BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian mengenai ini dilakukan di tiga lokasi lapangan bola yang dipakai dalam Kompetisi Liga Super Gambar 10 yaitu Stadion Singaperbangsa
yang terletak di daerah Karawang, Stadion Siliwangi yang terletak di daerah Bandung, dan Stadion Haji Agus Salim yang terletak di daerah Padang. Pemilihan
lokasi ini dipertimbangkan karena kesesuaian penggunaan lapangan pada saat penelitian berlangsung dan untuk perbandingan lebih lanjut dalam penilaian
kualitas fungsional dan visual lapangan tersebut.
a
b c
Gambar 10 Peta Lokasi Penelitian a Stadion Singaperbangsa , b Stadion Haji Agus Salim, c Stadion Siliwangi Sumber : Google Map
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode survei dengan analisis deskriptif. Kegiatan observasi lapang dilakukan untuk mengamati kondisi umum
lokasi yang meliputi keadaan fisik lapangan terutama rumput, iklim, jenis penggunaan stadion, dan pemeliharaan. Selain itu obeservasi lapang dimaksudkan
untuk pengambilan sampel rumput pada ketiga stadion. Terdapat empat tahapan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan penentuan lokasi penelitian, penetapan tujuan dan pembuatan usulan penelitian, permohonan izin serta persiapan survai diantaranya
kegiatan persiapan alat dan penyusunan jadwal pengambilan data.
2. Tahap Pengambilan Data
Tahap ini dilakukan dengan beberapa cara. Data yang dikumpulkan berupa data-data primer dan sekunder Tabel 2. Studi literatur juga dilakukan dengan
cara mencari standar lapangan yang sesuai FIFA. Selain itu dilakukan wawancara dengan pihak terkait, khususnya pihak pengelola Stadion Singaperbangsa, Stadion
Siliwangi, dan Stadion Haji Agus Salim untuk mendapatkan data bio-fisik maupun data pengelolaan yang biasa dilakukan untuk masing-masing lapangan.
Terakhir dengan mengadakan observasi langsung ke lapangan yang menjadi studi kasus untuk mengetahui kondisi lapangan serta permasalahan yang terjadi. Data
primer berupa gambaran umum lokasi secara visual berupa foto dan data rumput yang diperoleh melalui pengamatan langsung di lapang. Selain itu, dilakukan pula
pengambilan sampel rumput sedalam 15cm untuk mendapatkan kualitas fungsional rumput dan diuji di laboratorium.
Tabel 2 Jenis Data yang Dikumpulkan
N o
Jenis Data Variabel Pengamatan
Unit Sumber
Kegunaan Analisis
Aspek Fisik dan Bio-Fisik 1 Kondisi umum Letak dan batas
wilayah Titik
koordinat Pengelola
Mengetahui batas tapak
Luas Area m
2
Survei 2 Kondisi bio-
fisik Jenis rumput yang
digunakan -
Survei Mengetahui
kondisi lahan dan
permasalahan yang ada saat
ini Media tanam
- Survei
Hidrologi Sistem drainase
- Survei
Iklim -
Pengelola Konstruksi lapangan
- Survei
Pengelola Curah Hujan
mmhr Pengelola
Temperatur C
Pengelola Kelemababan relative
RH Pengelola
Visual -
Survei Fungsional
- Survei
Aspek Sosial-Budaya 3 Aktivitas
Pemakaian lapangan -
Survei dan wawancara
dengan pengelola
Mengetahui tingkat
penggunaan terhadap tapak
Aspek Pengelolaan 4 Pengelolaan
Fasilitas, sarana, prasarana yang sudah
ada -
Survei Pengelola
Mengetahui kondisi
pengelolaan yang telah
berjalan Pengelolaan yang telah
dilakukan -
Survei Pengelola
Program pengelolaan yang telah berjalan
- Survei
Pengelola
5. Parameter karakter fungsional yang diamati adalah : -
Ketinggian pangkas -
Berat kering pucuk -
Berat kering akar -
Panjang akar akar terpanjang -
Elastisitas rumput
6. Parameter karakter visual yang diamati adalah : -
Kepadatan densitas -
Warna hamparan rumput
- Keseragaman warna rumput
- Tekstur rumput
- Keberadaan partikel dipermukaan
- Kemurnian jenis rumput
