Dhias Mei Artanti, 2013 Desain Didaktis Konsep Teorema Sisa Pada Konsep Pembelajran Matematika Sekolah Menengah
Atas SMA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
menggunakan metode kuantitatif. Sehingga dengan metode ini peneliti memperoleh gambaran dari permasalahan yang terjadi secara rinci, baik itu
berupa kata-kata, gambar, maupun perilaku, dan tidak dituangkan berupa bilangan atau angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.
D. Definisi Operasional
1. Learning obstacle merupakan hambatan yang terjadi dalam proses belajar
siswa. Learning obstacle terdiri atas hambatan didaktis hambatan dalam hal cara mengajar, hambatan ontogenis hambatan dalam hal penggunaan,
hambatan epistimologis hambatan dalam konsep yang terbatas pada konteks tertentu
2. Hambatan epistimologis merupakan hambatan yang berkaitan dengan
pengetahuan seseorang yang hanya terbatas pada konteks tertentu. 3.
Desain didaktis merupakan rancangan tentang sajian bahan ajar yang memperhatikan respons siswa. Desain didaktis dikembangkan berdasarkan
sifat konsep yang akan disajikan dengan mempertimbangkan learning obstacle yang telah teridentifikasi, memperhatikan respon atau jawaban siswa
dan disesuaikan dengan teori belajar yang relevan. Desain bahan ajar ini dirancang sebagai alternatif untuk mengurangi munculnya learning obstacle
pada suatu konsep matematika.
E. Instrumen Penelitian
Peranan penulis dalam penelitian kualitatif selain sebagai alat utama dalam pengumpulan data adalah sebagai instrumen penelitian. Sejalan dengan hal
tersebut, Ahmadi 2005: 2 mengemukakan bahwa: Instrumen penelitian kualitatif adalah manusia, yakni peneliti sendiri
atau orang yang terlatih. Data yang diperoleh dalam penelitian kualitatif adalah berupa kata-kata bahasa, tindakan, atau bahkan isyarat atau
bahkan lambang yang untuk dapat menangkap atau menjelaskan data semua itu, maka manusia sebagai instrumen penelitian yang paling tepat.
Dan hal ini bukan merupakan suatu konsep yang baru.
Hal serupa ditegaskan oleh Sugiyono 2012: 61 bahwa dalam penelitian kualitatif istrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah
Dhias Mei Artanti, 2013 Desain Didaktis Konsep Teorema Sisa Pada Konsep Pembelajran Matematika Sekolah Menengah
Atas SMA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
fokus penelitian menjadi jelas, maka dikembangkan instrumen penelitian yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah
ditemukan melalui observasi dan wawancara. Jenis instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen tes dan instrumen non tes. Instrumen tes
digunakan untuk mengidentifikasi learning obstacle dan mengetahui gambaran learning obstacle sebagai dampak dari desain didaktis yang telah
diimplementasikan. Sedangkan untuk instrumen non tes digunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.
1. Instrumen Tes
Instrumen tes pada penelitian ini disebut sebagai Tes Kemampuan Responden TKR. Tes Kemampuan Responden TKR yang dilakukan sebanyak
dua kali, yaitu TKR awal pada saat pengambil data yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis learning obstacle siswa khususnya hambatan epistimologis
terkait konsep teorema sisa, sedangkan TKR akhir dilaksanakan setelah implementasi desain didaktis yang digunakan untuk mengetahui apakah jenis
learning obstacle siswa masih teridentifikasi setelah dilaksanakannya desain didaktis. Tidak ada perbedaan soal antara TKR awal dan akhir yakni instrumen tes
yang terdiri dari lima buah soal berbentuk uraian. Soal berbentuk uraian diberikan agar terlihat bagaimana langkah-langkah dan strategi siswa dalam menyelesaikan
soal TKR tersebut. Soal TKR dikembangkan dengan karakteristik yang berbeda- beda satu sama lain, meliputi kemampuan pemahaman konsep terkait teorema
sisa, konstruksi, implicit information, koneksi, dan problem solving. Adapun instrumen tes yang akan dijadikan TKR ini dikembangkan dengan dasar:
a.
Pemahaman konsep teorema sisa terkait concept image dan konsep prasyarat
b.
Pemahaman konsep luas teorema sisa terkait variasi informasi
c. Pemahaman konsep teorema sisa terkait kemampuan koneksi dengan konsep
matematika lain.
Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini, dapat dilihat pada lampiran A.1. Semua soal pada instrumen tes yang diujikan bertujuan untuk
mengukur kemampuan matematis siswa selain untuk mengidentifikasi learning
Dhias Mei Artanti, 2013 Desain Didaktis Konsep Teorema Sisa Pada Konsep Pembelajran Matematika Sekolah Menengah
Atas SMA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
obstacle dan mengetahui gambaran learning obstacle sebagai dampak dari desain
didaktis yang telah diimplementasikan.
2. Instrumen Non Tes
Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara dilakukan setelah responden mengikuti
TKR awal yang bertujuan untuk mengetahui secara langsung bagaimana strategi penyelesaian siswa dalam menyelesaikan soal instrumen TKR. Wawancara ini
disebut dengan retrospective semi-structured interview. Pertanyaan-pertanyaan yang akan disusun dan diajukan disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang
ingin diperoleh sebagai sumber data. Kegiatan wawancara ini kemudian direkam dengan menggunakan tape-recorder dan selanjutnya transkrip wawancara akan
dibuat dalam format Word File. Hasil wawancara kemudian disesuaikan dengan jawaban yang ditulis responden, sehingga diperoleh suatu kesesuaian jawaban,
antara yang tertuang dalam tulisan dan penjelasan secara lisan oleh responden. Instrumen observasi digunakan dengan tujuan agar peneliti dapat mengetahui
respon siswa terhadap desain didaktis konsep teorema sisa. Selain itu, dapat dijadikan bahan untuk mengevaluasi aktivitas di kelas selama proses
pembelajaran desain didaktis awal konsep teorema sisa berlangsung.
F. Teknik Pengumpulan Data