kepada  manajer  atas  pihak  yang
berwenang  untuk  mengambil  keputusan  dalam  perusahaan mengenai hasil yang telah dicapai oleh perusahaan.
2.  Kearsipan Berikut ini beberapa definisi mengenai kearsipan:
a.  Menurut The Liang Gie
commit to user 9
Kearsipan  adalah  kegiatan  menyimpan  warkat  dengan  berbagai  cara dan  alat  ditempat  tertentu  yang  aman  agar  tidak  rusak  atau  hilang
sebagai pusat ingatan atau sumber informasi suatu organisasi. b.  Menurut Ig. Wursanto
Kearsipan  atau  filing  adalah  proses  kegiatan  pengurusan  atau pengaturan arsip dengan menggunakan suatu sistem tertentu, sehingga
arsip-arsip tersebut dapat ditemukan kembali dengan mudah dan cepat apabila sewaktu-waktu diperlukan. 1995:19
Setelah  mengetahui  beberapa  definisi  kearsipan  seperti  di  atas  maka dapat  disimpulkan  bahwa  pengertian  kearsipan  adalah  kegiatan
pengurusan  arsip  dengan  menggunakan  suatu  sistem  tertentu,  sehingga dapat ditemukan kembali dengan mudah dan cepat setiap kali diperlukan.
3.  Sistem kearsipan Setelah  kita  mengetahui  arti  dari  sistem,  arsip  dan  kearsipan,  maka
pengertian dari sistem kearsipan menurut Ig. Wursanto adalah: Suatu  sistem  atau  metode  atau  cara  yang  telah  direncanakan  yang
dipergunakan  dalam  pengurusan  arsip  penyimpanan,  pemeliharaan, sehingga  arsip-arsip  dapat  ditemukan  kembali  dengan  mudah  dan  cepat
apabila sewaktu-waktu diperlukan. 1995:22 Maka  dari  pengertian  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  pengertian
sistem  kearsipan  adalah  suatu  cara  atau  metode  yang  telah  disusun  atau direncanakan  dalam  pengurusan  arsip,  sehingga  arsip-arsip  tersebut dapat
ditemukan kembali dengan mudah dan cepat sewaktu-waktu diperlukan. Adapun  metode  atau  cara  tersebut  meliputi  tahap  penerimaan,
pencatatan,  penyimpanan,  penggunaan,  pemeliharaan,  penyusutan  dan pemusnahan  benda-benda  arsip  yang  sering  disebut  dengan  daur  hidup
arsip. a.  Masalah-masalah dalam bidang kearsipan:
1  Arsip-arsip penting yang diperlukan hilang,
commit to user 10
2  Arsip  yang  dicari  ada  tetapi  sulit  untuk  ditemukan  kembali  pada saat arsip tersebut diperlukan,
3  Tejadi  banjir  arsip,  yaitu  arsip  yang  sama  disimpan  dibeberapa lokasitempat
penyimpanan, atau
arsip yang
sudah kadaluwarsatidak  berguna  masih  disimpan.  Hal  ini  menyebabkan
ruang kantor tersita untuk penyimpanan arsip, 4  Peralatan  kearsipan  yang  tidak  memadai,  tidak  mengikuti  ilmu
perkembangan  kearsipan  modern,  karena  kurangnya  dana  yang tersedia, serta karena pegawai keasipan yang kurang cakap,
5  Tata  kerja  kearsipan  yang  tidak  mengikuti  perkembangan  ilmu kearsipan modern karena pegawai  kearsipan yang tidak  cakap dan
kurang  adanya  bimbingan  yang  teratur  dari  pihak  pimpinan  dan dari ahli kearsipan,
6  Kurang  adanya  kesadaran  para  pegawai  terhadap  peranan  dan pentingnya
arsip-arsip bagi
organisasi, sehingga
sistem penyimpanan, pemeliharaan dan perawatan arsip kurang mendapat
perhatian yang semestinya.
b.  Pengelolaan Arsip Kebutuhan akan arsip dan penyelenggaraannya bagi setiap instansi
atau  lembaga  tentu  berbeda  beda.  Meskipun  berbeda  tetapi  suatu prinsip  harus  tetap  di  anut  oleh  suatu  organisasi  seperti  yang
dikemukakan oleh Ig. Wursanto 1991:171 yaitu aman, awet, efesien dan luwes fleksibel.
