Faktor yang berasal dari luar faktor ekstern

a Kelelahan jasmani Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecendrungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena ada substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah kurang lancar pada bagian tertentu. Sedangkan kelelahan rohani dapat terus menerus karena memikirkan masalah yang berarti tanpa istirahat, mengerjakan sesuatu karena terpaksa, tidak sesuai dengan minat dan perhatian”. b Kelelahan Rohani. Kelelahan ini dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan ini sangat terasa pada bagian kepala dengan pusing-pusing sulit berkonsentrasi, seolah-olah otak sudah kehabisan daya untuk bekerja. Kelelahan rohani dapat terjadi terus-menerus mamikirkan masalah yang dianggap berat tanpa istirahat. Menghadapi hal-hal yang selalu samakonstan tanpa ada variasi, dan mengerjakan sesuatu karena terpaksa dan tidak sesuai denga bakat, minat dan perhatiannya.

B. Faktor yang berasal dari luar faktor ekstern

Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap prestasi belajar dapatlah dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat Slameto, 2010 : 60. 1. Faktor keluarga Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluargaberupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. a Cara orang tua mendidik Orang tua yang kurangtidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya acuh tak acuh terhadap belajar anaknya , tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan dan kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak mengatur waktu belajar, tidak melengkapimenyediakan alat belajarnya, tidak memperhatikan apakah anak belajar atau tidak, tidak mau tahu kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan belajar yang dialami dan lain-lain dapat menyebabkan anak tidakkurang berhasil dalam belajar sehingga prestasi belajarnya tidak maksimal. b Relasi antar anggota keluarga Relasi orang tua dan anaknya, relasi anaksiswa dengan saudaranya yang berwujud kasih sayang, pengertian, saling membantu akan berpengaruh terhadap optimalnya prestasi belajarnya dibandingkan dengan anaksiswa yang mengalami relasi dalam bentuk kekerasan, sikap acuh takacuh dan sebagainya. c Suasana rumah Suasana rumah yang gaduh, bising dan semwarut tidak akan memberikan ketenangan terhadap diri anak untuk belajar. Suasana ini dapat terjadi pada keluarga yang besar terlalu banyak penghuninya. Suasana yang tegang, ribut dan sering terjadi cekcok, pertengkaran antara anggota keluarga yang lain yang menyebabkan anak bosan tinggal di rumah, suka keluar rumah yang akibatnya belajarnya kacau serta prestasi belajarnya rendah. d Keadaan ekonomi keluarga Belajar berhubungan erat dengan keadaan ekonomo keluarga. Siswa yang belajar selain harus memenuhi kebutuhan pokoknya seperti makan, minum, pakaian perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga kebutuhan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, lat tulis menulis, buku-buku dan lain-lain. Kebutuhan tersebut hanya akan terpenuhi jika keluargannya mempunya uang yang cukup. Siswa yang semua kebutuhan pokok dan kebutuhan fasilitas terpenuhi prestasi belajarnya akan lebih tinggi dibanding yang kurangtidak terpenuhi. e Pengertian orang tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat dalam belajar sehingga mengakibatkan prestasi belajarnya tidak optimal. Orang tua wajib memberi dorongan dan membatunya sedapat mungkin untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialaminya. f Latar belakang kebudayaan Tingkat pendidikan anggota keluarga dan kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Oleh karena itu perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan baik, agar mendorong siswa agar tekun dan giat belajar sehingga prestasi belajarnya dapat optimal. 2. Faktor sekolah Faktor sekolah faktor sekolah yang mempengaruhi prestasi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, displin sekolah, waktu sekolah, stan dar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah Slameto 2010: 64. a Metode mengajar guru Cara mengajar guru yang kurang baik dapat mempengaruhi pemahaman dan penguasaan siswa terhada materi pelajaran. Cara mengajar ini diantaranya kurangnya persiapan dan kurangnya penguasaan bahan ajar oleh guru menyebabkan guru tersebut menyajikan materi pelajaran tidak jelas dan parsial, sikap guru kepada siswa dan mata pelajaran tersebut tidak baik maka tentunya siswa akan merasa kurang senang terhadap pelajaran tersebut, serta serta metode yang tidak variatif akan membuat siswa menjadi bosan, pasif, dan hanya mencatat saja. jika hal-hal tersebut terjadi maka prestasi belajar siswa tidak akan maksimal. b Kurikulum Kurikulum diartikan sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa, kegiatan itu sebagian besar menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu Slameto 2010 : 67. Kurikulum yang terlalu padat, diatas kemampuan siswa akan menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran maka hal ini akan berpengaruh pula pada tidak maksimalnya prestasi belajar siswa. b Relasi guru dengan siswa Relasi guru dengan siswa jaga mempengaruhi prestasi belajar siswa. Apabila relasi guru dengan siswa terjalin dengan baik, maka siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai pelajarannya sehingga siswa akan mempelajari sebaik-baiknya maka prestasi belajarnya akan meningkat. Sebaliknya jika siswa menbenci gurunya, ia segan mempelajari mata pelajaran yang diberikan, juga siswa merasa jauh dengan gurunya maka akan segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar. c Relasi siswa dengan siswa. Relasi yang baik antar siswa dapat memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan prestasi belajarnya. Siswa yang mempunya sifat-sifat atau tingkah laku yang kurang menyenangkan teman lainnya, mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan-tekanan batin, akan diasingkan dari kelompok. Sehingga ia akan malas untuk masuk sekolah karena disekolah ia mengalami pelakuan yang kurang menyenangkan dari teman-tamannya. d Disiplin sekolah. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, maka siswa harus disiplin dalam belajar baik dirumah maupun disekolah. Agar siswa disiplin maka guru beserta staf yang lian disiplin pula. e Alat pelajaran. Alat-alat belajar adalah suatu hal yang tidak kalah pentingnya dalam memaksimalkan prestasi belajar siswa, misalnya perpustakaan, laboratorium, dan sebagaianya. Hal ini dipertegas oleh Sanjaya 2009 : 163. Menurtnya, bahwa sekolah yang cukup memiliki alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar ditambah dengan cara mengajar yang baik dari guru-gurunya, kecakapan guru dalam menggunakan alat-alat itu, akan mempermudah dan mempercepat belajar anak. f Waktu sekolah Proses belajar yang dapat memilih waktu yang tepat dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Jika terpaksa siswa masuk sekolah disore dan malam hari akan menyebabkan mereka mengantuk, capek atau tidak bersemangat sehingga mengalami kesulitan dalam berpikir, berkonsentrasi dan menerima pelajaran. Sebaliknya proses pembelajaran dilaksanakan dipagi hari, pikiran siswa masih segar, serta jasmaninya dalam kondisi baik. Oleh sebab itu memilih waktu sekolah yang tepat dapat berpengaruh pada penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dan pada akhirnya akan berpengaruh pula pada capaian prestasi belajar siswa. g Keadaan Gedung Keadaan gedung yang memadai, nyaman, berpengaruh terhadap proses dan prestasi belajar siswa. Bagaimana mungkin siswa akan belajar dengan baik apabila kelas tidak nyaman dan memadai bagi setiap siswa. h Metode belajar. Belajar yang teratur setiap hari, dapat membagi waktu dengan baik, dapat memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan sangat membantu siswa mengetahui dan memahami apa yang ia akan pelajari sehingga berpengaruh pula pada peningkatan prestasi belajar siswa. i Tugas rumah. Beban tugas rumah yang terlalu banyak akan membuat siswa terbebani dan stres sebab tidak dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang lain dirumah khususnya aktivitas-aktivitas melakukan aktifitas belajar. 3. Faktor Masyarakat. Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Pengaruh ini terjadi karena keberadaannya siswa dalam masyarakat. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan keberadaan siswa dalam masyarakat diantaranya kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. Slameto 2010:70 . a Kegiatan siswa dalam masyarakat Dimana kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi apabila siswa mengambil bagian dalam kegiatan masyarakat yang terlalu banyak, misalnya berorganisasi, kegiatan-kegiatan sosial, keagamaan dan lain-lain, belajarnya akan terganggu, lebih-lebih jika tidak bijaksana dalam mengatur waktu belajar. b Mass media. Yang termasuk dalam mass media adalah bioskop, radio, TV, surat kabar, majalah, buku-buku, komik-komik, dan lain-lain. Semuanya itu ada dan beredar dimasyarakat. Slameto 2010: 70. Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga prestasi belajarnya. Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa. Sebagai contoh, siswa yang suka nonton film atau membaca cerita-cerita detektif, pergaulan bebas, percabulan, akan berkecenderungan untuk berbuat seperti tokoh yang dikagumi karena pengaruh jalan ceritanya. c Teman Bergaul Anak perlu bergaul dengan anak lain, untuk mengembangkan sosialisasinya. Tetapi perlu dijaga jangan sampai mendapatkan teman bergaul yang buruk perangainya. Perbuatan tidak baik mudah berpengaruh terhadap orang lain, maka perlu dikontrol dengan siapa mereka bergaul. Agar siswa dapat belajar dengan baik sehingga prestasi belajarnya maksimal, teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek perangainya pasti mempengaruhi sifat buruknya juga, maka perlu diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik-baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus bijaksana. d Bentuk kehidupan masyarakat. Kehidupan masyarakat disekitar siswa juga dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik akan berpengaruh jelek terhadap siswa yang ada disitu. Anaksiswa akan tertarik untuk ikut berbuat apa yang dilakukan orang-orang disekitarnya. Akibatnya belajarnya terganggu dan bahkan anaksiswa kehilangan semangat belajar. Sebaliknya jika lingkungan anak adalah orang-orang yang terpelajar, yang baik-baik, mereka mendidik dan menyekolahkan anaknya, anaksiswa terpengaruh juga kehal-hal yang dilakukan oleh orang-orang dilingkungannya. Pengaruh ini dapat mendorong semangat anaksiswa untuk belajar lebih giat sehingga prestasi belajarnya maksimal.

2.1.3 Pengertian Motivasi