Strategi Pengembangan UD Sumber Rezeki Parung, Jawa Barat

72

4.6. Strategi Pengembangan UD Sumber Rezeki Parung, Jawa Barat

Untuk menentukan strategi pengembangan usaha yang paling tepat, maka diperlukan identifikasi terhadap faktor internal meliputi kekuatan dan kelemahan serta kondisi eksternal berupa peluang dan ancaman. Berikut ini hasil identifikasi terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap UD Sumber Rezeki Parung dalam menjalankan usaha pembesaran dan pemasaran ikan lele sebagai berikut :

1. Kekuatan

a. Pasokan ikan lele ke pelanggan lebih terjaga Jumlah kolam yang dimiliki oleh UD Sumber Rezeki sebanyak 188 kolam dengan rata-rata panen per hari 3 ton. Dengan jumlah panen sebanyak 3 ton tersebut, pasokan ikan lele ke pelanggan UD Sumber Rezeki menjadi stabil dan terjaga. UD Sumber Rezeki melakukan rotasi dan rencana produksi yang baik sehingga tidak pernah mengalami kekosongan ikan. Hampir setiap hari ada tebar ikan sebanyak 30.000 ekor benih untuk memenuhi kesinambungan panen per hari 3 ton. b. Lokasi pemeliharaan ikan lele dekat dengan sumber air bersih Lokasi UD Sumber Rezeki terletak di daerah perbukitan dengan sumber air mata air yang cukup bersih. Dari sumber mata air tersebut, air dialirkan ke kolam pembesaran ikan lele secara graviatasi. Sumber air tersebut bermanfaat untuk pengisian kolam saat akan melakukan penebaran dan pergantian air sirkulasi air apabila kualitas air kurang baik. c. Sumber daya manusia yang handal Sumber daya manusia merupakan salah satu kunci yang sangat memegang peranan penting dalam keberhasilan usaha pembesaran ikan lele. SDM yang memahami proses produksi, organisasi bisnis dan teknik pemasaran menjadi syarat mutlak tercapainya usaha Joewono, 2010. Sumber daya manusia yang memiliki keahlian di atas sangat dibutuhkan untuk mengahasilkan, mempertahankan, memperbaiki dan meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam proses produksi, memperluas pangsa pasar dan menembus pasar baru Hendro, 2011. UD Sumber Rezeki dipimpin oleh Bp. Suryana yang 72 merupakan alumni IPB, Beliau sangat handal menjalankan usaha UD Sumber Rezeki dengan terus melakukan inovasi teknologi pembesaran, inovasi pemasaran dan pembinaan seluruh karyawanya sehingga menjadi karyawan dan SDM yang handal. d. Ikan lelenya lebih tahan selama proses pengangkutan dan penjualan di pasar Ikan lele merupakan ikan yang tahan dipelihara pada kondisi kualitas air yang kurang baik, akan tetapi hasil panen akan diperoleh lebih baik tatkala ikan lele dipelihara pada kualitas air yang sangat baik. Ikan lele yang dihasilkan UD Sumber Rezeki cukup tahan selama proses pengangkutan, hal ini disebabkan karena selama pemeliharaan, kualitas air di kolam UD Sumber Rezeki sangat baik karena sering mengalami pergantian airsirkulasi air. Hal ini tidak lepas dari lokasi UD Sumber Rezeki yang dekat dengan sumber airmata air bersih. e. Dekat dengan pasar Jakarta merupakan pusat pasar penjualan ikan lele terbesar dengan kebutuhan ikan lele per hari sekitar 100 ton lebih. Jarak antara Parung dengan Jakarta sangat dekat bisa ditempuh dalam waktu cukup satu jam. Dengan jarak yang dekat ini, maka biaya transportasi ikan lebih rendah. Selain itu, karena ikan lele dijual dalam bentuk hidup, maka tingkat kehidupan ikan lele saat tranportasi sangat tinggi dan ikan tidak banyak mengalami susut timbangan.

