Chaetoceros gracilis Nutrien Biologi, Morfologi, dan Habitat Diatom

11

2.1.3 Chaetoceros gracilis

Klasifikasi Chaetoceros gracilis menurut Zipcodezoo 2009 dan Edhy et al. 2003 adalah sebagai berikut: Divisi: Chrysophyta Classis: Bacillariophyceae Ordo: Centrales Family: Chaetocerotaceae Genus : Chaetoceros Spesies: Chaetoceros gracilis Sumber : reed-mariculture.com 2010 Gambar 3. Bentuk sel Chaetoceros gracilis Lavens dan Sorgeloos 1996 dalam Suantika et al. 2009 menyatakan Chaetoceros gracilis merupakan diatom sentrik yang soliter, organisme uniselu ler dengan ukuran mulai dari 0,5 μm hingga 2,0 μm. Kandungan nutrisi rata-rata Chaetoceros gracilis adalah klorofil a 0,34 pgsel 1,04, protein 9,0 pgsel 12, karbohidrat 2,0 pgsel 4,7, dan lemak 5,2 pgsel 7,2. 12 Spesies ini dapat hidup pada temperatur 10 – 20 o C dan spesies ini dapat dikultur secara masal pada air laut yang diperkaya dengan pupuk anorganik atau pupuk kandang Tjahjo et al., 2002. Chaetoceros merupakan salah satu genus diatom penting dalam mikroalga laut, karena Chaetoceros merupakan genus terbesar dengan jumlah spesies sekitar 400. Secara ekologi genus ini juga berperan sebagai produsen primer serta merupakan makanan penting bagi biota lain, terutama udang Von-Quillfedlt, 2001 dalam Setiawati, 2009; Panggabean, 2007 dalam Setiawati, 2009. Bentuk Sel Chaetoceros Gracilis dapat dilihat pada Gambar 3. 2.2 Persyaratan Kultivasi Mikroalga Sylvester et al. 2002 menyatakan bahwa kelangsungan hidup dan pertumbuhan suatu jenis mikroalga sangat erat kaitannya dengan ketersediaan nutrien unsur hara serta dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Dengan demikian faktor-faktor yang menentukan keberhasilan budidaya mikroalga seperti pemilihan lokasi yang tepat dan penggunaan media yang sesuai dengan segala persyaratannya adalah langkah awal yang perlu dilakukan dalam melaksanakan budidaya mikroalga.

2.2.1 Nutrien

Mikroalga membutuhkan berbagai macam unsur anorganik, baik sebagai makro nutrien maupun mikro nutrien. Unsur makro nutrient terdiri dari N, P, K, C, Si, S, dan Ca serta unsur mikro nutrient terdiri dari Fe, Zn, Cu, Mg, Mo, Co, B, dan lain-lain Sylvester et al., 2002; Edhy et al., 2003; Cahyaningsih, 2009. 13 Unsur N merupakan komponen utama dari protein sel yang merupakan bagian dasar kehidupan organisme. Nitrogen yang dibutuhkan untuk media kultur terdiri dari beberapa substansi berikut : KNO 3 ; NaNO 3 ; NH 4 Cl; NH 2 CO urea dan lain-lain. Unsur P sangat dibutuhkan dalam proses protoplasma dan inti sel. Fosfor juga merupakan bahan dasar pembentuk asam nukleat, fosfolipid, enzim, dan vitamin. Dengan demikian fosfor sangat berperan nyata dalam semua aktifitas kehidupan mikroalga. Fosfor yang dibutuhkan pada kultur mikroalga dapat diperoleh dari KH 2 PO 4 ; NaH 2 PO 4 ;Ca 3 PO 4 ; Ca 3 PO 4 TSP dan lain-lain. Unsur K selain berperan dalam pembentukan protoplasma juga berperan penting dalam kegiatan metabolisme dan aktifitas lainnya. Karbon juga diperlukan dalam pertumbuhan mikroalga. Sumber karbon yang dimanfaatkan mikroalga sebagian besar bersifat anorganik dalam bentuk CO 2 dan bicarbonat. Silika merupakan nutrien yang banyak dimanfaatkan oleh mikroalga jenis Bacillariophyceae diatom sebagai salah satu sumber elemen untuk membentuk komposisi frustula pada lapisan sel Bacillariophyceae dalam proses asimilasi. Sulfur juga merupakan salah satu elemen penting yang dibutuhkan dalam pembentukan protein. Sulfur juga merupakan salah satu elemen penting yang dibutuhkan dalam pembentukan protein. Sulfur untuk media kultur alga dapat diperoleh dari NH 4 SO 4 ZA; CuSO 4 dan lain-lain. Unsur Ca berperan dalam penyelarasan dan pengaturan aktifitas protoplasma dan kandungan pH di dalam sel. Sumber Ca antara lain adalah CaCl 2 dan CaNO 3 2 Kurniastuty dan Julianasary, 1995 dalam Sylvester et al., 2002; Edhy et al., 2003; Cahyaningsih, 2009 14 Unsur Ferrum berperan penting dalam pembentukan kloroplas dan sebagai komponen esensial dalam proses oksidasi. Unsur besi juga merupakan bahan dasar sitokrom dan heme atau nonheme protein, kofaktor untuk beberapa enzim. Pada kultur alga komponen besi dapat diperoleh dari FeCl 3 , FeSO 4 dan FeCaH 5 O 7 . Unsur Zn Juga dibutuhkan oleh mikroalga yang berasal dari sumber mineral ZnCl 2 dan ZnSO 4 . Unsur Cuprum yang dibutuhkan oleh mikroalga biasanya bersumber dari mineral yaitu CuSO 4. 5H 2 O. Unsur Magnesium merupakan kation sel yang utama dan bahan dasar klorofil. Kation sel utama, kofaktor anorganik untuk banyak reaksi enzimatik berfungsi di dalam penyatuan substrat dan enzim. Unsur molibdenum dibutuhkan oleh mikroalga dalam bentuk Na 2 MoO 4 .H 2 O. Unsur kobalt dibutuhkan oleh mikroalga dapat diperoleh dari CoCl 2 . Unsur boron dibutuhkan mikroalga dalam bentuk H 3 BO 3 Sylvester et al., 2002; Edhy et al., 2003; PT. Suri Tani Pemuka, 2005; Cahyaningsih, 2009.

2.2.2 Faktor-Faktor Lingkungan