4 berupa
pengetahuan ekonomi
teknik, agar
mereka mampu
mengalokasikan sumberdaya perusahaan dalam batasan waktu, modal, personalia, material, mesin dan faktor pendukung usaha lainnya dengan
efektif dan efisien dengan mempertimbangkan profitabilitas, faktor resiko dan ketidak pastian yang mungkin akan dihadapi dalam bidang
pekerjaannya nanti. Dalam kenyataan setiap proyek konstruksi tidak hanya
mampu diwujudkan realizable secara teknis, melainkan juga harus layak feasible secara ekonomis. Dengan demikian analisis ekonomi
proyek merupakan suatu kajian secara ekonomi apakah suatu ide, sasaran atau rencana suatu proyek akan diwujudkan dengan porsi yang
layak secara ekonomi Newman, 1998.
1.3. STUDI KELAYAKAN PROYEK INDUSTRI
Dalam menganalisis kelayakan proyek industri, langkah-langkah yang perlu diperhatikan untuk menentukan rekomendasi dan pilihan
keputusan terhadap suatu proyek dijabarkan menurut komponen yang saling berkaitan dan diurutkan dalam gambar 1.1.
5
1.4. DAFTAR PUSTAKA
Degarmo, Paul E, et al, 1997, Engineering Economy, Tenth Edition, Prentice Hall International, Inc.
Grant EL, Dkk, 1996, Dasar-dasar Ekonomi Teknik, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Kodoatie RJ, 1995, Analisis Ekonomi Teknik, Andi Offset, Yogyakarta. Newman, Donald G, 1998, Engineering Economic Analysis, Third Edition,
Engineering Press Inc., San Jese, California. Pujawan, I Nyoman, 1995, Ekonomi Teknik, Guna Widya, Surabaya
6
7
BAB II
DASAR-DASAR PENGERTIAN EKONOMI
2.1. PENDAHULUAN
Pada hakekatnya sistem perekonomian bekerja berdasarkan atas kerangka kerja sistem pasar. Secara sederhana pasar
diartikan sebagai tempat terjadinya transaksi antara penjual dan
pembeli. Dengan demikian, pasar berfungsi sebagai rantai penghubung antara unit-unit perekonomian sektor rumah tangga, sektor
perusahaan, sektor pemerintah, dan sektor perdagangan luar negeri sedemikian rupa sehingga terjadi interaksi antar unit-unit
perekonomian tersebut. Beberapa prinsip sistim perekonomian yang berdasarkan atas
sistim pasar adalah: a. Setiap unit perekonomian akan bertindak sebagai pembeli
dan penjual barang-barang ekonomi dalam pasar. b. Setiap komoditi barang dapat dinyatakan sebagai output dari
suatu unit perekonomian dan input bagi unit perekonomian lainnya.
c. Setiap pasar menghubungkan pembeli dan penjual suatu komoditi.
Dengan demikian untuk mengetahui kerjanya sistim perekonomian pasar ini perlu diketahui dan dipahami tentang konsep
permintaan demand dan penawaran supply yang merupakan unsur
8 pokok dalam penciptaan pasar. Disamping itu telah dimaklumi bersama
bahwa perubahan harga akan menyebabkan perubahan terhadap pola permintaan dan penawaran. Oleh sebab itu perlu dikembangkan
suatu ukuran kepekaan sensitivitas yang dikenal dengan elastisitas.
2.2. FUNGSI PERMINTAAN
Fungsi Permintaan demand function menghubungkan antara variabel harga dan variabel jumlah barangjasa yang diminta.
Bentuk umum dari Fungsi Permintaan
Gambar 2.1 Kurva Permintaan Mengacu pada persamaan 2.1 dapat dilihat bahwa
variabel P Harga dan variabel permintaan D mempunyai tanda yang berlawanan. Hal ini mencerminkan hukum penawaran bahwa apabila
harga naik, maka jumlah permintaan akan berkurang dan apabila harga turun, maka jumlah permintaan akan bertambah. Gerakan harga
berlawanan arah dengan gerakan jumlah, oleh karena itu kurva permintaan memiliki kemiringan slope yang negatif.
9
2.3. FUNGSI PENAWARAN