68
LAMPIRAN
1. Penghitungan kelimpahan diatom
Formulasi : ............................ 1
Dimana N adalah jumlah sel mikroalga yang teramati
pengamatan yang dilakukan adalah sebanyak 3 kali pengulangan. Contoh Pengamatan pada Skeletonema costatum hari ke-0 pada Ulangan 1 sistem
indoor N
1
= 2, N
2
=4, N
3
= 2. Penyelesaian : N
1
= Kelimpahan selml = 2 x 255 x 10
4
= 0,1×10
6
selml N
2
= Kelimpahan selml = 4 x 255 x 10
4
= 0,2×10
6
sel ml N
3
= Kelimpahan indml = 2 x 255 x 10
4
= 0,1×10
6
selml N rata-rata pada ulangan 1 didapat 0,13×10
6
selml
2. Penghitungan laju pertumbuhan spesifik dan laju pertumbuhan spesifik
maksimum
Laju pertumbuhan spesifik µ mikroalga dihitung dengan rumus berikut menurut Krichnavaruk et al. 2004.
................................................................. 2 Dimana N
t
= kepadatan populasi pada waktu t, N
o
= kepadatan populasi sel pada waktu o, T
o
= waktu awal T
t
= waktu pengamatan.
Bidang Pengamatan
Laju pertumbuhan spesifik maksimum µ
maks
dihitung dari kelimpahan pada saat awal kultur hingga puncak kelimpahan maksimum, dimana N
t
adalah puncak kelimpahan maksimum, N
o
adalah kelimpahan pada awal kultur sedangkan T
t
adalah waktu pada saat kelimpahan maksimum dan T
o
adalah kelimpahan pada saat awal kultur.
Contoh : Skeletonema costatum pada sistem indoor yang memiliki kelimpahan pada hari ke-0 = 0,15×10
6
selml, kelimpahan hari ke-1 = 0,87×10
6
selml, Kelimpahan hari ke-2 = 1,19×10
6
selml dan kelimpahan maksimum pada hari ke-5 = 1,97×10
6
selml. Laju pertumbuhan spesifik µ pada hari ke-1 adalah
= 1,754 Laju pertumbuhan spesifik µ pada hari ke-2 adalah
µ
= 0,316 Laju pertumbuhan spesifik maksimum µ
maks
adalah
µ
maks
= 0,515
3. Uji validitas Pearson dan uji lanjut regresi
Uji validitas Pearson dilakukan dengan menggunakan SPSS. Uji validitas Pearson digunakan untuk melihat korelasi dua variable pada penelitian yang
dilakukan dengan derajat signifikan 0,05. Variabel yang digunakan dalam uji Pearson pada penelitian ini adalah Kelimpahan diatom pada ketiga spesies dan Kualitas air
Suhu, Salinitas, pH . Penggunaan uji pearson pada penelitian ini dengan membuat tabel yang
memiliki 4 kolom dimana kolom pertama adalah kelimpahan diatom dan kolom yang lain adalah kualitas air.
Contoh: Kelimpahan Skeletonema costatum dan kualitas air pada sistem indoor
Menu yang dipilih adalah Analyze, Correlate, Bivariate, dan Pearson.
Apabila terlihat ada hubungan maka dilanjutkan dengan uji lanjut menggunakan analisis regresi. Contoh: salinitas memiliki korelasi dengan kelimpahan.
Uji lanjut regresi menggunakan software minitab. Hal yang pertama kali dilakukan adalah membuat dua kolom untuk variabel x dan y. Kemudian melihat
bentuk grafik dengan memilih menu Graph, Scatterplot, dan masukan variabel x dan y. Kemudian menentukan pola grafik yang terbentuk, linear, kuadratik, atau kubik.
Pola yang terbentuk dari kelimpahan Skeletonema costatum dan salinitas adalah kubik. Kemudian dilanjutkan dengan melihat pengaruh salinitas terhadap
kelimpahan dengan cara masuk ke menu Stat, Regression, Fitted line plot, masukan variabel x dan y dan pilih kubik.
Hasil yang didapat adalah salinitas mempengaruhi kelimpahan Skeletonema costatum. Hal ini dapat dilihat dari nilai P kubik yang kurang dari 0,05.
4. Kelimpahan dan laju pertumbuhan spesifik diatom pada kultivasi sistem