lapangan olahraga yang baik adalah dengan menyediakan zona akar yang cukup. Drainase dan irigasi yang baik sangat diperlukan untuk menjaga rumput agar tetap
padat dan subur. Lapangan dengan media pasir memerlukan irigasi yang hati-hati karena
zona perakaran sangat mudah kehilangan air. Penyiraman sebaiknya tidak dilakukan sehari sebelum lapangan digunakan agar lapangan tidak digenangi air.
Penyiraman segera setelah lapangan digunakan sangat disarankan untuk mempercepat pemulihan rumput. Lapangan yang menggunakan tanah liat akan
mengeras jika tidak disiram secara regular. Coring untuk mengurangi kepadatan sangat penting. Coring adalah pembuatan lubang pada tanah untuk menjaga agar
tanah menjadi gembur, terjaga porositasnya, terjaga kestabilan oksigen dalam tanah, dan mengurangi kepadatan tanah Emmons, 2000.
Rumput dapat mengalami kerusakan yang parah sehingga harus diganti maupun ditambal. Kegiatan penggantian ini dilakukan dengan sodding. Rumput
harus dipupuk dengan baik untuk menghasilkan hamparan rumput yang padat, tingkat pemulihan diri yang baik dan sehat. Pemupukan beberapa minggu sebelum
lapangan digunakan sangat diperlukan Emmons, 2000. Pengendalian gulma dan hama penyakit yang dapat mengancam kesuburan
rumput harus dikontrol. Gulma adalah permasalahan yang biasa terjadi jika terdapat titik kebotakan yang tidak segera ditambal. Olahraga yang cukup keras
dapat membuat kerusakan yang cukup sering pada rumput. Penelitian menunjukkan bahwa lapangan dengan tingkat pemeliharaan yang rendah memiliki
tingkat kerusakan yang lebih tinggi. Lapangan dengan media pasir adalah lapangan yang paling aman karena lebih mudah dalam memelihara kepadatan
rumput dan merupakan permukaan yang tidak padat Emmons, 2000.
2.7 Lapangan Sepakbola
Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang menggunakan lapangan sebagai area bermainnya. Lapangan yang digunakan biasanya adalah lapangan
rumput yang berbentuk persegi panjang dengan panjang 105 meter dan lebar 68 meter FIFA,2010. Dimensi ini merupakan dimensi wajib yang digunakan dalam
Piala Dunia maupun untuk semua pertandingan tingkat profesional, baik dalam
maupun luar negeri. Peraturan permainan memang menggunakan rentang panjang 100-110 meter dan lebar 64-75 meter, namun sangat direkomendasikan untuk
lapangan baru menggunakan ukuran 105x68meter FIFA,2010. Ilustrasi lapangan dan ukurannya dapat dilihat pada Gambar 8 dan Gambar 9.
Pada area permukaan rumput, dapat diperpanjang bukan hanya pada area bermain saja, tetapi mencapai area papan iklan yaitu sekitar 5 meter dari batas
lapangan itu sendiri. Bahan yang digunakan bisa menggunakan bahan yang sama yaitu rumput atau dapat pula menggunakan beton yang mampu memfasilitasi
pergerakan dari ambulans maupun keamanan. Setiap bagian tambahan yang digunakan sebagai area pemanasan, harus memiliki material permukaan yang
sama dengan area permainan FIFA,2010.
Gambar 8 Lapangan Sepakbola FIFA,2010
Gambar 9 Detail Ukuran Lapangan Sepakbola FIFA,2010
2.8 Liga Super Indonesia
Liga Super Indonesia LSI atau Indonesia Super League ISL adalah kompetisi sepakbola antar klub profesional level tertinggi di Liga Indonesia. LSI
diselenggarakan oleh PT Liga Indonesia dahulu BLI yang dimiliki oleh PSSI. LSI dikuti 18 tim terbaik yang akan saling bertanding satu putaran penuh
kompetisi 34 pertandingan, kandang dan tandang. Musim kompetisi tidak menentu dan disesuaikan dengan kondisi atau suasana yang terjadi di Indonesia.
Sponsor utama LSI adalah Perusahaan Rokok Djarum, oleh karena itu LSI secara resmi dikenal sebagai Djarum Indonesia Super League. Ide dari pelaksanaan
sistem liga ini telah dikemukakan sejak tahun 2007 sebagai upaya mewujudkan profesionalisme dalam persepakbolaan nasional.
Tabel 1 Sembilan Tim Teratas dari Divisi Utama Liga Indonesia 2007
Wilayah Barat: 1.
Sriwijaya FC Palembang 2.
Persija Jakarta 3.
PSMS Medan 4.
Persik Kediri 5.
Persib Bandung 6.
Persela Lamongan 7.
Persitara Jakarta Utara 8.
Pelita Jaya Purwakarta 9.
Persita Tangerang Wilayah timur:
1. Persipura Jayapura
2. Persiwa Wamena
3. Deltras Sidoarjo
4. Arema Malang
5. PSM Makasar
6. Persiter Ternate
7. Persiba Balikpapan
8. Persmin Minahasa
9. Persijap Jepara
LSI pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008. Kompetisi ini dilaksanakan untuk mengikuti persyaratan FIFA yang menyatakan bahwa liga
teratas dari suatu negara harus diikuti oleh paling sedikit 18 klub dan setiap klub diharapkan merupakan klub profesional tanpa dibantu dana subsidi Pemerintah
APBD. Pada awal LSI 2008 diadakan dengan menyeleksi sembilan tim teratas dari
Divisi Utama Liga Indonesia 2007. Tim-tim tersebut dipaparkan dalam Tabel 1. Tetapi setelah diverifikasi, beberapa klub mengundurkan diri dengan alasan
kekurangan dana. Sebagai penggantinya dipilihlah klub Divisi Utama Liga
Indonesia 2007 dengan syarat menempati posisi klasemen tepat dibawah klub yang digantikan kemudian diverikasi kembali.
Format kompetisi memakai satu wilayah dan tidak ada lagi format dua wilayah. Pemenang akan ditentukan dari jumlah poin paling banyak selama 34
pertandingan. Juara akan mewakili Indonesia di Liga Champions AFC. Runner-up akan mewakili Indonesia di Piala AFC dan Liga Champions AFC dengan play-off.
Tiga tim penghuni terbawah klasemen akan langsung terdegradasi. Sementara satu tim peringkat ke-15 akan melakukan play-off melawan peringkat ke-4
Divisi Utama.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian mengenai ini dilakukan di tiga lokasi lapangan bola yang dipakai dalam Kompetisi Liga Super Gambar 10 yaitu Stadion Singaperbangsa
yang terletak di daerah Karawang, Stadion Siliwangi yang terletak di daerah Bandung, dan Stadion Haji Agus Salim yang terletak di daerah Padang. Pemilihan
lokasi ini dipertimbangkan karena kesesuaian penggunaan lapangan pada saat penelitian berlangsung dan untuk perbandingan lebih lanjut dalam penilaian
kualitas fungsional dan visual lapangan tersebut.
a
b c
Gambar 10 Peta Lokasi Penelitian a Stadion Singaperbangsa , b Stadion Haji Agus Salim, c Stadion Siliwangi Sumber : Google Map