IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Karakterisasi Tanah Tercemar HOW
Minyak bumi jenis heavy oil mengandung perbandingan karbon dan hidrogen yang rendah, tinggi residu karbon dan tinggi kandungan heavy metal ,
sulfur dan nitrogen. Kecepatan menguraikan minyak mentah bergantung kepada kompiosisi minyak mentah tersebut dan faktor lingkungan Atlas, 1981.
Menurut Cookson 1995, salah satu faktor yang diperlukan untuk bioremediasi adalah tipe dan jumlah hidrokarbon pencemar. Tingkat degradasi
hidrokarbon oleh mikroorganisme berbeda-beda tergantung dengan jenis hidrokarbon. Tingkat biodegradasi hidrokarbon ini semakin menurun dari urutan
senyawa hidrokarbon ini yaitu: n-alkana alkana bercabang hidrokarbon aromatik yang mempunyai MR kecil alkana siklik. Kondisi fisik hidrokarbon
juga mempengaruhi biodegradasi. Biodegradasi mikrobial dapat diubah berdasarkan tingkat penyebaran bahan pencemar dan keheterogenitasan komposisi
Leahy dan Colwell, 1990, dan dapat dalam bentuk ikatan hidrokarbon-air yang muncul dalam bentuk padatan Atlas, 1981.
Mikroba yang digunakan dalam penelitian ini adalah culture collection bakteri Salipiger sp. MY7 dan Bacillus altitudinis MY12 yang diketahui memiliki
kemampuan dalam mendegradasi HOW sebesar 60,13 selama 21 hari Charlena, 2010.
Sebelum dilakukan proses bioremediasi terhadap tanah terkontaminasi Heavy Oil Waste HOW, dilakukan analisis sifat fisik-kimia sampel yang
meliputi kadar TPH, TS, PAH. Konsetrasi TPH pada sampel 38 , TS 63, dan hasil analisis PAHs yang terkandung pada sampel seperti yang terlihat pada Tabel
8 di bawah ini
Tabel 8 Hasil Analisis kandungan Poly Aromatik Hidrokarbon PAH pada sampel
No. Polynuclear Aromatic Hydrocarbons mg Kg
1. Naphthalene
372 2.
Acenaphthalene 0.5
3. Acenaphthene
228 4.
Fluorene 204
5. Phenanthrene
1240 6.
Anthracene 225
7. Fluoranthrene
91 8.
Pyrene 1080
9. Benzaanthracene
291 10. Chrysene
463 11. Benzob k fluoranthene
75 12. Benzoapyrene
242 13. Indeno1,2,3-cdpyrene
18 14. Dibenza,hacridine
0.5 15. Benzog,h,iperylene
164 Method reference : USEPA 8270C
4.2. Persiapan starter bakteri yang digunakan