Dalam pengambilan data, titik pengambilan sampel dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11 Dasar Penentuan Titik Pengambilan Data
Lapangan dibagi menjadi 28 titik yang tersebar pada bagian pinggir lapangan, tengah, dan daerah sekitar gawang. Angka-angka yang terdapat dalam
gambar adalah urutan pengambilan data pada lapangan sepakbola. Angka-angka tersebut dibagi berdasarkan peletakan pemain yang terbagi menjadi 3 yaitu area
gawang, back, dan striker. Angka 1,2,3,4,5,24,25,26,27, dan 28 merupakan angka- angka yang terletak pada bagian gawang. Angka 6,7,8,9,10,11,12,17,18,19,
20,21,22, dan 23 adalah angka-angka yang terletak pada bagian sekitar back. Angka 13,14,15, dan 16 adalah angka-angka yang terletak pada bagian tengah
lapangan atau striker dimana pada bagian ini biasanya terjadi aktivitas tinggi yang dilakukan oleh banyak orang atau hampir sebagian besar dari pemain sepakbola
karena merupakan bagian yang selalu dilalui pemain.
Parameter karakter fungsional yang diamati dalam menentukan kualitas rumput lapangan sepakbola adalah :
- Ketinggian pangkas
Ketinggian pangkas dari masing-masing lapangan dibandingkan untuk mendapatkan tinggi rumput yang paling baik untuk permainan sepakbola. Tinggi
rumput diukur mulai dari permukaan tanah. -
Berat kering pucuk Diukur dengan mengambil sampel rumput seluas 10 cm x 10 cm. Sampel
rumput diambil dengan cara menggunting permukaan rumput pada luasan sampel. Rumput dipangkas setinggi 3 cm dan hasil pangkasan dikeringkan dengan oven
selama 24 jam dengan suhu 100
o
C dan kemudian ditimbang. Terdapat 3 titik yang telah ditentukan secara acak.
- Berat kering akar
Akar diambil dengan menggunakan hole sampler dengan diameter 10 cm dengan kedalaman 10-15 cm. Akar dipisahkan dari stolon dengan cara
pengguntingan. Akar kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu 100
o
C selama 24 jam, kemudian ditimbang berat keringnya.
- Panjang akar
Sampel panjang akar diambil dengan hole sampler. Sampel akar diambil tiga kali dan diukur panjang akar yang terpanjang dengan menggunakan
penggaris. -
Elastisitas rumput Didapatkan dengan mengukur jarak luncuran bola dari titik jatuh bola
dengan papan sepanjang 1 m dari ketinggian 1 m tegak lurus permukaan rumput. Pengukuran jarak luncuran dilakukan pada 3 kali dari 3 titik yang telah ditentukan
yang mewakili area gawang, back, dan striker. Lapangan yang memiliki kepegasan terbaik adalah lapangan yang memiliki jarak luncuran bola terpendek.
Parameter karakter visual yang diamati dalam menentukan kualitas rumput lapangan sepakbola adalah :
- Kepadatan densitas
Didapatkan dengan menghitung jumlah pucuk dalam luasan sampel 10 cm x 10 cm. Terdapat 28 titik yang tersebar pada area gawang, back, dan striker.
- Warna
Kualitas penampakan warna dinilai dari warna rumput sesuai dengan warna-warna pada Munsell Color Chart for Marketing and Merchandising dengan
berbagai tingkatan skor dan notasinya Tabel 3. Terdapat 28 titik pengambilan data yang tersebar pada area gawang, back, dan striker.
Tabel 3 Skor, Warna, dan Notasi Rumput Lapangan Sepakbola
Skor Warna Warna
Notasi 1
Kuning 2.5 Y L1
2 Hijau kuning
2.5 GY DL4 3
Hijau muda 5 GY DL4
4 Hijau
2.5 G DL1 5
Hijau tua 2.5 G DL2
6 Hijau gelap
2.5 G DK1
- Keseragaman
Keseragaman diamati dengan menggunakan plastik transparan bergaris- garis dengan ukuran 100 cm x 25 cm berbentuk grid dengan ukuran 5 cm x 5 cm.
pengamatan menggunakan plastik bergrid tersebut digunakan dari jarak ± 35 m dari lapangan bola dengan ketinggian 4 m sehingga seluruh lapangan sepakbola
dapat tercakup didalamnya. Ilustrasi penentuan grid dapat dilihat pada Gambar 12.
X X
X X
X X
X X
X X
X X
Gambar 12 Ilustrasi Penentuan Grid
Tanda X dalam kotak adalah warna rumput yang belang pada lapangan sepakbola. Untuk menghitung persentase keseragaman rumput dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
- Tekstur
Didapatkan dengan menghitung lebar rata-rata daun rumput. Sampel yang diambil dengan jumlah jenis rumput yang digunakan. Untuk setiap jenis rumput
diambil 3 sampel secara acak. -
Keberadaan partikel dipermukaan Didapatkan dengan melihat apakah terdapat sampah ataupun partikel lain
selain rumput yang ada di lapangan tersebut. -
Kemurnian jenis rumput Didapatkan dengan melihat apakah rumput yang digunakan dalam
lapangan tersebut memiliki jenis yang sama. Penilaian dilakukan dengan metode sisir yaitu setiap 10 cm dilakukan pemakuan terhadap rumput kemudian dicatat
jenis rumput yang dilakukan pemakuan tersebut. Parameter pengelolaan pemeliharaan yang diamati dalam menentukan
kualitas rumput lapangan sepakbola adalah : -
Pemupukan -
Penyiraman -
Pemangkasan -
Penyiangan dan Pengendalian Gulma -
Penggilingan -
Penyulaman -
Pengendalian Hama dan Penyakit Metode pengambilan data yang dilakukan untuk parameter ini adalah
dengan wawancara langsung dengan pihak pengelola sehingga diketahui frekuensi dan pengelolaan apa saja yang biasa dilakukan untuk lapangan bola tersebut.
3. Tahap Analisis
Tahap selanjutnya yang akan dilakukan adalah tahap analisis. Tahap ini dilakukan untuk menganalisis dan menilai kondisi tapak serta karakter visual dan
fungsional yang terbentuk. Penilaian dilakukan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan dalam mendeskripsikan lokasi dan
kondisi lanskap lapangan bola tersebut, sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan software minitab 14 dengan analisis regresi linier untuk
mengetahui hubungan antar peubah. Selain itu, dilakukan penilaian rumput dengan standar yang didapat dari berbagai sumber Tabel 4 terhadap kondisi
lanskap tapak untuk memperoleh kesimpulan dari hasil pengamatan lapang yang dilakukan.
Tabel 4 Standar Penilaian Rumput Axonopus compressus Pada Lapangan Sepakbola
No Parameter Penilaian Baik
Sumber 1
Kepadatan Densitas per 100cm
2
30 pucuk Ayuningtyas 2007
2 Warna hamparan rumput
Hijau muda Ariyanti 1987
3 Keseragaman warna rumput
85 -
4 Tekstur rumput mm
8-14 Ariyanti 1987
5 Keberadaan partikel dipermukaan
20 FIFA 2011
6 Kemurnian jenis rumput
85 FIFA 2011
7 Ketinggian pangkas cm
2-5 Emmons 2000
8 Berat kering pucuk gr100cm
2
1,5 -
9 Berat kering akar gr100cm
2
1,5 -
10 Panjang akar akar terpanjang cm 4-15
Christians 2004 11 Elastisitas rumput dilihat dari jarak
gelinding bola m 3
Turgeon 2000
Analisis dari segi pengelolaan dilakukan dengan cara deskriptif membandingkan standar pelaksanaan pemeliharaan rumput dengan hasil
wawancara dengan pihak pengelola sehingga didapat apakah yang telah dilakukan pihak pengelola lapangan sepakbola sudah memenuhi standar pelaksanaan.
Menurut berbagai sumber, standar penampilan rumput dalam sebuah lapangan sepakbola tersaji pada Tabel 5.
Tabel 5 Standar Penampilan Rumput Lapangan Sepakbola
No Standar Penampilan
Rumput Syarat-syarat Umum Pelaksanaan Perawatan dan
Kebersihan 1
Hijau, halus, dan rapat Disiram minimal sehari sekali dan pemupukan N
secara berkala untuk memperbaiki warna daun Turgeon, 2002
2 Sejenis tidak ada
tanaman liar Bebas dari rumput lain dan tanaman liar,
pencabutan dilakukan setiap setelah dipakai FIFA, 2010
3 Tidak botak
Penyulaman dilakukan setiap sebelum, isirahat pertandingan,
dan setelah
pertandingan FIFA,2010
4 Tidak tergenang air
Kemiringan ke arah saluran air disesuaikan dengan keadaan di lapangan, drainase baik Turgeon, 2002
5 Ketinggian
Axonopus Compressus dengan ketinggian 2-5 cm Ariyanti, 1987
Menurut berbagai sumber, pada Tabel 6 akan disajikan standar umum pelaksanaan pemeliharaan lapangan sepakbola.
Tabel 6 Standar umum pelaksanaan pemeliharaan lapangan sepakbola
No Item Pekerjaan
Alat dan Bahan
Standar umum Pelaksanaan Pemeliharaan 1
Pemangkasan rumput
Grass mower,
bensin -
Memotong dengan arah yang teratur dan sesuai dengan ketinggian pangkasan yang dibutuhkan
FIFA, 2010 -
Pengujian ketajaman alat agar tidak merusak kualitas rumput FIFA, 2010
2 Coring
Garpu tanah,
pasir -
Dilakukan untuk memperbaiki pemadatan tanah bila tanah sudah mulai terjadi pemadatan FIFA,
2010
Tabel 6 Lanjutan No
Item Pekerjaan Alat dan
Bahan Standar umum Pelaksanaan Pemeliharaan
Lanjutan coring..
- Penebaran pasir pada lapisan atas tanah FIFA,
2010. 3
Penyiraman Selang,
portable sprinkler
- Air yang digunakan bersih, tidak berbau, tidak
kotor, tidak sadah, tidak membawa penyakit, tidak merusak dan mematikan tanaman Arifin,
2002 -
Jumlah air sesuai kebutuhan, merata dan basah sampai ke perakaran bawah agar tanaman dapat
tumbuh secara optimum Arifin, 2002 4
Pemupukan Pupuk,
sarung tangan,
air -
Memberikan nutrisi yang cukup untuk rumput agar pulih dari stress dan membantu memperbaiki
zona perakaran. FIFA,2010 -
Unsur penting bagi pertumbuhan rumput hadir dalam jumlah yang tepat untuk pertumbuhan yang
optimal FIFA,2010. -
Penyiraman dilakukan setelah pemupukan. Arifin, 2002.
5 Pemberantasan
hama dan pencegahannya
Knapsack sprayer,
masker, pestisida
- Melakukan pencegahan hama dan penyakit
dengan perusahaan yang telah terdaftar FIFA, 2010.
- Dilakukan proses budidaya sebagai pendekatan
pencegahan hama dan penyakit FIFA, 2010. -
Penyemprotan dilakukan sore hari dan memperhatikan arah dan kecepatan angin Arifin,
2002. 6
Pemberantasan gulma
Sarung tangan,
pengki -
Mencabut tanaman liar dengan tidak merusak tanaman utama FIFA, 2010.
- Gulma dicabut sampai seluruh akarnya secara
rutin setiap hari Arifin, 2002. 7
Penyulaman tanaman
Sekop kecil,
rumput -
Menggunakan rumput yang sama dengan rumput lapangan FIFA, 2010
4. Tahap Sintesis
Tahap sintesis merupakan tahap penyusunan dalam mencari alternatif pengembangan potensi dan pemecahan masalah untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan tujuan. Hasil sintesis berupa rekomendasi terhadap pengelolaan lapangan sebagai upaya perbaikan kualitas lapangan. Selain itu, pada tahap ini
dihasilkan rekomendasi pengelolaan terhadap lapangan agar lapangan tersebut dapat terus dikembangkan dan sesuai dengan kualitas yang dianjurkan oleh FIFA.
3.3 Batasan Penelitian