39
Tita Andriani, 2013 Program Bimbingan Dan Konseling Pribadi Sosial Untuk Meningkatkan Kemandirian Prilaku Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan PopulasiSampel Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Pasundan 3 Bandung, yang ditujukan kepada siswa kelas XI. Arikunto 2010: 173
menyatakan “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.” Populasi dan sampel penelitian adalah seluruh siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran Sekolah
Menengah Kejuruan Pasundan 3 Bandung Tahun Ajaran 20122013. Pertimbangan dalam pemilihan populasi terhadap Kelas XI Jurusan
Administrasi Perkantoran adalah 1.
Siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran secara umum berada pada rentang usia remaja, dimana pada masa remaja berkembang sikap
tergantung ke arah kemandirian. 2.
Siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran memasuki pertengahan masa sekolah sehingga dianggap telah banyak melakukan
interaksi dan membina hubungan dengan teman di sekolah. 3.
Belum ada yang meneliti kemandirian perilaku siswa di SMK dalam aspek pribadi sosial.
B. Metode dan Desain Penelitian
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang data penelitiannya berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statisktik. Purwanto 2007: 164 bahwa “penelitian kuantitatif
merupakan sebuah paradigma dalam penelitian yang memandang kebenaran sebagai sesuatu yang tunggal, objektif, universal dan dapat diverifikasi
.” Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis metode deskriptif
yang bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis, dan mengambil suatu generalisasi keadaan kemandirian perilaku siswa kelas XI Jurusan Administrasi
Perkantoran SMK Pasundan 3 Bandung. Selanjutnya dari hasil temuan tersebut
Tita Andriani, 2013 Program Bimbingan Dan Konseling Pribadi Sosial Untuk Meningkatkan Kemandirian Prilaku Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
dijadikan dasar untuk mengembangkan program bimbingan dan konseling pribadi sosial untuk meningkatkan perilaku kemandirian perilaku siswa. Purwanto 2007:
177 menyatakan “penelitian deskriptif adalah penelitian yang hanya melibatkan
satu variabel pada satu kelompok, tanpa menghubungkan dengan variabel lain atau membandingkannya.
Tujuan akhir dari penelitian ini adalah tersusunnya program hipotetik bimbingan dan konseling pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian perilaku
siswa. Berdasarkan tujuan akhir penelitian maka pelaksanaan penelitian dilaksanakan sampai tersusunnya program hipotetik bimbingan dan konseling
pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian perilaku siswa. Berdasarkan tujuan tersebut berikut desain penelitian yang telah dilaksanakan:
Tita Andriani, 2013 Program Bimbingan Dan Konseling Pribadi Sosial Untuk Meningkatkan Kemandirian Prilaku Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Bagan 3.1 Desain Penelitian dan Pengembangan Program Bimbingan Pribadi Sosial untuk
Meningkatkan Kemandirian Perilaku Siswa Tahap I adalah melakukan identifikasi masalah yang muncul yang berkaitan
dengan kemandirian perilaku remaja. Tahap II yaitu melakukan studi pustaka Identifikasi masalah
Studi pustaka
Judgement ke
pakar Penyusunan instrumen
Pengambilan data Uji validitas
Rancangan program BK pribadi sosial
untuk meningkatkan kemandirian perilaku
siswa
Penyempurnaan program BK pribadi
sosial untuk meningkatkan
kemandirian perilaku siswa
Pengujian Program Hipotetik secara
rasional oleh Pakar BK dan Praktisi Guru
BKKonselor
Tita Andriani, 2013 Program Bimbingan Dan Konseling Pribadi Sosial Untuk Meningkatkan Kemandirian Prilaku Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
mengenai konsep kemandirian perilaku dan program bimbingan dan konseling pribadi sosial. Tahap III yaitu menyusun instrumen penelitian sebagai alat
pengumpul data. Dalam penyusunan instrumen kemandirian perilaku dilakukan judgement
ke pakar setelah itu dilaksanakan uji validitas. Tahap IV yaitu pengambilan data dengan cara penyebaran instrumen yang
mengungkap kemandirian perilaku siswa. Tahap V yaitu menyusun rancangan program hipotetik bimbingan dan konseling pribadi sosial untuk meningkatkan
kemandirian perilaku siswa. program tersebut disusun berdasarkan dari hasil pengolahan data.
Tahap VI yaitu pengujian program hipotetik secara rasional oleh pakar bimbingan dan konseling dan guru bimbingan dan konseling. Tahap VII yaitu
penyempurnaan program hipotetik. Penyempurnaan program dilaksanakan berdasarkan dari hasil diskusi dengan dosen dan konselor sekolah. Dengan begitu
program yang sudah dirancang layak untuk dilaksanakan.
C. Definisi Operasional Variabel