Karena  arsip  merupakan  salah  satu  unsur  yang  dapat  menunjang dalam  pengambilan  keputusan  maka  ia  harus  selalu  sedia  ketika
diperlukan,  kecepatan  penemuan  kembali  sangat  diutamakan, penemuan kembali  akan dimudahkan dengan penyimpanan arsip yang
relatif dekat dengan pengguna informasi. Arsip dapat disimpan dengan cara sentralisasi, desentralisasi, dan kombinasi.
commit to user 11
1.  Sentralisasi Pada  sistem  sentralisasi,  semua  arsip  dinamis  disimpan  di
pusat  penyimpanan  arsip  dinamis.  Unit  bawahannya  yang  ingin menggunakan  arsip  dinamis  dapat  menghubungi  pusat  arsip
dinamis. Sistem sentralisasi memilki keuntungan dan kerugian. Keuntungannya:
a.  Mencegah duplikasi Bila  setiap  kertas  yang  bertautan  dengan  sebuah  susunan  atau
sebuah  subjek  tertentu  masuk  ke  berkas  pusat  central  file, maka  berbagai  tembusan  yang  dibuat  untuk  keperluan  subjek
atau  susunan  tersebut  terkumpul  menjadi  satu,  sehingga  hanya satu saja yang disimpan sedangkan kertas lain tembusan dapat
dimusnahkan. b.  Menghemat ruangan, peralatan, dan alat tulis kantor
Menghemat  karena  tidak  ada  duplikasi  arsip  dinamisdan peralatan.  Ruang  yang  digunakan  juga  semakin  sedikit  karena
hanya  ada  satu  orang  saja  yang  bertanggung  jawab  atas perlengkapan  dan  alat  tulis  kantor,  sehingga  dapat menghemat
dalam hal pengadaan barang dan perlengkapan. c.  Menghemat waktu
Karena hanya ada satu tempat saja untuk memberkaskan bahan, serta  satu  tempat  saja  untuk  menemukannya,  maka  pemakai
akan menghemat waktu bila mencari informasi. Pemakai  tidak  perlu  mendatangi  bagian-bagian  lain  hanya
untuk mencari informasi. d.
Jasa kepada bagian lain Sistem  pemberkasan  terpusat  membebaskan  bagian  lain  dari
masalah  pemeliharaan  arsip  dinamis  dan  membantu  mereka memusatkan perhatian pada aktivitas mereka.
e.  Adanya keseragaman
commit to user 12
Semua arsip
dinamis terpusat,
pengolahan dan
penyimpanannya dilakukan secara seragam serta memudahkan pengawasan.
Kerugiannya: a.  Kesulitan fisik
Beberapa bagian letaknya jauh dari pusat pemberkasan dan ini berarti  membuang  waktu  atau  terjadi  penundaan  serta  perlu
waktu  untuk  membawa  arsip  dinamis  dari  kamar  berkas  ke kamar petugas yang memerlukannya.
b.  Kebocoran informasi Karena  beberapa  berkas  ditempatkan  di  ruang  pusat,  akan
terjadi kekhawatiran publisitas masalah penting antara berbagai bagian yang berbeda-beda.
c.  Adanya ketakutan akan hilangnya arsip dinamis Karena  tidak  ada  duplikasi,  bila  arsip  dinamis  di  pusat  arsip
dinamis  hilang  maka  arsip  dinamis  itu  akan  hilang  selama- lamanya.
d.  Tidak  semua  jenis  arsip  dapat  disimpan  dengan  satu  sistem penyimpanan yang seragam.
2. Sistem Desentralisasi
Sistem pengolahan
arsip secara
desentralisasi adalah
penyimpanan  arsip  masing-masing  unit  kerja  disimpan  oleh  unit kerja yang bersangkutan.
Apabila  suatu  organisasi  menganut  asas  Desentralisasi  maka akan  memberikan  kewenangan  kepada  tiap-tiap  unit  satuan  kerja
untuk  mengurus  penyelenggaraan  penyimpanan  arsip  sendiri- sendiri.
Sistem Desentralisasi memiliki keuntungan sebagai berikut:
commit to user 13
a  Sistem Desentralisasi sangat cocok bila  informasi rahasia yang berkaitan  dengan  sebuah  bagian  disimpan  di  bagian  yang
bersangkutan, b  Dalam  sistem  pemberkasan  terpusat  mungkin  ada  waktu  yang
terbuang dalam menentukan lokasi dokumen, c  Dekat  dengan  pemakai  sehingga  manajer  arsip  dinamis  dapat
langsung  mengawasi  pengolahan  dan  penyimpanan  arsip dinamis,
d  Sistem desentralisasi memungkinkan penyimpanan berkas yang relevan  dengan  sebuah  bagian  yang  disimpan  di  bagian  yang
bersangkutan sehingga menghemat waktu dalam pengangkutan berkas.
Adapun kerugian sistem desentralisasi adalah : a  Tidak ada keseragaman dalam hal pemberkasan dan peralatan,
b  Karena letaknya tersebar maka pengawasan oleh manajer arsip dinamis sulit dilakukan,
c  Terjadi  duplikasi  ruangan,  perlengkapan  dan  alat  tulis  kantor, sehingga terjadi duplikasi dalam pengeluaran pemberkasan,
d  Sistem  Desentralisasi  akan  mengalami  kesulitan  pemberkasan dalam  hal  dokumen  yang  relevan  yang  berkaitan  dengan  dua
bagian atau lebih, e  Masing-masing  bagian  menyimpan  arsip  aktifnya  masing-
masing  sehingga  arsip  dinamis  aktif  yang  saling  berkaitan tersebar di berbagai tempat.
3. Sistem Campuran
Sistem  Campuran  merupakan  kombinasi  Sentralisasi  dan Desentralisasi.
Dalam sistem
ini masing-masing
bagian menyimpan  arsip  dinamisnya  masing-masing  di  bawah  control
sistem  terpusat,  yang  menyangkut  personalia,  gaji,  kredit, keuangan dan catatan penjualan. Tanggung jawab sistem berada di
commit to user 14
bawah manajer arsip dinamis atau petugas yang secara operasional bertanggung  jawab  atas  arsip  dinamis  di  suatu  badan  organisasi.
Petugas  ini  menyusun  jaringan  sistem  kontrol  dan  prosedur operasional sistem kearsipan.
Sistem ini memiliki keuntungan, yaitu: a.  Adanya sistem penyimpanan dan temu balik yang seragam,
b. Adanya  kenyakinan  manajemen  di  kalangan  pengelola  arsip dinamis,
c.  Memungkinkan  pengadaan  terpusat  dengan  imbas  efesiensi biaya yang lebih baik,
d. Menekan  seminimum  mungkin  kesalahan  pemberkasan  serta arsip dinamis yang hilang,
e.  Memudahkan  control  gerakan  arsip  dinamis  sesuai  dengan jadwal retensi dan pemusnahan.
