SOAL-SOAL LATIHAN PENDAHULUAN EKONOMI TEKNIK

104

5.5. SOAL-SOAL LATIHAN

5.1 Suatu perusahaan nirlaba pemerintah sedang mempertimbangkan dua alternatif untuk pembangkit tenaga listrik : Alternatif A : Membangun fasilitas pembangkit tenaga listrik batu bara dengan biaya Rp.20.000.000. Penjualan tenaga listrik diperkirakan Rp.1.000.000. per tahun. Biaya operasi dan perawatan sebesar Rp.200.000. per tahun. Manfaat dari alternative ini adalah diperkirakan faslitas ini akan menarik industri baru, senilai Rp.500.000. pertahun ke daerah tersebut. Alternatif B : Membangun fasilitas pembangkit hidroelektrik. Investasi modal, penjualan tenaga listrik, dan biaya operasi masing- masing sebesar Rp.30.000.000, Rp.800.000.000, dan Rp.100.000.000 per tahun. Manfaat tahunan alternative ini sebagi berikut : Penghematan pengendalian banjir Rp.600.000 Irigasi Rp.200.000 Rekreasi Rp.100.000 Kemampuan untuk menarik industri Rp.400.000 Umur manfaat dari kedua alternatih adalah 50 tahun. Dengan menggunakan tingkat bunga 5 , tentukan alternative mana jika ada yang harus dipilih menurut metode rasio BC. 6.7,6.9 5.2 Lima proyek independen tersedia dengan pembiayaan oleh badan publik tertentu. Tabel berukut menunjukkan 105 manfaat dan biaya ekivalen masing-masing. Proyek Manfaat Tahunan Biaya Tahunan A Rp. 1.800.000 Rp. 2.000.000 B 5.600.000 4.200.000 C 8.400.000 6.800.000 D 2.600.000 2.800.000 E 6.600.000 5.400.000 Bagaimana urutan peringkat proyek dari terjelek sampai terbaik ? 5.3 Perhatikan dua jenis peralatan dalam table berikut dan tentukan pilihan mana yang terbaik jika perusahaan bermaksud berinventasi sejauh rasio BC lebih besar dari atau sama dengan 1. MARR perusahaan 10 per tahun. Tipe Peralatan RS-422 RS-511 Investasi modal Rp. 500 Rp. 1.750 Umur pemakaian tahun 6 12 Nilai sisa 125 375 Manfaat tahunan 235 388 Biaya OM tahunan 108 113

5.6. DAFTAR PUSTAKA

Degarmo, Paul E, et al, 1997, Engineering Economy, Tenth Edition, Prentice Hall International, Inc. Grant EL, Dkk, 1996, Dasar-dasar Ekonomi Teknik, PT Rineka Cipta, Jakarta. Park, Chan S, 2001, Contemporary Engineering Economy, 3 th edition, Prentice Hall Inc, New Jersey Pujawan, I Nyoman, 1995, Ekonomi Teknik, Guna Widya, Surabaya 106 107 BAB VI EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN

6.1. PENDAHULUAN

Di era globalisasi tingkat pertumbuhan penduduk semakin meningkat sehingga kebutuhan rumah tinggal menjadi pilihan utama. Perumahan merupakan masalah yang berlanjut, bahkan terus menerus meningkat dengan makin bertambahnya penduduk maupun dinamikanya. Hal ini memberikan peluang yang baik dalam usaha pembangunan perumahan. Sesuai dengan sifatnya yang komersial, investor baik institusional maupun perseorangan menginginkan adanya timbal balik yang memadai dari setiap rupiah modal yang telah diinvestasikan pada proyek perumahan. Dengan demikian keputusan finansial harus dilandaskan pada evaluasi kelayakan investasi yang cukup mendalam. Fillmore 1991 menjelaskan bahwa karakteristik investasi pembangunan perumahan memiliki dua kategori, yaitu karakteristik ekonomi dan fisik. Karakteristik ekonomi adalah faktor yang mempengaruhi nilai investasi dan berkaitan juga dengan konsep nilai waktu dari uang time value of money. Karakteristik fisik berupa tanah bersifat unique, artinya bersifat tetap dimana posisi tanah satu dengan lainnya tidak bisa dipindahkan. Sesuai dengan sifatnya yang komersial, investor baik institusional maupun perseorangan menginginkan adanya timbal balik yang memadai 108 dari setiap rupiah modal yang telah diinvestasikan. Dengan demikian keputusan finansial harus dilandaskan pada evaluasi kelayakan finansial yang cukup mendalam. Hal ini sangat relevan bila dikaitkan dengan sifat dan karakteristik risiko investasi infrastruktur swasta yang sangat spesifik, yang berbeda dengan industri lainnya. Wibowo, 2008. Hal-hal tersebut di atas mempengaruhi evaluasi investasi pengembang perumahan dan waktu pelaksanaannya lama yang memungkinkan timbul masalah yang tidak dapat diduga yang bersifat tidak pasti. Oleh karena itu diperlukan perhitungan yang dapat meramal terhadap kas keluar biaya dan kas masuk manfaat pada konsep aliran dana yang timbul akibat kondisi tidak pasti. Kriteria penilaian investasi untuk mengetahui kelayakan finansial suatu proyek infrastruktur bisa menggunakan beberapa metode, di antaranya adalah metode Break Event Point BEP , Net Present Value NPV, Benefit Cost Ratio BCR, Internal Rate of Return IRR, Payback Period PP, Profitability Index PI, Tingkat Pengembalian Investasi TPI, dan Tingkat Pengembalian Modal Sendiri TPMS. Makalah ini bertujuan untuk melakukan evaluasi kelayakan investasi proyek pembangunan Perumahan Aura Tirta Graha Banjarnegara milik PT. Titra Madani yang terletak di JL. Raya Banjarnegara – Karangkobar Km. 4 Banjarnegara Jawa Tengah. Analisis ekonomi finansial yang digunakan adalah metode Break Event Point BEP, Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, Payback Period PP, dan Profitability Index PI. 109

6.2. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian