Penelitian Pendahulu dan Posisi Penelitian

uang terlibat dalam rantai pasok tersebut. Beberapa penelitian model rantai pasok telah dilakukan pada rantai pasok domestik dan rantai pasok global. Model rantai pasok domestik cenderung lebih comprehensive dengan mencakup biaya, kendala dan objek logistik yang lebih banyak serta lebih konsisten dalam mencakup beberapa faktor, komponen, dan biaya daripada model rantai pasok global. 4. Derajat ketidakpastian yang dimasukkan ke dalam model. Model perencanaan akan mencakup peramalan nilai paramater di masa yang akan datang, seperti permintaan, produksi, biaya, dan nilai tukar. Model deterministik berdasarkan pada nilai tunggal pada setiap parameter biasanya nilai mean. Model stokastik mencakup beberapa nilai yang masing-masing mempunyai probabilitas atau distribusi probabilitas. Analisis skenario biasanya dilakukan pada model stokastik. Model deterministik dapat juga disebut model stokastik dengan skenario tunggal. Manajemen rantai pasok menjadi lebih sulit karena beberapa sumber ketidakpastian dan hubungan yang kompleks antara pelaku dalam rantai pasok tersebut. Oleh karena itu, keputusan reaksi terhadap ketidakpastian dan variabilitas fleksibilitas manajemen rantai pasok yang mencakup fasilitas yang fleksibel, outsourcing, dan mekanisme kontrak juga perlu dipertimbangkan dalam pengembangan rantai pasok Graves Willems 2004. Beberapa pendekatan yang digunakan untuk penyelesaian masalah ketidakpastian dan kompleksitas rantai pasok antara lain teori pengendalian yang memodelkan ketidakpastian sebagai kedatangan pengganggu pada model dinamis sistem, Model Predictive Control MPC, sistem pakar, dan metode berdasarkan analisis statistik yang mengasumsikan bahwa variabel ketidakpastian mengikuti distribusi probabilitas tertentu. Secara ringkas, posisi penilitian ini terhadap beberapa penelitian pengembangan rantai pasok berdasarkan jenis produk dan lingkup 1. Produk pertanian, 2. Domestik, 3. Global, metode yang digunakan 1. DEA, 3. SCOR 4. EVA , 5. Hayami, 6.Sistem Pakar, 7. Deterministik, 8. Analitik, 10. Simulasi, risiko, analisis nilai tambah, serta indikator kinerja ditunjukkan pada Tabel 5. Pada umumnya, penelitian rantai pasok produk pertanian mengukur kinerjanya dengan mengukur keuntungan yang diperoleh Pranoto 2005, biaya yang dikeluarkan pada proses bisnis rantai pasok tersebut Apaiah Hendrix 2004; Araki et al. 2006; Yandra et al. 2007, atau return on investment Bunte 2006. Minimasi biaya dalam suatu rantai pasok produk pertanian dapat dilakukan dengan penentuan lokasi produksi, komposisi produk, dan metode transportasi yang digunakan Apaiah Hendrix 2004, jumlah produksi dan kapasitas produksi Araki et al. 2006, serta tingkat persediaan Yandra et al. 2007. Keputusan yang diambil untuk meningkatkan kinerja tersebut juga merupakan keputusan untuk mengurangi risiko dengan pendekatan manajemen pasokan Tang 2006. Hasil beberapa penelitian lain mengenai rantai pasok produk pertanian menunjukkan bahwa anggota rantai pasok cenderung menekan biaya yang dikeluarkannya dengan cara melakukan eksploitasi terhadap anggota rantai pasok yang relatif lebih lemah Rustiani Maspiyati 1996; Simatupang 1997. Beradasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan tersebut, maka risiko dan nilai tambah pada setiap anggota rantai perlu dipertimbangkan dalam pengembangan rantai pasok untuk meningkatkan kinerjanya sehingga diharapkan tidak ada anggota rantai pasok yang dirugikan dan rantai pasok tersebut dapat berkesinambungan. Tabel 5 Posisi penelitian pengembangan rantai pasok Penelitian Jenis Produk dan Lingkup Metode Risiko Analisis Nilai Tambah Kinerja 1 2 3 1 3 4 5 6 7 8 9 10 Apaiah dan Hendrix 2004 √ √ √ √ √ Trienekens, et al. 2004 √ √ √ Cachon dan Lariviere 2005 √ √ √ √ √ Gaur et al. 2005 √ √ √ √ Gilbert, K. 2005 √ √ √ √ Guillén et al. 2005 √ √ √ √ √ Li dan He 2005 √ √ √ √ √ Pranoto 2005 √ √ √ √ √ √ Sahin dan Robinson 2005 √ √ √ Araki et al. 2006 √ √ √ √ √ √ Bunte 2006 √ √ √ √ √ √ Jing-yuan et al. 2006 √ √ √ √ Kao-hua dan Chang-chuan 2006 √ √ √ √ √ Polatoglu 2006 √ √ √ √ √ √ Rong et al. 2006 √ √ √ √ √ Clements dan Price 2007 √ √ √ √ Persson dan Araldi 2007 √ √ √ √ √ Sharma dan Bhagwat 2007 √ √ √ √ Wong dan Wong 2007 √ √ √ √ Yandra et al. 2007 √ √ √ √ √ √ Cho et al. 2008 √ √ √ √ Yaibuathet et al. 2008 √ √ √ Penelitian yang dilakukan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Keterangan: Jenis produk dan lingkup:1. Produk pertanian, 2. Domestik, 3. Global Metode yang digunakan : 1. DEA, 3. SCOR 4. EVA, 5. Hayami 6.Sistem Pakar, 7. Deterministik, 8. Stokastik, 9. Analitik, 10. Simulasi 3 METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran

Permasalahan rantai pasok produk pertanian, termasuk rantai pasok buah manggis, merupakan permasalahan yang mempunyai karakteristik kompleks karena terdiri dari beberapa elemen yang saling berinteraksi, dinamis karena berubah menurut waktu, serta bersifat probabilistik. Oleh karena itu, pendekatan sistem diperlukan dalam perancangan rantai pasok buah manggis. Pendekatan sistem dilakukan dalam pengembangan rantai pasok buah manggis untuk mengetahui faktor-faktor yang dipentingkan dalam mempresentasikan rantai pasok yang dapat meningkatkan kinerja secara total dan kesinambungannya. Identifikasi kinerja kunci, risiko dan nilai tambah dalam rantai pasok tersebut serta karakteristik sistem yang menyebabkan risiko diperlukan pada pengembangan rantai pasok. Risiko dapat dikurangi dengan cara memahami akar penyebabnya dan bagaimana penyebab tersebut bereaksi satu dengan yang lain Mason-Jones Towill 1998. Kerangka pemikiran pengembangan rantai pasok dengan mempertimbangkan risiko dan nilai tambah untuk meningkatkan kinerja rantai pasok tersebut ditunjukkan pada Gambar 1. Dalam pengembangan rantai pasok ini, eksplorasi indikator kinerja dan sumber risiko rantai pasok dilakukan melalui akuisisi pengetahuan dari pakar yang dijaring melalui sejumlah kuesioner yang dirancang sesuai dengan kebutuhan data dan informasi yang ingin diperoleh. Pakar adalah orang yang berpengalaman dan atau sangat mengetahui pengelolaan usaha manggis dengan baik.

3.2 Tata Laksana Penelitian

Penelitian ini dilakukan mengikuti beberapa tahapan yang dilakukan secara berurutan dan terstruktur. Hasil setiap tahapan menentukan proses pada tahapan berikutnya. Langkah-langkah pada setiap tahapan penelitian untuk pengembangan rantai pasok buah manggis yang dikelola oleh Koperasi Bina Usaha KBU Al-Ihsan di Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut: Deskripsi dan Karakteristik Rantai Pasok Buah Manggis yang Baru Terbentuk di Kabupaten Bogor Indikator Kinerja Kunci dan Ukuran Kinerja Rantai Pasok Nilai Tambah Rantai Pasok Risiko dan Sumber Risiko Rantai Pasok Elemen Kunci Rantai Pasok Pengembangan Rantai Pasok Gambar 1 Kerangka pikir analisis kinerja rantai pasok buah manggis. 1. Deskripsi rantai pasok yang ada pada saat ini dan penentuan lingkup rantai pasok yang diteliti Pada langkah ini, dilakukan analisis menyeluruh pada rantai pasok manggis yang ada pada saat ini. Rantai pasok merupakan rangkaian kegiatan secara fisik dan pengambilan keputusan yang dihubungkan oleh aliran bahan dan informasi antar organisasi yang bertujuan untuk memberikan tambahan nilai kepada konsumen dan memuaskan pelaku lain dalam rantai pasok tersebut. Fokus pada langkah ini adalah rentang rantai pasok secara horizontal dan vertikal. Metode yang digunakan pada langkah ini adalah deskriptif kualitatif dengan melakukan eksplorasi pada rantai pasok buah manggis yang menjadi objek penelitian ini. 2. Identifikasi indikator kinerja kunci dan pengukuran kinerja rantai pasok yang ada pada saat ini Indikator kinerja kunci ditentukan berdasarkan tujuan rantai pasok dan proses rantai pasok yang ada. Urutan indikator kinerja kunci juga ditentukan pada langkah ini. Kinerja rantai pasok kemudian diukur berdasarkan indikator kinerja kunci yang utama. 3. Analisis nilai tambah Analisis nilai tambah dilakukan untuk mengetahui distribusi nilai tambah pada masing –masing pelaku dalam rantai pasok 4. Identifikasi risiko Analisis pencegahan timbulnya risiko dapat dilakukan berdasarkan risiko pada rantai pasok tersebut 5. Penentuan elemen kunci struktur rantai pasok Pada langkah ini dilakukan identifikasi peran masing-masing pelaku dalam rantai pasok dan dilakukan analisa elemen kunci struktur rantai pasok yang berperan dalam membentuk rantai pasok buah manggis. Identifikasi dan analisis ini diperlukan untuk memberi arah pengendalian dalam meningkatkan kinerja rantai pasok serta terbentuknya rantai pasok yang berkesinambungan. 6. Pengembangan rantai pasok Pengembangan rantai pasok ini berdasarkan pada beberapa identifikasi yang telah dilakukan pada rantai pasok buah manggis yang menjadi objek penelitian.

3.3 Pengumpulan Data

Untuk membentuk model dasar pengembangan rantai pasok secara komprehensif, dilakukan pengumpulan data yang relevan dengan topik yang dikaji yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer antara lain data pengetahuan pakar tentang pemangku kepentingan rantai pasok buah manggis, data pengetahuan tentang kebutuhan masing-masing pemangku kepentingan untuk peningkatan kinerja rantai pasok tersebut, data pengetahuan tentang risiko, data pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tambah, serta data pengetahuan tentang ukuran-ukuran kinerja rantai pasok buah manggis. Data sekunder antara lain dari Badan Pusat Statistik BPS, data perkembangan agroindustri manggis, serta data terkait dari sumber lainnya. Pengumpulan data primer dilakukan melalui beberapa cara, sebagai berikut :