….lanjutan Tabel 3 PAH
Phenanthr ene
7 hari Sphingomonas sp. 99,4 250 ml
volume kerja 100 ml
Chen et
al., 2008 Weathered
oily sludge waste
15 hari Genera Bacillus,
Pseudomonas dan Serratia
30 500 ml
Machin Ramirez
et al., 2008
2.5. Mikroorganisme Pendegradasi Hidrokarbon
Dalam kegiatan biodegradasi diperlukan adanya aktivitas biologi. Mikroba merupakan organisme yang potensial digunakan untuk mendegradasi heavy oil.
Telah lama diketahui bahwa beberapa mikroorganisme mampu mendegradasi minyak bumi. Selama kegiatan degradasi tersebut, mikroorganisme akan
memanfaatkan karbon dari minyak bumi sebagai sumber energinya. Mikroorganisme pendegradasi hidrokarbon dapat ditemukan di berbagai
tempat yaitu lingkungan yang mengandung cukup limbah hidrokarbon. Jenis mikroorganisme yang mendominasi pada lingkungan tersebut terdiri atas beberapa
genera, yaitu Alcaligenes, Arthrobacter, Acenitobacter, Nocardia, Achromobacter, Bacillus, Flavobacterium, Pseudomonas dan lain-lain Cookson,
1995. Genera Aspergillus dan Penicillium berhasil diisolasi dari laut dan tanah dan ternyata dapat berperan dalam mendegradasi hidrokarbon.
Atlas dan Bartha 1973 mengemukakan bahwa ada 22 genera bakteri yang dapat menguraikan hidrokarbon minyak mentah, yang mana bakteri tersebut dapat
diisolasi dari lingkungan minyak bumi. Bakteri tersebut yaitu dari genera Pseudomonas, Arthrobacter, Corynobacterium, Mycobacterium dan
Mavobacterium Wong et al., 1997. Mikroorganisme tersebut menggunakan hidrokarbon sebagai satu-satunya sumber energi dan sumber karbon.
Eksplorasi mikroorganisme pendegradasi hidrokarbon dapat diperoleh dari beberapa sumber potensial, seperti: ekosistem tanah, tanah gambut, sludgelumpur
aktif, septic tank, pupukkotoran hewan, dan sebagainya. Jenis bakteri lokal indigenous bacteria dianalisis dari sampel limbah cair di salah satu perusahaan
minyak bumi telah dapat diisolasi dan diidentifikasi terhadap mikroorganisme
yang dominan. Dari 10 jenis mikroorganisme dominan tersebut adalah Enterobacter agglomerans, Bacillus sp., Clostridium sp., Arthrobacter sp.,
Shigella sp., Pseudomonas aeruginosa, Aeromonas hydrophyla, dan Citrobacter freundi. Selain itu dapat diidentifikasi pula beberapa bakteri Coliform E. coli
dan Salmonela, namun tidak dilakukan identifikasi lanjut. Bakteri yang dapat mendegradasi minyak bumi antara lain Aeromonas hydrophyla,
Arthrobacter,Bacillus sp. dan Pseudomonas aeruginosa Anonim, 2002. Eksplorasi mikroorganisme dari berbagai jenis kotoran atau pupuk kandang
telah dilakukan dengan menggunakan prosedur isolasi, identifikasi dan pengujian kemampuan isolat bakteri dan kapang terhadap substrat minyak tanah, minyak
bumi, minyak goreng, dan minyak diesel, serta sludge minyak bumi. Dari sekian isolat diperoleh 3 jenis isolat Pseudomonas pseudomallei, P. aeruginosa, dan
Enterobacter agglomerans dan sejumlah kapang yang belum seluruhnya diidentifikasi Anggraeni, 2003. Suatu penelitian di LEMIGAS menemukan
suatu kultur campuran yang didominasi oleh Pseudomonas yang mampu mendegradasi minyak bumi dan fenol. Mikroorganisme tersebut diisolasi dari air
buangan kilang minyak Udiharto, 1992. Beberapa kelompok mikroorganisme pendegradasi senyawa hidrokarbon dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini:
Tabel 4 Kelompok mikroorganisme pendegradasi senyawa hidrokarbon
Senyawa Parafinik Senyawa Naftenik
Senyawa Aromatik
Pseudomonas Acinetobacter
Bacillus Arthrobacter
Mycobacterium Brevibacterium
Pseudomonas Mycobacterium
Achromobacter Nocardia
Acetobacter Alcaligenes
Pseudomonas Achromobacter
Nocardia Flavobacterium
Corynebacterium Aeromonas
Sumber: Kardena dan Suhardi, 2001 Kemampuan degradasi hidrokarbon oleh mikroorganisme tergantung dari
faktor-faktor lingkungan seperti temperatur, nutrisi, dan oksigen Higgins dan Gilbert, 1978. Suatu studi laboratorium menunjukkan bahwa penambahan fosfat
dan nitrat atau amonia akan mempercepat biodegradasi hidrokarbon. Mikroba
dalam pertumbuhannya selain membutuhkan karbon juga memerlukan unsurunsur hara lain seperti nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, besi dan sulfur Wardley,
1983. Pertumbuhan mikroorganisme secara umum dapat dibagi menjadi empat
fase, yakni fase lag pertumbuhan lambat, fase pertumbuhan logaritmik, fase stasioner dan fase kematian. Keberadaan mikroorganisme ditentukan oleh
kemampuan metabolisme tiap-tiap individu serta ketahanan terhadap metabolic toksik. Gambar 2 menunjukkan degradasi senyawa hidrokarbon berhubungan
dengan populasi bakteri, pada tahap awal mikroorganisme beradaptasi di lingkungan minyak heavy oil, kemudian pada saat pertumbuhan sel bakteri berada
pada fase pertumbuhan logaritmik maka senyawa hidrokarbon yang ada akan semakin berkurang akibat aktivitas mikroorganisme dan pada saat
mikroorganisme tersebut sudah tidak mampu mendegradasi senyawa hidrokarbon yang ada maka pertumbuhannya akan terus menurun dan akhirnya sel bakteri
tersebut akan mati.
Gambar 2 Hubungan kurva pertumbuhan bakteri dengan total hidrokarbon MECHEA, 1991.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Bahan dan alat