KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG

35 Angsuran pokok dan bunga pada bulan 1 adalah = Rp 1.000.000,00 + 107.478,00 =Rp 1.107.478,00 Angsuran pinjaman bulan 2 Angsuran pokok dan bunga pada bulan 2 adalah = Rp 1.000.000,00 + 107.478,00 = Rp 1.107.478,00 Perbandingan Anuitas dengan Flat Berdasarkan contoh kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk jangka waktu kredit dua tahun, maka suku bung aefektif 10 per tahun akan menghasilkan angsuran yang sama dengan suku bunga flat 5,3739 per tahun.

3.3. KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG

Apabila seseorang diminta untuk memilih apakah mendapatkan Rp 1.000,00 Seribu rupiah pada hari ini atau Rp 1.000,00 Seribu rupiah sebulan kemudian sudah tentu orang tersebut akan lebih menyukai mendapatkan Rp 1.000,00 seribu rupiah pada hari ini. Preferensi individu tersebut menunjukkan adanya nilai waktu dari uang. Dengan perkataan lain, apabila seseorang memiliki sejumlah uang dan uang tersebut digunakan sebagai modal usaha, maka orang itu tentu mengharapkan keuntungan dari usaha tersebut. Dengan demikian penggunaan uang untuk tujuan produktif ini harus dapat memberikan biaya sewa dari uang. 36 Nilai waktu dari uang dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Seseorang tentu lebih menyukai memperoleh Rp 1.000,00 seribu rupiah hari ini daripada Rp 1.000,00 Seribu rupiah bulan depan. 2. Preferensi ini disebabkan oleh : Nilai Rp 1.000,00 Seribu rupiah sekarang lebih besar dari nilai Rp1.000 seribu rupiah bulan depan. Dengan perkataan lain : Nilai Rp 1.000,00 seribu rupiah sekarang = nilai Rp 1.000,00 seribu rupiah bulan depan + imbalan. Persamaan di atas dapat dinyatakan sebagai berikut : Imbalan = Nilai Rp 1.000,00 sekarang + Nilai Rp 1.000,00 bulan depan = Nilai waktu dari uang Dengan demikian, nilai waktu dari uang memperlihatkan imbalan minimum yang masih dapat diterima seseorang untuk menunda mengkonsumsi uangnya. Dalam kegiatan investasi dikenal konsep biaya modal yang menjelaskan bahwa modal juga harus dikenakan biaya. Apabila sumber dana yang digunakan untuk investasi berasal dari kredit bank, maka perusahaan harus membayar bunga sebagai biaya modal. Sebagai contoh, seseorang memiliki uang sebesar Rp 100.000,00 seratus ribu rupiah dan uang itu disimpan dalam tabanas dengan suku bungan 15 per tahun. Dengan demikian,pada akhir tahun orang tersebut akan memperoleh : 37 = Pokok simpanan + bunga tabanas = Rp 100.000,00 + 15 x Rp 100.000,00 = 1+0,15 Rp 100.000,00 = Rp 115.000,00 Dari contoh di atas bunga yang diterima orang tersebut besarnya adalah Rp 15.000,00 lima belas ribu rupiah.

3.4. KONSEP KEEKIVALENAN