Pendekatan Sosiologi Sastra LANDASAN TEORI

commit to user 7 5. Amanat Amanat merupakan pesan atau sesuatu yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca Burhan Nurgiantoro, 2005: 322. Amanat adalah gagasan yang mendasari karya sastra atau merupakan ajaran moral yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Melalui suatu amanat dapat dipahami suatu pesan atau kesan dari pengarang dan lewat amanat juga dapat dilihat pandangan dari pengarang mengenai kehidupan yang terdapat dalam karya sastra. Pendekatan struktural yang meliputi tema, alur, penokohan, latar dan amanat merupakan suatu langkah awal untuk melakukan penelitian sebuah karya sastra sebelum melakukan pendalaman selanjutnya. Melalui analisis struktural diharapkan dapat untuk mengetahui keterkaitan antar unsur instrinsik yang meliputi tema, alur, penokohn, laatar dan amanat yang mebangun sebuah karya sastra sebagai satu kesatuan yang utuh.

B. Pendekatan Sosiologi Sastra

Semua fakta sastra menyiratkan adanya penulis, buku, dan pembaca atau secara umum dapat dikatakan pencipta, karya dan publik. Setiap fakta sastra merupakan bagian suatu sirkuit Robert Escarpit, 2005: 3. Sosiologi merupakan ilmu yang mengkaji segala aspek kehidupan sosial manusia KasnadiSutejo, 2010: 56 Sosiologi sastra merupakan suatu pendekatan yang memperhitungkan nilai penting berhubungan antara sastra dan masyarakat. Sastra dan masyarakat commit to user 8 dikatakan mempunyai suatu hubungan, hal tersebut berdasarkan pada: 1. Karya sastra diciptakan oleh pengarang untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan orang banyak, 2. Pengarang merupakan anggota suatu masyarakat yang terikat oleh status sosial tertentu, 3. Bahasa yang digunakan dalam karya sastra adalah bahasa yang ada dalam suatu masyarakat, jadi bahasa itu merupakan ciptaan sosial, 4. Karya sastra mengungkapkan hal-hal yang dipikirkan oleh pengarang dan pikiran-pikiran itu pantulan hubungan seseorang sebagai pengarang dengan orang lain atau masyarakat dalam Yudiono KS, 2000: 3. Dalam pendekatan sosiologi sastra ada tiga komponen pokok menurut pendapat Waren dan Wellek 1990: 1. Sosiologi pengarang, yang mempermasalahkan status sosial, ideologi sosial, jenis kelamin pengarang, umur, profesi, agama atau keyakinan pengarang, dll yang menyangkut pengarang sebagai penghasil sastra. 2. Sosiologi karya sastra, yang mempermasalahkan karya sastra itu sendiri, yaitu karya sastra dan tujuan karya sastra dan hal-hal yang tersirat dalam karya sastra dan yang berkaitan dengan masalah sosial. 3. Sosiologi pembaca, mempermasalahkan pembaca dan pengaruh sosial karya sastra terhadap masyarakatnya. dalam Kasnadi Sutejo, 2010: 59. Sosiologi sastra merupakan sebuah pendekatan yang bergerak dan melihat faktor sosial yang menghasilkan karya sastra pada suatu masa tertentu, sehingga dapat dikatakan bahwa faktor sosial sebagai mayornya dan sastra sebagai minornya. Penertian lain mengatakan bahwa sosiologi sastra bergerak dari faktor- commit to user 9 faktor sosial yang terdapat di dalam karya sastra dan selanjutnya dipakai untuk memahami fenomena sosial yang ada di luar teks sastra. Dari kedua pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sosiologi sastra merupakan suatu disiplin yag memandang teks sastra sebagai pencerminan dari realitas sosial Sangidu, 2004: 27-28. Peneliti menggunakan sosiologi sastra sebagai sarana pendekatan terhadap objek kajian karena dipandang bahwa pendekatan sosiologi sastra yang paling tepat. Mengingat bahwa penelitian ini bertujuan dapat mengangkat aspek-aspek kemasyarakat an di dalam Cerbung “Salindri Kenya Kebak Wewadi”, khususnya yang berhubungan dengan aspek kriminalitas pembunuhan beserta kerelevansian.

C. Pengertian Kriminologi, Kriminalitas, dan Sosiologi Kriminalitas