Faktor dari dalam diri siswa intern

A. Faktor dari dalam diri siswa intern

Faktor internal ini, terdiri dari faktor jasmani, faktor psikologi dan faktor kelelahan. 1. Faktor Jasmani Selanjutnya dalam faktor jasmaniah ini dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor kesehatan dan faktor cacat tubuh. a Faktor kesehatan Cacat tubuh berpengaruh pada capaian prestasi belajar siswa. Karena faktor kesehatan berpengaruh pula terhadap proses belajar siswa, jika kesehatan seseorang terganggu atau cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk, jika keadaan badannya lemah dan kurang darah ataupun ada gangguan kelainan alat inderanya. b Cacat tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurnanya mengenai tubuh atau badan. Cacat ini berupa buta, setengah buta, tulis, patah kaki, patah tangan, lumpuh, dan lain-lain Slameto,2010:55. Keadaan cacat tubuh sangat berpengaruh pada capaian prestasi belajar siswa. Siswa yang memiliki cacat tubuh akan menyebabkan belajarnya terganggu sehingga tidak dapat melaksanakan proses pembelajaran sebagaimana siswa yang tidak memiliki cacat tubuh. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia diarahkan untuk belajar pada lembaga pendidikan khusus ata diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu. 2. Faktor psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh factor yang tergolong kedalam factor psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar. Faktor-faktor ini adalah: itelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan Slameto, 2010:55 a Intelegensi Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahuimenggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. J.P Chaplin dalam Slameto 2010: 55 Dalam situasi yang sama siswa yang mempunyai intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dalam belajar sehingga prestasi belajar merekapun diatas rata- rata dari siswa yang mempunyai intelegensi rendah. b Perhatian Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu objek Stern Bigot dalam suryabrata 2006;14 Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik sehinga prestasi belajar siswa maksimal, maka siswa harus mempunya perhatian terhadap apa yang dipelajarinya. Jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbulah kebosanan, sehingga ia tidak suka lagi belajar. c Bakat Menurut Michael dalam Suryabrata 2006 : 163 bahwa bakat adalah kemampuan individu untuk melakukan suatu tugas, yang sedikit sekali tergantung pada latihan mengenai hal tersebut. Misalnya Orang yang berbakat mengetik akan lebih cepat mengetik dengan lancar dibandingkan dengan orang lain yang kurangtidak berbakat dibidang itu. Jelaslah bahwa bakat itu mempengaruhi belajarnya. Apabila bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka prestasi belajarnya lebih baik dibanding dengan siswa yang tidakkurang berbakat. Karena ia akan senang belajar dan ia akan lebih giat lagi dalan belajarnya itu. d Minat Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu pelajaran akan mempelajari dengan sungguh-sungguh karena ada daya tarik baginya. Karena bila sesuatu yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik- baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Hal ini senada dengan Hilgard dalam Slameto 2010: 57 Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan sehingg kegiatan yang diminati oleh seseorang akan diperhatikan teru-menerus yang disertai dengan rasa senang. e Motif Motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. James Drever dalam Slameto 2010:58 Jelaslah bahwa motif yang kuat sangatlah perlu dalam meningkatkan prestasi belajar. Individu yang memiliki motif yang baik akan melaksanakan seluruh aktifitas belajar dengan ikhlas, bersemangat dan bersungguh-sungguh sehingga prestasi belajarnya akan maksimal. Sebaliknya tidak adanya motif yang mendoronmg siswa belajar, maka akan melemahkan kegiatan siswa dalam belajar f Kematangan Kematangan adalah sesuatu tingkah atau fase dalam pertumbuhan seseorang di mana alat-alat tubuhnya sudah siap melaksanakan kecakapan baru. Slameto 2010 :58 Dalam belajarnya, siswa akan lebih berhasil belajar jika ia sudah matang. Sehingga siswa yang sudah matang prestasi belajarnya akan maksimal dibanding siswa yang belum matang. g Kesiapan Kesiapan menurut James Drever seperti yang dikutip oleh Slameto 2010 : 59 adalah preparedes to respon or react, artinya kesediaan untuk memberikan respon atau reaksi. Kesediaan iu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan denga kematangan, karana kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Jadi, kesiapan itu perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan dan ia sudah ada kesiapan maka akan memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran serta mampu memenuhi tuntutan belajar sehingga prestasi belajarnya akan maksimal. 3. Faktor kelelahan Ada beberapa faktor kelelahan yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Slameto 2010:59 a Kelelahan jasmani Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecendrungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena ada substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah kurang lancar pada bagian tertentu. Sedangkan kelelahan rohani dapat terus menerus karena memikirkan masalah yang berarti tanpa istirahat, mengerjakan sesuatu karena terpaksa, tidak sesuai dengan minat dan perhatian”. b Kelelahan Rohani. Kelelahan ini dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan ini sangat terasa pada bagian kepala dengan pusing-pusing sulit berkonsentrasi, seolah-olah otak sudah kehabisan daya untuk bekerja. Kelelahan rohani dapat terjadi terus-menerus mamikirkan masalah yang dianggap berat tanpa istirahat. Menghadapi hal-hal yang selalu samakonstan tanpa ada variasi, dan mengerjakan sesuatu karena terpaksa dan tidak sesuai denga bakat, minat dan perhatiannya.

B. Faktor yang berasal dari luar faktor ekstern