Riwayat Hidup Pengarang Tinjauan Pengarang

commit to user 29

BAB IV PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pengarang

Riwayat hidup pengarang sangat penting untuk diketahui dalam suatu penelitian, karena lahirnya karya sastra tidak lepas dari kondisi dan latar belakang kehidupan pengarang selaku pencipta karya sastra. Berhasil tidaknya suatu karya sastra tergantung dari pada luas tidaknya wawasan yang dimiliki. Oleh karena itu, segala aspek yang menyangkut diri pengarang perlu sekali untuk diperhatikan, termasuk latar belakang yang menyangkut kehidupan keluarga.

1. Riwayat Hidup Pengarang

Pakne Puri adalah salah satu pengarang sastra Jawa dari sekian banyak jumlahnya. Pakne Puri merupakan nama samaran yang digunakan dalam dunia jurnalistik, diambil dari nama anak ketiga yang bernama Sekar Puri Winastiti. Nama sebenarnya dari Pakne Puri adalah Abraham Setiadi atau lebih dikenal dengan Bram Setiadi. Bram Setiadi lahir di Solo pada tanggal 12 Desember 1951, ia sudah menikah dan mempunyai tiga orang anak. Sekarang ia menetap di Jl Pembangunan II, No 77, Perumahan UNS, Jumok, Jati, Jaten , Kabupaten Karanganyar . Bram Setiadi menempuh bangku pendidikan sekolah dasar di SDN Bromantakan dan lulus pada tahun 1964, kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN X Solo, lulus tahun 1967. Ia menempuh pendidikan SMA di SMAN III commit to user Solo, dan lulus tahun 1970. Sejak SMA ia sudah mulai suka menulis dan aktif mengirim kartun untuk koran lokal dan majalah hiburan di Jakarta antara lain Varia dan Selecta, pada tahun 1969 hingga tahun 1972. Lulus dari bangku SMA ia menempuh bangku kuliah di IKIP Surakarta Jurusan Ekonomi Perusahaan dan menjadi sarjana muda tahun 1973. Dari bangku kuliah ia melanjutkan karirnya dan menjadi Koresponden atau wartawan Surat Kabar Mingguan Berita Ekonomi Surakarta pada tahun 1973 hingga tahun 1975. Tahun 1976 sampai tahun 1980 menjadi Wartawan Surat Kabar Mingguan Dharma Nyata Surakarta. Tahun 1978 Bram Setiadi diangkat menjadi pegawai negeri UNS Sebelas Maret Surakarta pada bagian kemahasiswaan, tetapi pada tahun 1984 mengundurkan diri atas permintaan sendiri. Ia juga sempat menjadi Koresponden Harian Suara Karya Jakarta di Solo tahun 1983. Tahun 1987 ia diangkat menjadi wartawan tetap atau organik Suara Karya. Bram Setiadi juga sempat diangkat menjadi Koordinator Wartawan Suara Karya untuk wilayah Jateng-DIY, tahun 1991 sampai tahun 2002 dan menjadi Redaktur Pelaksana Tabloid Opini Solo tahun 2000 sampai tahun 2003, tetapi ia mengajukan pensiun dini dari Harian Suara Karya pada tahun 2002, dan masih menjadi wartawan majalah pariwisata dwi bahasa Krakatau, Jakarta, dari tahun 2002 sampai tahun 2004. Tahun 1994 sampai tahun 1999 pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi PWI Persatuan Wartawan Indonesia cabang Surakarta dan Sekretaris PWI cabang Surakarta tahun 1999 sampai 2001 tetapi mengundurkan diri. Sekarang ia masih aktif dan tetap menekuni profesi sebagai wartawan di majalah berbahasa Jawa dengan aktif menulis di Majalah Panyebar Semangat Surabaya, cerita cekak, alaming commit to user lelembut, cerita rakyat, cerita bersambung, laporan jurnalistik, dll, aktif menulis di Majalah Jayabaya, menulis di Majalah Djaka Lodang, menulis di Intisari, menulis di Joglosemar, menulis di Majalah Saudagar, Sala dan di Jagad Jawa Rubrik bahasa Jawa Suratkabar Solopos.

2. Latar Belakang Sosio Budaya Pengarang