Analisis model integrasi dalam pengembangan minapolitan
46 Selanjutnya, memformulasikan diagram hubungan sebab akibat sasaran
strategis dari keempat perspektif tersebut. 4 Identifikasi faktor-faktor keberhasilan tolok ukur
Pada tahapan ini akan menetapkan apa yang dibutuhkan visi untuk berhasil dan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh besar dalam
pencapaian hasil. Artinya, pada tahapan ini akan menentukan faktor-faktor apa saja yang paling penting bagi kesuksesan, kemudian menyusun
prioritasnya. Faktor-faktor kunci keberhasilan digunakan untuk menjawab apa yang seharusnya dilakukan pengelola program dalam pengembangan
bisnis minapolitan perikanan tangkap di Palabuhanratu. 5 Pengembangan tolok ukur, identifikasi penyebab dan dampak serta membuat
keseimbangan Tolok ukur sebagaimana telah dirumuskan pada tahap sebelumnya
kemudian diterjemahkan ke dalam target-target yang dapat dijangkau pada periode waktu tertentu. Target-target tersebut dapat dicapai melalui langkah-
langkah tindakan atau inisiasi indikator sebab. Nurani et al. 2011 menjelaskan bahwa indikator sebab merupakan langkah-langkah untuk
pencapaian indikator akibat. Mengacu Yuwono et al. 2007 inisiasi tersebut harus mencakup orang-orang yang bertanggung jawab sedangkan
keseimbangan dalam
balanced scorecard
artinya mencerminkan
keseimbangan antar berbagai eleman penting dalam kinerja pengelola program minapolitan.
Setelah program minapolitan dilaksanakan, problem selanjutnya adalah bagaimana menjaga dan memelihara keberlanjutan program itu sendiri. Oleh
karena itu, pada penelitian ini akan mengkaji model pemeliharaan program yang mengadopsi dari konsep siklus pengelolaan program dan siklus manajemen
kendali mutu. Gambar 9 menggambarkan proses pencapaian visi dan misi program dengan cara continous improvement PDCA = Plan Do Check Act dan
menggunakan manajemen berbasis proses. Secara teknis, perbaikan berkelanjutan merupakan salah satu mekanisme evaluasi program untuk membandingkan antara
standar mutu program indikator program yang telah dirumuskan dalam balanced scorecard
dengan pencapaian hasil pelaksanaan program input, proses, output
47 dan dampak. Secara sistematis, perbaikan atau pemeliharaan berkelanjutan
seperti terlihat pada Gambar 10.
Sumber: diadopsi dari Moenandir 2010
Gambar 9 Konsep siklus perbaikan program minapolitan.
Sumber: diadopsi dari Moenandir 2010
Gambar 10 Pemeliharaan program secara berjenjang dan berkelanjutan.
1 1
. .
V V
i i
s s
i i
M M
i i
s s
i i
m m
e e
l l
a a
l l
u u
i i
s s
t t
a a
n n
d d
a a
r r
m m
u u
t t
u u
i i
n n
d d
i i
k k
a a
t t
o o
r r
2 2
. .
K K
e e
p p
u u
a a
s s
a a
n n
B B
e e
n n
e e
f f
i i
c c
a a
r r
i i
e e
s s
P P
e e
l l
a a
k k
s s
a a
n n
a a
a a
n n
4 4
M M
o o
n n
i i
t t
o o
r r
i i
n n
g g
P P
e e
n n
g g
e e
l l
o o
l l
a a
P P
r r
o o
g g
r r
a a
m m
E E
v v
a a
l l
u u
a a
s s
i i
K K
i i
n n
e e
r r
j j
a a
P P
e e
n n
g g
e e
l l
o o
l l
a a
P P
r r
o o
g g
r r
a a
m m
Organisasi dan tupoksinya 1 Pelaksanaan program dokumen BSC 2
Strategi Pengembangan Program 3
P P
e e
r r
b b
a a
i i
k k
a a
n n
, ,
t t
i i
n n
d d
a a
k k
l l
a a
n n
j j
u u
t t
d d
a a
n n
P P
e e
n n
i i
n n
g g
k k
a a
t t
a a
n n
m m
u u
t t
u u
p p
r r
o o
g g
r r
a a
m m
6 6
P
Plan
D
Do
A
Act
R R
u u
m m
u u
s s
a a
n n
K K
o o
r r
e e
k k
s s
i i
R R
u u
m m
u u
s s
a a
n n
T T
i i
n n
d d
a a
k k
a a
n n
K K
o o
r r
e e
k k
s s
i i
C
Check
E E
v v
a a
l l
u u
a a
s s
i i
I I
n n
d d
e e
p p
e e
n n
d d
e e
n n
5 5
1 1
. .
A A
d d
a a
r r
i i
d d
a a
k k
p p
e e
n n
i i
n n
g g
k k
a a
t t
a a
n n
k k
i i
n n
e e
r r
j j
a a
t t
e e
r r
h h
a a
d d
a a
p p
t t
a a
h h
u u
n n
l l
a a
l l
u u
2 2
. .
A A
p p
a a
u u
p p
a a
y y
a a
- -
u u
p p
a a
y y
a a
y y
a a
n n
g g
t t
e e
l l
a a
h h
d d
i i
l l
a a
k k
u u
k k
a a
n n
. .
Spesifikasi Indikator Program
STANDAR ANALISIS GAP
CAPAIAN INDIKATOR INPUT
CAPAIAN INDIKATOR PROSES
CAPAIAN INDIKATOR OUTPUT
CAPAIAN INDIKATOR DAMPAK
P E
NI L
AI AN
CAP AI
AN IN
DIKA T
O R
P E
RB A
IK AN
P RO
G RM
48 Pada penelitian ini, analisis gap dibatasi hanya mengidentifikasi gap
berdasarkan beberapa indikator kunci seperti pada Tabel 2. Indikator-indikator kunci tersebut dinilai menurut persepsi responden dan peneliti. Mengadopsi
konsep Moenandir 2010, range penjumlahan bobot pada Tabel 2 diklasifikasikan dalam 3 katagori penilaian sebagai berikut:
1. 75 - 100 : Pengelola
program relatif
siap untuk
menjamin pemeliharaan program
2. 50 - 74 :
Pengelola program masih harus memperbaiki kinerja 3. 1 - 45
: Sistem manajemen pengendalian kualitas program sangat
butuh perbaikan agar capaian indikator program optimal
Tabel 2 Indikator kunci analisis gap dan bobot skor penilaian
Indikator Kunci Skor
Pengelola program minapolitan tidak memahami apa yang diperlukan untuk pengembangan program
Pengelola program minapolitan memahami kebutuhan program, tetapi tidak melakukan rencana aksi untuk memenuhi kebutuhan tersebut
1
Pengelola program minapolitan memahami rencana aksi ini adalah suatu hal yang baik untuk dilakukan, tetapi tidak melakukannya
2
Pengelola program minapolitan melakukan rencana aksi terkadang saja 3
Pengelola program melakukan rencana aksi tetapi belum sempurna 4
Pengelola program melakukan rencan aksi dengan baik 5
Sumber: diadopsi dari Moenandir 2010
4 HASIL DAN PEMBAHASAN