3.3. Pengamatan
Pada penelitian dengan menggunakan reaktor dilakukan pengambilan sampel untuk TPH, pengujian mikroorganisme, pH, dan suhu. Parameter pengamatan dapat
dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Parameter pengamatan
No Parameter
Waktu Pengamatan Metode
analisispengukuran A. Penelitian skala laboratorium Reaktor 500 ml
1 TPH
Hari ke-0 dan ke-14 Gravimetri soxhlet
2 Pengujian populasi mikroba
Hari ke-0 dan ke-14 TPC
3 pH
Hari ke-0 dan ke-14 Kertas pH
4 Suhu
Hari ke-0 dan ke-14 Thermometer
B. Penelitian skala reaktor 32 L
1 TPH
Hari ke-0, 7,14,21,28 Gravimetri soxhlet
2 Pengujian MikroorganismeTPC
Hari ke-0, 7,14,21,28 TPC
3 pH
Hari ke-0, 7,14,21,28 Kertas pH
4 Suhu
Hari ke-0, 7,14,21,28 Thermometer
3.4. Rancangan Percobaan
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh tingkat cemaran dalam tanah dan persen padatan pada slurry heavy oil waste terhadap proses bioremediasi
serta melakukan optimasi terhadap peubah-peubah tersebut untuk meningkatkan degradasi hidrokarbon heavy oil wastel. Optimasi dilakukan dengan menggunakan
metode permukaan respon Respons Surface MethodRSM dan pengolahan data dilakukan menggunakan software SAS Versi 8 dan Statistica v5.0. Masing-masing
peubah uji terdiri dari 3 taraf dengan rincian disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Kisaran dan taraf peubah uji pada optimasi bioremediasi
Jenis Perlakuan Nilai rendah
-1 Nilai tengah
Nilai tinggi +1
Persen Padatan vv 10
25 40
Tingkat Cemaran dalam tanah vv 5
10 15
Dalam studi ini digunakan 3 ulangan pada titik pusat sehingga memenuhi model kuadratik Montgomerry, 1991. Dengan prosedur ini maka diperlukan 11
satuan percobaan. Nilai pusat perlakuan digunakan adalah 10 tingkat cemaran dalam tanah dan 25 padatan. Tabel 7 menunjukkan matriks satuan-satuan
percobaan pada optimasi proses bioremediasi dalam unit dan nilai asli. Dengan dua peubah uji tersebut, maka model kuadratiknya mengambil bentuk
persamaan berikut ini
Keterangan : Y
= Respon dari masing-masing perlakuan x
= x
1
: persen padatan ; x
2
No
: tingkat cemaran r
= error b
= koefisien parameter Tabel 7
Matriks satuan percobaan pada optimasi bioremediasi dalam rancangan komposit fraksional
Kode nilai Nilai asli
X1 X2
Persen Padatan Tingkat Cemaran
1 -1
-1 10.00
5.00 2
-1 +1
10.00 15.00
3 +1
-1 40.00
5.00 4
+1 +1
40.00 15.00
5 25.00
10.00 6
25.00 10.00
7 25.00
10.00 8
1.414 46.21
10.00 9
-1.414 3.79
10.00 10
1.414 25.00
17.07 11
-1.414 25.00
2.93
Y
i
= b + b
1
x
1i
+ b
2
x
2i
+ b
11
x
1i 2
+ b
22
x
2i 2
+ b
12
x
1i
+ r
i
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Karakterisasi Tanah Tercemar HOW
Minyak bumi jenis heavy oil mengandung perbandingan karbon dan hidrogen yang rendah, tinggi residu karbon dan tinggi kandungan heavy metal ,
sulfur dan nitrogen. Kecepatan menguraikan minyak mentah bergantung kepada kompiosisi minyak mentah tersebut dan faktor lingkungan Atlas, 1981.
Menurut Cookson 1995, salah satu faktor yang diperlukan untuk bioremediasi adalah tipe dan jumlah hidrokarbon pencemar. Tingkat degradasi
hidrokarbon oleh mikroorganisme berbeda-beda tergantung dengan jenis hidrokarbon. Tingkat biodegradasi hidrokarbon ini semakin menurun dari urutan
senyawa hidrokarbon ini yaitu: n-alkana alkana bercabang hidrokarbon aromatik yang mempunyai MR kecil alkana siklik. Kondisi fisik hidrokarbon
juga mempengaruhi biodegradasi. Biodegradasi mikrobial dapat diubah berdasarkan tingkat penyebaran bahan pencemar dan keheterogenitasan komposisi
Leahy dan Colwell, 1990, dan dapat dalam bentuk ikatan hidrokarbon-air yang muncul dalam bentuk padatan Atlas, 1981.
Mikroba yang digunakan dalam penelitian ini adalah culture collection bakteri Salipiger sp. MY7 dan Bacillus altitudinis MY12 yang diketahui memiliki
kemampuan dalam mendegradasi HOW sebesar 60,13 selama 21 hari Charlena, 2010.
Sebelum dilakukan proses bioremediasi terhadap tanah terkontaminasi Heavy Oil Waste HOW, dilakukan analisis sifat fisik-kimia sampel yang
meliputi kadar TPH, TS, PAH. Konsetrasi TPH pada sampel 38 , TS 63, dan hasil analisis PAHs yang terkandung pada sampel seperti yang terlihat pada Tabel
8 di bawah ini