Program Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial Kemandirian Perilaku

Tita Andriani, 2013 Program Bimbingan Dan Konseling Pribadi Sosial Untuk Meningkatkan Kemandirian Prilaku Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu mengenai konsep kemandirian perilaku dan program bimbingan dan konseling pribadi sosial. Tahap III yaitu menyusun instrumen penelitian sebagai alat pengumpul data. Dalam penyusunan instrumen kemandirian perilaku dilakukan judgement ke pakar setelah itu dilaksanakan uji validitas. Tahap IV yaitu pengambilan data dengan cara penyebaran instrumen yang mengungkap kemandirian perilaku siswa. Tahap V yaitu menyusun rancangan program hipotetik bimbingan dan konseling pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian perilaku siswa. program tersebut disusun berdasarkan dari hasil pengolahan data. Tahap VI yaitu pengujian program hipotetik secara rasional oleh pakar bimbingan dan konseling dan guru bimbingan dan konseling. Tahap VII yaitu penyempurnaan program hipotetik. Penyempurnaan program dilaksanakan berdasarkan dari hasil diskusi dengan dosen dan konselor sekolah. Dengan begitu program yang sudah dirancang layak untuk dilaksanakan.

C. Definisi Operasional Variabel

1. Program Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial

Program bimbingan dan konseling pribadi sosial merupakan bagian dari program bimbingan dan konseling secara keseluruhan. Suherman 2007: 59 mengemukakan “program bimbingan dan konseling sekolah merupakan serangkaian rencana aktivitas layanan bimbingan dan konseling di sekolah, yang selanjutnya akan menjadi pedoman bagi setiap personel dalam pelaksanaan dan pertanggungjawabannya.” Secara lebih singkat Winkel 2007: 119 mengemukakan “program bimbingan adalah suatu kegiatan bimbingan yang terencana, terorganisasi dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu misalnya satu tahun aja ran.” Program bimbingan dan konseling pribadi sosial yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah serangkaian rencana layanan bimbingan dan konseling pribadi sosial di sekolah yang tersusun dan terorganisasi dalam kurun watu tertentu untuk menginkatkan kemandirian perilaku siswa. Struktur program Tita Andriani, 2013 Program Bimbingan Dan Konseling Pribadi Sosial Untuk Meningkatkan Kemandirian Prilaku Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu bimbingan dan konseling pribadi sosial untuk meningkatkan kemandirian perilaku siswa terdiri atas: a rasional, b visi dan misi, c kompetensi yang dikembangkan, d tujuan, e komponen program, f personel program, g rencana operasional, dan h evaluasi.

2. Kemandirian Perilaku

Steinberg 1993: 286 mengemukakan “autonomy yaitu kemandirian untuk bertindak, tidak tergantung pada orang lain. Individu yang otonomous adalah pribadi yang mandiri.menurutnya remaja yang otonom adalah remaja yang mampu mengelola atau mengatur dirinya sendiri self governing person.” Mandiri dalam tingkah laku berarti bebas untuk bertindakberbuat sendiri tanpa terlalu bergantung pada bimbinganpertolongan dari orang lain, tetapi bukan berarti tidak memerlukan pendapat orang lain. Menurut Steinberg 1993 : 297 ada tiga domain kemandirian perilaku yang berkembang pada masa remaja, diantaranya: a. Kemampuan mengambil keputusan yang ditandai oleh : 1 Menyadari adanya resiko dari tingkah lakunya. 2 Memilih alternatif pemecahan masalah didasarkan atas pertimbangan sendiri dan orang lain. 3 Bertanggung jawab atas konsekuensi dari keputusan yang diambilnya. b. Memiliki kekuatan terhadap pengaruh pihak lain yang ditandai oleh : 1 Tidak mudah terpengaruh dalam situasi yang menuntut konformitas. 2 Tidak mudah terpengaruh tekanan teman sebaya dan orang tua dalam mengambil keputusan. 3 Memasuki kelompok sosial tanpa tekanan. c. Rasa percaya diri self relliance yang ditandai oleh : 1 Merasa mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumah dan sekolah. 2 Merasa mampu memenuhi tanggung jawab di rumah dan sekolah. 3 Merasa mampu mengatasi sendiri masalahnya. Tita Andriani, 2013 Program Bimbingan Dan Konseling Pribadi Sosial Untuk Meningkatkan Kemandirian Prilaku Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4 Berani mengemukakan ide. Secara operasional kemandirian perilaku dalam penelitian ini adalah kemampuan mengambil keputusan yang ditandai oleh 1 menyadari adanya resiko dari tingkah lakunya, 2 memilih alternatif pemecahan masalah didasarkan atas pertimbangan sendiri dan orang lain, 3 bertanggung jawab atas konsekuensi dari keputusan yang diambilnya. Memiliki kekuatan terhadap pengaruh pihak lain yang ditandai oleh 1 tidak mudah terpengaruh dalam situasi yang menuntut konformitas, 2 tidak mudah terpengaruh tekanan teman sebaya dan orang tua dalam mengambil keputusan, 3 memasuki kelompok sosial tanpa tekanan. Memiliki rasa percaya diri self relliance yang ditandai oleh 1 merasa mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari di rumah dan sekolah, 2 merasa mampu memenuhi tanggung jawab di rumah dan sekolah, 3 merasa mampu mengatasi sendiri masalahnya, dan 4 berani mengemukakan ide.

D. Instrumen Penelitian