Dari segi lain, sistem ini memiliki kerugian sebagai berikut : a
Kurang  luwes  karena  keseragaman  di  seluruh  unit  belum atau tidak ada,
b Masalah  yang  berasal  dari  sistem  Sentralisasi  dan
Desentralisasi dibawa ke sistem Kombinasi, c
Arsip  dinamis  yang  bertautan  tidak  ditempatkan  pada tempat yang sama sehingga menyulitkan penggunaannya.
c. Sistem penyimpanan arsip
Secara  umum  terdapat  beberapa  sistem  klasifikasi  atau  sistem indek dalam penyimpanan arsip, yakni:
1 Sistem Alfabetis
Arsip  disimpan  berdasarkan  urutan  kode  abjad  yang  diberikan untuk  nama  orang,  organisasi  atau  perusahaan  atau  subjek.  Abjad
yang  digunakan  adalah  abjad  huruf  pertama  dari  suatu  nama
commit to user 15
setelah nama-nama itu diindeks menurut aturan dan ketentuan yang berlaku bagi masing-masing nama.
2 Sistem Numerik
Arsip  disimpan  berdasarkan  urutan  kode  numeric  yang  diberikan untuk  nama  orang,  organisasi  atau  perusahaan  atau  subjek.  Dapat
dikombinasikan  dengan  sistem  alfabetis  untuk  menjaga  urutan penyimpanan  arsip  sistem  alfabetis-numerik.  Semua  arsip  yang
menyangkut hal-hal yang saling berkaitan ditempatkan dalam suatu folder dengan nomor tersendiri.
3 Sistem Subjek
Arsip  disimpan  berdasarkan  topik  atau  subjek  tertentu  yang  ada dalam  kegiatan  organisasi  atau  perusahaan.  Misalnya:  nama
departemen,  jenis  produk,  jenis  transaksi  dan  lain-lain.  Urutan subjek  biasanya  dijaga  dengan  menggunakan  sistem  klasifikasi
alfabetis sistem alfabetis subjek. 4
Sistem Geografis Arsip  disimpan  berdasarkan  nama  geografis  atau  kode  wilayah.
Misalnya:  nama  Kota,  nama  Provinsi,  nama  Negara  dan  lain-lain. Dapat  dikombinasikan  dengan  klasifikasi  alfabetis  untuk  menjaga
ukutannya  sistem  alfabetis-geografis.  Dalam  filing  sistem wilayah  harus  ditentukan  terlebih  dahulu  susunan  wilayah  atau
daerahnya.  Susunan  itu  dapat  berupa  satuan-satuan  wilayah  atau daerah menurut sistem ketatanegaraan.
5 Sistem Kronologis
Arsip  disimpan  berdasarkan  urutan  kronologis  tanggal-bulan- tahun.  Sistem  ini  umunya  bersifat  sementara,  sebelum  arsip
diklasifikasikan berdasarkan sistem klasifikasi yang lain.
Pada  prakteknya  pengklasifikasian  arsip  merupakan  kombinasi  dari beberapa  sistem  klasifikasi  yang  tujuannya  mempermudah  dan
mempercepat penemuan kembali.
commit to user 16
Untuk  menentukan  sistem  mana  yang  akan  digunakan  oleh  suatu perusahaan  maka  harus  disesuaikan  dengan  kebutuhan  perusahaan  yang
bersangkutan dengan mempertimbangkan: a.
Ukuran perusahaan, aktifitas kantor dan pengembangannya b.
Jumlah catatan kantor atau arsip c.
Jenis atau tipe arsip d.
Cara penggunaan arsip e.