2. Kelemahan

a. Belum melakukan diversifikasi produk olahan ikan lele Salah satu kunci sukses usaha budidaya ikan lele adalah kemampuan melakukan diversifikasi produk khususnya untuk ikan lele ukuran besar lebih dari 5 ekor per kg, karena di pasaran harga ikan ukuran ini dihargai Rp. 2.000 lebih murah dibandingkan ukuran konsumsi. Di banyak kasus usaha budidaya ikan, harga ikan makin besar makin tinggi karena ikan ukuran tersebut bisa dibuat pillet untuk tujuan ekspor atau membuat olahan dari ikan seperti nuggets ikan, baso ikan dan sosis ikan. Pembuatan fillet dari ikan masih sangat sedikit sehingga ikan ukuran lebih kecil dari 5 kg hanya dijual untuk pemancingan saja. 72 b. Adanya keterbatasan lahan untuk mengembangkan usaha Parung merupakan wilayah yang cukup berkembang, di tanah-tanah kosong sudah dibeli oleh pengembang untuk dibangun perumahan-perumahan. Hal ini menyebabkan harga tanah menjadi mahal dan ketersedian lahan terbatas. UD Sumber Rezeki mengalami kendala dalam pengembangan usahanya karena keterbatasan lahan. Jika UD Sumber Rezeki akan mengembangkan usahanya hanya dapat dilakukan jika ada pembudidaya ikan lele lain tutup usahanya atau mereka harus melakukan intensifikasi dengan menambah kepadatan tebar dan lain-lain. Penambahan kepadatan tebar sangat dimungkinan, mengingat UD Sumber Rezeki memiliki sumber air bersih untuk proses pergantian atau sirkulasi air. c. Mengandalkan modal dari pemilik, belum menggandeng lembaga pembiayaan untuk pengembangan usahanya UD Sumber Rezeki dalam menjalankan usahanya hanya menggandalkan modal pribadi. Hal ini disebabkan mereka tidak mau berurusan dengan segala syarat-syarat yang ditentukan oleh pihak lembaga pembiayaan. Pihak lembaga pembiayaan menerapkan aturan yang cukup ketat disebabkan mereka selalu berpendapat bahwa usaha perikanan adalah usaha high risk tidak lepas karena pengalaman kasus gajah tunggal group mengenai tambak udang. Pendapat ini tidak semuanya salah dan tidak benar juga. Dengan sumber daya manusia yang handal, maka semua usaha budidaya ikan lele bisa dijalankan dengan sukses. Sebagai pihak yang tidak mengerti usaha budidaya ikan lele, maka harus diberi edukasi tentang semua peluang dan tantangan yang dihadapi oleh usaha budidaya ikan lele. d. Ikan lele berukuran besar cukup banyak Jumlah ikan lele yang ukuran besar yang dihasilkan oleh UD Sumber Rezeki setiap kali panen adalah 5. Hal ini dikarenakan UD Sumber Rezeki dalam melakukan panen menggunakan standar hari yaitu 60 hari tanpa melihat ukuran riil ikan lele di kolam. Sebaiknya UD Sumber Rezeki melakukan panen parsial saat ikan berumur 45 hari untuk mengurangi jumlah ikan yang ukuran besar dengan melakukan grading ukuran. UD Sumber Rezeki tidak dapat melakukan grading secara rutin karena adanya keterbatasan lahan untuk 72 menampung ikan ukuran kecil hasil grading. Hal ini tentu menjadi masalah tersendiri karena makin besar ukuran ikan lele 5 ekor per kg, harga ikan lele makin murah dengan selisih harga Rp. 2000 lebih murah dibandingkan ukuran konsumsi 6-9 ekor per kg. Jika ikan lele ukuran besar ini tidak cepat dijual maka makin memerlukan biaya produksi lebih besar lagi e. Hanya mengandalkan satu sumber benih yaitu Losarang Indramayu Benih yang berasal dari Losarang Indramayu terkenal cukup bagus dengan harga yang relatif lebih murah karena dibuat dengan sistem masal. Tetapi sangat dipengaruhi oleh alam karena dipelihara dalam kolam-kolam dangkal bekas tanah sawah, sehingga jika terjadi perubahan cuaca dan musim yang ekstrim menyebabkan stok benih ikan manjadi sedikit. UD Sumber Rezeki sebaiknya mulai melirik pembenihan yang ada di sekitar Babakan Parung karena cukup kuat dengan perubahan musim yang ekstrim, hal ini disebabkan benih ikan lele tersebut dipelihara dalam kolam-kolam terpal dengan kondisi yang lebih terkontrol.

3. Peluang

a. Konsumen yang loyal Dalam jalur distribusi ikan lele yang sudah tertata rapih, masing – masing pihak saling memiliki ketergantungan. Logikanya mudah saja, mereka harus terus memiliki stok ikan lele, dalam waktu yang tepat dan jumlah yang cukup untuk memenuhi janji mereka satu dengan lainnya. Mereka tidak mudah berpaling dari supplier lama, dengan hanya iming-iming harga murah dan satu atau dua kali pengiriman yang melimpah, jika tidak ada jaminan bahwa besok mereka akan mendapatkan pasokan untuk berdagang. Konsumen ikan lele yang membeli ikan lele dari UD Sumber Rezeki memiliki karakter yang cukup loyal, hal ini tidak terlepas dari adanya jaminan pasokan dari UD Sumber Rezeki. b. Permintaan selalu meningkat Seiiring dengan kampanye pemerintah bahwa makan ikan itu sehat, maka keinginan masyarakat untuk memakan ikan makin tinggi. Hal ini juga didukung adanya kemudahan konsumen menemukan penjual ikan lele hampir 72 di semua tempat, setiap 1 km sering ditemui penjual pecel ikan lele sehingga jika ingin makan ikan lele, tinggal datang saja ke tempat warung pecel ikan lele.

c. Dipercaya oleh rekanan penyedia sarana produksi pemeliharaan ikan lele