Teknik Pengumpulan Data Analisis Data

Tita Andriani, 2013 Program Bimbingan Dan Konseling Pribadi Sosial Untuk Meningkatkan Kemandirian Prilaku Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000 Sedang Tinggi Sangat Tinggi Furqon, 2008: 75 Merujuk pada tabel di atas, reliabilitas instrumen dinyatakan sangat tinggi karena 0,886 berada diantara 0,80-1,00 artinya instrumen yang digunakan baik dan dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dimaksudkan sebagai cara dan alat yang digunakan dalam mengumpulkan informasi atau keterangan mengenai subjek penelitian. Data yang dibutuhkan dalam penelitian yaitu data mengenai kemandirian perilaku siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 3 Bandung Tahun Ajaran 20122013. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket yang digunakan untuk mengungkap kemandirian perilaku siswa. Angket yang digunakan adalah angket tertutup. Responden hanya perlu menjawab pernyataan dengan cara memilih alternatif respon yang telah disediakan dengan alternatif jawaban sangat sesuai SS, sesuai S, kurang sesuai KS, kolom tidak sesuai TS, dan sangat tidak sesuai STS dengan skor berkisar antara 1 sampai dengan 5.

G. Analisis Data

Pada peneltian dirumuskan tiga pertanyaan penelitian. Secara berurutan, masing-masing pertanyaan penelitian akan dijawab dengan cara sebagai berikut. 1. Pertanyaan penelitian mengenai gambaran umum kemandirian perilaku siswa Kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 3 Bandung dijawab dengan cara mengelompokkan kemandirian perilaku siswa ke dalam 3 kategori yaitu tinggi T, sedang S, dan rendah R. Untuk menentukan panjang kelas, sebelumnya terlebih dahulu perlu diketahui rentang R antara skor terbesar dengan skor terkecil, berikut rumus yang digunakan: Tita Andriani, 2013 Program Bimbingan Dan Konseling Pribadi Sosial Untuk Meningkatkan Kemandirian Prilaku Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Furqon, 2004: 24 Setelah diketahui nilai rentang R, maka panjang kelas p, dapat diketahui dengan rumus: Furqon, 2004: 25 Pada instrumen ini mengungkap kemandirian perilaku siswa yang telah disebarkan, diketahui bahwa skor terbesar ideal adalah 225 dan skor terkecil ideal adalah 45, sehingga dapat diketahui bahwa skor rentang, yaitu 180. Setelah menghitung skor rentang dapat diketahui panjang kelas yaitu 60 dengan banyak kelas sebanyak 3. Secara terperinci kualifikasi kemandirian perilaku siswa dapat dilihat pada di bawah ini: Tabel 3. 10 Kategori Tingkat Kemandirian Perilaku Siswa Rentang Skor Kategori Deskripsi 167-225 tinggi Siswa pada kategori tinggi telah mencapai tingkat kemandirian perilaku yang tinggi pada setiap aspeknya, yaitu memiliki kemampuan mengambil keputusan, memiliki kekuatan terhadap pengaruh pihak lain dan rasa percaya diri self relliance. Tingkat pencapaian kemandirian perilaku pada kualifikasi tinggi ialah 67 sampai 100. 106-166 Sedang Siswa pada kategori sedang tengah menuju pada penguasaan kemandirian perilaku yang tinggi. Artinya siswa pada kualifiasi sedang masih memerlukan bimbingan dari orang lain, atau belum menunjukan konsistensi perilaku atau belum ajeg dalam menunjukan aspek-aspek kemandirian perilaku yaitu kemampuan mengambil keputusan, memiliki kekuatan terhadap pengaruh pihak lain dan memiliki rasa percaya diri self relliance. Secara presentase, tingkat pencapaian kemandirian perilaku pada kualifikasi tinggi ialah 34 sampai 66. Tita Andriani, 2013 Program Bimbingan Dan Konseling Pribadi Sosial Untuk Meningkatkan Kemandirian Prilaku Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Rentang Skor Kategori Deskripsi 45-105 Rendah Siswa pada kategori rendah belum mampu dalam mencapai aspek kemandirian perilaku, yaitu belum mampu mengambil keputusan, tidak memiliki kekuatan terhadap pengaruh pihak lain dan tidak memiliki rasa percaya diri self relliance. Secara presentase, tingkat pencapaian kemandirian perilaku pada kualifikasi tinggi ialah 0 sampai 33. Setelah dilakukan kategorisasi tingkat kemandirian perilaku, kemudian dilakukan perhitungan pencapaian aspek dan indikator kemandirian perilaku dengan menggunakan rumus Sugiyono, 2010: 246 Keterangan: Skor total : jumlah skor yang diperoleh Skor ideal : skor maksimal x jumlah item x jumlah siswa 2. Pertanyaan penelitian kedua mengenai gambaran program Bimbingan dan Konseling pribadi sosial di XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 3 Bandung Tahun Ajaran 20122013 dijawab dengan cara melakukan wawancara dengan koordinator guru BK dan observasi di SMK Pasundan 3 Bandung. 3. Pertanyaan penelitian ketiga mengenai rancangan program Bimbingan dan Konseling pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian perilaku. Rancangan program disusun berdasarkan gambaran kemandirian perilaku siswa. x 100 117 Tita Andriani, 2013 Program Bimbingan Dan Konseling Pribadi Sosial Untuk Meningkatkan Kemandirian Prilaku Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 3 Bandung tahun ajaran 20122013 mengenai kemandirian perilaku, dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut : 1. Secara umum, siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 3 Bandung Tahun Ajaran 20122013 memiliki tingkat kemandirian perilaku berada pada kategori sedang yaitu sebesar 62 dan tinggi sebesar 38. Pada setiap aspek juga menunjukan hal yang sama yaitu aspek kemampuan mengambil keputusan 56, aspek memiliki kekuatan terhadap pengaruh pihak lain 87 dan aspek memiliki rasa percaya diri self reliance 60. Artinya siswa pada kualifiasi sedang masih memerlukan bimbingan dari orang lain, atau belum menunjukan konsistensi atau keajegan perilaku dalam menunjukan aspek-aspek kemandirian perilaku. 2. Program bimbingan dan konseling pribadi sosial merupakan bagian dari program bimbingan dan konseling SMK Pasundan 3 Bandung. Need assesment pada program bimbingan dan konseling di SMK Pasundan 3 Bandung dilakukan dengan menggunakan sosiometri dan observasi guru BK terhadap permasalahan yang sering muncul pada siswa serta tugas- tugas perkembangan. Sosialisasi dilaksanakan pada rapat pembagian tugas. Layanan yang paling diutamakan adalah layanan bimbingan karir. Evaluasi program dilaksanakan setiap akhir semester. 3. Program bimbingan dan konseling pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian perilaku siswa yang disusun diarahkan pada pendekatan preventif dan pengembangan, yaitu untuk dapat memelihara dan