Sifat kerahasian arsip Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada sistem klasifikasi arsip terbaik
yang  dapat  diterakan  dengan  efektifitas  yang  sama  untuk  semua perusahaan.  Sistem  tersebut  harus  disesuaikan  dengan  kebutuhan  dan
situasi atau kondisi perusahaan.
d. Prosedur Penyimpanan Arsip
Setiap pekerjaan atau kegiatan tentunya mempunyai urutan-urutan langkah  untuk  menyelesaikan  pekerjaan  yang  bersangkutan  dari
permulaan hingga selesai. Menurut Ig. Wursanto 1995:16-18, bahwa proses penyimpanan arsip
meliputi kegiatan sebagai berikut: 1
Memisah-misahkan segreting arsip Mengadakan  persortiran  terhadap  arsip-arsip  yang  akan  disimpan,
untuk  dikelompokkan  menurut  subjek-subjek  seperti  yang dicantumkandalam  kartu  kendali  atau  menurut  daftar  indek  yang
telah di tentukan. 2
Meneliti examining arsip Meneliti  arsip-arsip  yang  akan  disimpan  perlu  untuk  mengetahui
apakah  arsip  yang  disimpan  di  file  itu  sudah  ada  tanda persetujuan  disposisi  dari  jabatan  yang  berwenang  bahwa  arsip
tersebut boleh disimpan. 3
Memadukan assembling arsip
commit to user 17
Arsip-arsip yang merupakan bagian-bagian langsung atas persoalan yang sama dijadikan satu dan disusun menurut susunan kronologis
tanggal surat. 4
Mengklasifikasikan classification arsip Menggolongkan  arsip  atas  dasar  perbedaan  yang  ada,  serta
pengelompokkan  arsip  atas  dasar  perbedaan  yang  ada  untuk menentukan kelasnya sub subjek beserta kodenya secara cermat.
5 Mengindeks indexing arsip
Meliputi: a
Membaca secara cermat untuk menentukan isi surat b
Menetukan judul atau caption arsip secara tepat c
Memberi tanda keterangan lain yang dapat menjadi petunjuk indeks arsip yang bersangkutan
6 Mempersiapkan tunjuk silang cross reference
Dipergunakan  apabila  dua  caption.  Caption  pertama  digunakan sebagai caption utama, sedangkan caption yang kedua dicantumkan
pada tunjuk silang. 7
Menyusun arsip Arsip-arsip  yang  sudah  diberi  caption  atau  judul  disusun  sesuai
dengan sistem
susunan yang
digunakan dalam
sistem penyimpanan.
8 Memfile arsip
Mengatur  pembentukan  arsip-arsip  sesuai  dengan  pola  klasifikasi dan mengatur penyusunan arsip-arsip didalam file atau folder pada
tempatnya yang benar.
e. Faslitas Kearsipan
Kegiatan  pengurusan  arsip  mulai  dari  penciptaan  arsip  sampai dengan  arsip  tersebut  dimusnahkan  tentunya  menggunakan  berbagai
macam fasilitas. Fasilitas tersebut merupakan faktor pendukung dalam penyelesaian pekerjaan dalam usaha kerja sama manusia.
commit to user 18
Menurut  Sedarmayanti  1997:57,  dalam  menata  arsip  dibutuhkan beberapa peralatan diantaranya:
1 Folder sampul arsip
Merupakan  tempat  atau  wadah  arsip,  berbentuk  map  tanpa  daun penutup pada sisinya.
2 Guide sekat atau petunjuk
Merupakan  lembar  pemisah  yang  terbuat  dari  karton  tebal  dan merupakan  petunjuk  serta  pemisah  antara  kelompok  yang  satu
dengan kelompok yang lain, sesuai dengan pengelompokkan yang dipilih pada klasifikasi arsip.
3 Tab
Yaitu  bagian  menonjol  berukuran  kurang  lebih  1x3  cm  untuk menempatkan kode dan indeks arsip.
