Jenis dan Cara Pengumpulan Data
42
Sumber: diadopsi dari Yuwono et al. 2007 dan Imelda 2004
Gambar 7 Kerangka perumusan strategi dengan pendekatan SWOT dan balanced scorecard
.
1 SWOT
Analisis SWOT digunakan untuk menganalisis kondisi internal maupun eksternal program minapolitan. Analisis internal meliputi penilaian terhadap
faktor kekuatan strengths dan kelemahan weakness. Sementara, analisis eksternal mencakup faktor peluang opportunities dan tantangan threaths.
Dalam pembuatan analisis SWOT agar keputusan yang diperoleh lebih tepat, maka perlu melalui tahapan-tahapan proses sebagai berikut Marimin 2004, diacu
dalam Nazdan et al. 2008; 1 Tahap evaluasi faktor eksternal dan internal. Tahap ini digunakan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dengan menganalisis data-data yang relevan dengan lingkup
penelitian.
Visimisi Tujuan
Analisis Internal
Analisis SWOT
Analisis Eksternal
Tema-Tema Strategis: ………………………………………………..
……………………………………………….. ………………………………………………..
Persepsi Keuangan:
………………… …………………
………………… Persepsi
Pelanggan dan Stakeholder :
………………… …………………
………………… Persepsi Bisnis
Internal:
………………… …………………
………………… Persepsi
Kapasitas SDM:
………………… …………………
…………………
43 2 Tahap analisis analisis SWOT, yaitu pembuatan matrik internal dan
matriks eksternal serta matriks SWOT. Bobot B setiap unsur faktor internal dan eksternal merupakan kunci keberhasilan Key Success
FactorKSF yang memiliki nilai antara 0 tidak penting sampai 1 sangat
penting. Bobor KSF tersebut ditentukan dengan membandingkan derajat kepentingan setiap KSF yang satu dengan KSF yang lain dengan
mengunakan pendekatan matrik banding berpasangan. Faktor-faktor kunci keberhasilan tersebut kemudian diberi rating R yang menandakan nilai
dukungan masing-masing faktor dalam pencapaian tujuan. Penilaian menggunakan skala Likert yang dimulai dari rating 4 sangat perpengaruh,
3 berpengaruh, 2 kurang berpengaruh dan 1 tidak berpengaruh. Bobot faktor dan rating akan menentukan skor BxR atau nilai bobot dukungan
terhadap pencapaian tujuan minapolitan perikanan tangkap di Palabuhanratu. Dalam tahap ini peneliti membuat justifikasi sendiri terhadap nilai tingkat
kepentingan dan rating dari setiap KSF berdasarkan data dan kondisi aktual di lapangan yang berpengaruh terhadap pencapaian pengelolaan minapolitan
yang optimal dan berkelanjutan. Selanjutnya dari jumlah skor dalam setiap faktor SWOT diperoleh total skor faktor internal dan skor faktor eksternal
yang digunakan untuk mengetahui posisi strategi pengembangan minapolitan perikanan tangkap di Palabuhanratu pada posisi kuadran
tertentu dalam kuadran strategi SWOT. 3 Tahap pengambilan keputusan penentuan alternatif strategi. Dalam tahap
ini dilakukan dengan merujuk kembali terhadap KSF yang memiliki bobot yang paling berpengaruh terhadap pencapaian tujuan. Stretegi pada matriks
hasil SWOT dihasilkan dari penggunaan unsur-unsur kekuatan untuk mendapatkan peluang SO, penggunaan peluang yang ada untuk
menghadapi ancaman ST, penggunaan kelemahan dengan memanfaatkan peluang yang ada WO dan penggunaan kelemahan untuk mengadapi
ancaman yang akan datang WT. Strategi yang dihasilkan terdiri dari berbagai alternatif tema-tema strategi yang dibuat berdasarkan posisi
kuadran SWOT. Tema-tema strategi tersebut akan digunakan sebagai dasar dalam analisis balanced scorecard.
44
2 Balanced Scorecard
Pada penelitian ini, analisis balanced scorecard digunakan untuk menterjemahkan misi program minapolitan perikanan tangkap Palabuhanratu ke
dalam strategi, tujuan, ukuran serta target yang ingin dicapai. Selanjutnya, diharapkan dapat dikomunikasikan dengan baik kepada unit-unit yang ada untuk
dapat dilaksanakan sehingga semua unit mempunyai tujuan yang sama yaitu mensejahterakan masyarakat nelayan.
Pengelola minapolitan Pokja Minapolitan dapat diasumsikan sebagai organisasi publik yang tidak berorientasi kepada profit tetapi melayani kebutuhan
masyarakat nelayan. Oleh karena itu, dalam penggunaan balanced scorecard diperlukan beberapa perubahan konsep seperti 1 perubahan framework dimana
yang menjadi driver dalam balanced scorecard adalah misi untuk melayani masyarakat, 2 perubahan posisi antara perspektif finansial dan perspektif
pelanggan, 3 perspektif pelanggan menjadi perspektif pelanggan dan stakeholder,
dan 4 perubahan perspektif learning dan growth menjadi perspektif kapasitas pengelola program minapolitan Gambar 8.
Sumber: diadopsi dari Imelda 2004
Gambar 8 Perubahan konsep balanced scorecard yang digunakan dalam perumusan strategi minapolitan perikanan tangkap
di Palabuhanratu.
Berdasarkan Gambar 8, perspektif pelanggan dan stakeholder bertujuan untuk meningkatkan pelayanan yang berkualitas dalam rangka meningkatkan
kepuasan konsumen dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan program
Misi Pelanggan dan
Stakeholders Finansial
Kapasitas kelembagaan pengelola minapolitan
Strategi Proses bisnis internal