Pemeliharaan Rumput Lapangan Olahraga

mengindikasi penggunaan pupuk yang berlebihan, terutama nitrogen dan indikasi lainnya seperti perakaran lemah, toleransi terhadap stres, dan ketahanan terhadap penyakit. e. Verdure adalah jumlah rumpun rumput yang masih tertanam setelah pemotongan. Pada beberapa genotip rumput tertentu, peningkatan verdure berhubungan dengan peningkatan rigiditas dan kemampuan menahan beban. f. Perakaran adalah jumlah pertumbuhan akar dalam suatu masa tanam. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah akar yang berwarna putih dan dari kedalamannya. Semakin banyak jumlah dan semakin dalam perakarannya, maka semakin baik kualitas rumputnya. g. Kemampuan memulihkan diri adalah kemampuan rumput dalam memulihkan diri setelah terserang hama penyakit, penggunaan diatasnya, dan sebagainya. Kemampuan memulihkan diri sangat bervariasi bergantung pada genotip rumput dan sangat dipengaruhi oleh kondisi alam maupun buatan. Faktor-faktor yang mengurangi kemampuan memulihkan diri adalah kepadatan tanah yang kurang baik, pemupukan yang berlebihan ataupun kurang, kelembaban, suhu yang kurang baik, penyinaran yang kurang baik, tanah yang masih menyimpan residu racun dan penyakit. Kedua aspek diatas harus diperhatikan untuk mencapai kualitas rumput yang baik, karena apabila kedua aspek tersebut diabaikan, selain dapat mempengaruhi penampilan dan pertumbuhan rumput, juga dapat mempengaruhi kualitas permainan.

2.6 Pemeliharaan Rumput Lapangan Olahraga

Menurut Emmons 2000, memelihara kualitas rumput lapangan olahraga dapat menjadi sulit karena efek yang merusak dari aktifitas olahraga yang dilakukan diatasnya. Rugby, sepakbola, baseball, lacrosse, dan hoki lapangan adalah olahraga yang biasanya dilakukan diatas hamparan rumput. Permasalahan utama pada lapangan olahraga yaitu pemadatan dan kualitas rumput yang buruk. Permasalahan ini dapat diatasi dengan konstruksi lapangan yang baik dan pemilihan spesies dan kultivar rumput yang sesuai. Kunci utama dalam membuat lapangan olahraga yang baik adalah dengan menyediakan zona akar yang cukup. Drainase dan irigasi yang baik sangat diperlukan untuk menjaga rumput agar tetap padat dan subur. Lapangan dengan media pasir memerlukan irigasi yang hati-hati karena zona perakaran sangat mudah kehilangan air. Penyiraman sebaiknya tidak dilakukan sehari sebelum lapangan digunakan agar lapangan tidak digenangi air. Penyiraman segera setelah lapangan digunakan sangat disarankan untuk mempercepat pemulihan rumput. Lapangan yang menggunakan tanah liat akan mengeras jika tidak disiram secara regular. Coring untuk mengurangi kepadatan sangat penting. Coring adalah pembuatan lubang pada tanah untuk menjaga agar tanah menjadi gembur, terjaga porositasnya, terjaga kestabilan oksigen dalam tanah, dan mengurangi kepadatan tanah Emmons, 2000. Rumput dapat mengalami kerusakan yang parah sehingga harus diganti maupun ditambal. Kegiatan penggantian ini dilakukan dengan sodding. Rumput harus dipupuk dengan baik untuk menghasilkan hamparan rumput yang padat, tingkat pemulihan diri yang baik dan sehat. Pemupukan beberapa minggu sebelum lapangan digunakan sangat diperlukan Emmons, 2000. Pengendalian gulma dan hama penyakit yang dapat mengancam kesuburan rumput harus dikontrol. Gulma adalah permasalahan yang biasa terjadi jika terdapat titik kebotakan yang tidak segera ditambal. Olahraga yang cukup keras dapat membuat kerusakan yang cukup sering pada rumput. Penelitian menunjukkan bahwa lapangan dengan tingkat pemeliharaan yang rendah memiliki tingkat kerusakan yang lebih tinggi. Lapangan dengan media pasir adalah lapangan yang paling aman karena lebih mudah dalam memelihara kepadatan rumput dan merupakan permukaan yang tidak padat Emmons, 2000.

2.7 Lapangan Sepakbola