Letak  tab  bermacam-macam,  sesuai  tingkat  kelompok  klasifikasi yang dipilih, yaiu:
a  Sekat  pertama  dengan  tab  pada  ujung  paling  kiri  digunakan untuk menyekat kelompok primer pokok masalah
b  Sekat  kedua  dengan  tab  pada  kedudukan  lebih  ke  kanan digunakan  untuk  menyekat  antara  kelompok  sekunder  sub
masalah c  Sekat  ketiga  untuk  menyekat  kelompok  tersier  sub-sub
masalah Sedarmayanti 2003:44-65 menambahkan bahwa peralatan dan
perlengkapan  lain  yang  dapat  digunakan  dalam  menyimpan  dan menemukan kembali arsip adalah:
1 Filing cabinet
Lemari arsip yang terdiri dari  laci-laci besar untuk menyimpan arsip secara vertikal. Pada umumnya filing cabinet mempunyai
dua sampai lima laci.
commit to user 19
2 Hang map map gantung
Sejenis  map  yang  dilengkapi  dengan  tembaga  pada  bagian atasnya  guna  menggantungkan  arsip  di  dalam  laci  filing
cabinet, dan berfungsi untuk meletakkan tab. 3
Schnelchecter map Map  untuk  menyimpan  berkas  yang  telah  diperforator
dilubangi terlebih dahulu sehingga berkas tersebut tidak dapat lepas dari kaitan.
4 Tickler file berkas penyekat
Alat  atau  kotak  kecil  berukuran  kurang  lebih  10x15  cm  yang dipergunakan  untuk  menyimpan  kartu-kartu  kendali  dan  atau
kartu-kartu  peminjaman  arsip.  Penyimpanan  tesebut  sama dengan  sistem  penyimpanan  arsip  berdasarkan  sistem  tanggal
dan sistem lainnya. 5
Ordner Semacam map dari karton tebal dan dapat menampung banyak
arsip serta di dalamnya terdapat besi untuk mengkait arsip yang telah  diperforator  atau  dilobangi  pada  bagian  pinggir  arsip
tersebut. 6
Letter tray baki surat Semacam  baki  yang  terbuat  dari  plastik  atau  metal  yang
berguna  untuk  meletakkan  atau  menyimpan  surat  yang biasanya disimpan di atas meja.
7 Safe keeping document brankas
Lemari  besi  dengan  bermacam-macam  ukuran  dan  dilengkapi dengan
kunci pengaman.
Biasanya digunakan
untuk menyimpan arsip penting atau rahasia.
8 Rak buku lemari terbuka
Rak untuk menyimpan buku-buku, seperti di perpustakaan atau untuk menyimpan ordner.
commit to user 20
9 Lemari arsip
Lemari  yang  terbuat  dari  kayu  yang  berfungsi  untuk menyimpan berbagai  macam bentuk  arsip,  seperti  rol  film  dan
ordner.
f. Penyusutan dan Pemusnahan Arsip
Banyak  organisasi  dikonfrontasi  oleh  masalah  beberapa  lama mereka  harus  menyimpan  bahan  yang  telah  difile,  tetapi  tidak
dipergunakan lagi secara aktif. Jawabannya terletak pada pengetahuan mengenai  apa  yang  perlu  di  simpan  dan  bagaimana  menyimpannya.
Hal  ini  tergantung  lagi  dari  ketentuan  undang-undang,  berguna  atau tidaknya  bahan-bahan  bagi  para  manajer  dan  ruangan  penyimpanan
dan  arsip  yang  tersedia.  Sebagian  besar  masalah  yang  sering  muncul dan  dihadapi  oleh  setiap  organisasi  adalah  kurangnya  ruang
penyimpanan,  dengan  demikian  tidak  semua  arsip  harus  disimpan secara  terus  menerus  tetapi  harus  disusutkan  dan  ada  yang
dimusnahkan  sesuai  dengan  jangka  waktu  penyimpanan  yang  telah ditelah ditetapkan oleh organisasi.
Dalam  Peraturan  Pemerintah  Nomor  34  Tahun  1979  tentang Penyusutan  Arsip,  yang  dimaksud  penyusutan  arsip  adalah  kegiatan
pengamanan arsip dengan cara : 1
Memindahkan  arsip  in  aktif  dari  unit  pengolah  ke  unit kearsipan  dalam  lingkungan  lembaga  Negara  atau  badan
pemerintahan masing-masing 2
Pemusnahan  arsip  sesuai  dengan  ketentuan-ketentuan  yang berlaku
3 Menyerahkan  arsip-arsip  statis  oleh  unit  kearsipan  kepada
arsip nasional. Adapun manfaat penyusutan, yaitu:
a Terselamatkannya arsip yang bernilai
commit to user 21
b Terciptanya  efisiensi  ruangan,  saran  dan  prasarana,  tenaga
serta dana c
Tertatanya  arsip  dimasing-masing  instansinya  sehingga informasi dapat digunakan secara optimal.
Tidak semua arsip itu mempunyai nilai guna yang abadi dan harus  disimpan  untuk  selama-lamanya.  Arsip-arsip  yang  sudah
tidak  berguna  lagi  harus  dimusnahkan,  karena  jika  tetap  disimpan akan  menimbulkan  masalah  yaitu  terjadinya  pemborosan  tenaga,
ruang dan biaya perawatannya.
Pemusnahan Arsip di Unit Pengolah satuan kerja Pemusnahan  arsip  yang  dilaksanakan  oleh  unit  pengolahan
meliputi  arsip-arsip  yang  tidak  penting,  dan  dilaksanakan berdasarkan ketentuan berikut:
1 Pemusnahan dilaksanakan dengan membuat arsip yang akan
dimusnahkan 2
Pemusnahan  arsip  harus  diketahui  oleh  pihak  yang berwenang
3 Pemusnahan  dilakukan  dengan  berita  acara  pemusnahan
arsip. Pemusnahan  arsip-arsip  yang  tidak  bernilai  permanen  tersebut
dilaksanakan berdasarkan ketentuan tersebut: a
Harus  dibuatkan  daftar  secara  lengkap  tentang  arsip-arsip yang akan dimusnahkan, daftar tersebut berisi:
1. Nama instansi yang akan memusnahkan arsip 2. Kode dan pokok masalah
3. Kode dan masalah 4. Jenis fisik arsip
5. Tanggal, bulan dan tahun yang bersangkutan 6. Jumlah berkas
b Pemusnahan harus disertai berita acara pemusnahan arsip
commit to user 22
g. Pegawai Arsip
Semakin  besar  suatu  organisasi  akan  semakin  komplek  kegiatan yang  dilakukan  dan  cenderung  akan  semakin  banyak  jumlah  pegawai
yang  dilibatkan  dalam  pengurusan  arsip.  Akan  tetapi  jumlah  pegawai kearsipan  yang  ada  dalam  satuan  organisasi  akan  berbeda  dengan
jumlah pegawai kearsipan yang ada di unit atau pusat kearsipan. Menurut  The  Liang  Gie,  untuk  menjadi  pegawai  kerasipan  yang
baik diperlukan sekurang-kurangnya empat syarat, yaitu: 1
Ketelitian Ketelitian  sangat  diperlukan  oleh  setiap  pegawai  kearsipan  agar
dapat  membedakan  perkataan-perkataan,  nama-nama  atau  angka- angka yang sepintas hampir sama
2 Kecerdasan
Cerdas  berarti  sempurna  perkembangan  akal  budinya,  pandai, tajam  pikiran.  Jadi  setiap  pegawai  kearsipan  harus  mampu
menggunakan  pikiran  dengan  baik,  mempunyai  daya  ingat  yang tajam sehingga tidak lupa.
3 Kecekatan
Kecakapan  berarti  kecakapan  memahami  sesuatu,  ketangkasan dalam melakukan pekerjaan. Setiap pegawai kearsipan diharapkan
mampu bekerja dengan tangkas dan gesit. 4
Kerapian Setiap pegawai  kearsipan harus mampu menciptakan dan menjaga
kerapian,  kebersihan  dan  ketertiban  terhadap  arsip-arsip  yang disimpan.
C. Metode Pengamatan