72
Melihat kuadran UD Sumber Rezeki yang berada di kuadran 5, maka strategi yang dapat dilakukan adalah : Melakukan diversifikasi produk olahan ikan lele,
melakukan penetrasi pasar dan pengembangan pasar dengan cara membuka penjualan langsung ke konsumen akhir sehingga keuntungan akan lebih banyak
diperoleh serta meningkatkan kemampuan SDM untuk lebih memahami proses pembesaran ikan lele dan pemasaran ikan lele langsung ke pelanggan akhir.
4.6.4 Analisis Matriks SWOT
Setelah semua informasi tentang kekuatan S, kelemahan W, Peluang O dan ancaman T ditentukan, maka analisa terhadap semua data tersebut dapat
dilakukan sehingga akan diperoleh nilai dari masing-masing faktor tersebut seperti tercantum di Tabel 17 Lampiran 14 dan Lampiran 15 sebagai berikut :
Tabel 17. Tingkatan Nilai pada Analisis SWOT di UD Sumber Rezeki
Kepentingan 17.3
S1 Pasokan ikan lele ke pelanggan lebih terjaga
3.8 S2
Lokasi pemeliharaan ikan lele dekat dengan sumber air bersih 3.5
S3 Sumber daya manusia yang handal
3.5 S4
Lebih tahan selama proses pengangkutan dan penjualan di pasar 3.2
S5 Dekat dengan pasar
3.2
10.1
W1 Belum melakukan diversifikasi produk olahan ikan lele 1.6
W2 Adanya keterbatasan lahan untuk mengembangkan usaha 1.8
W3 Mengandalkan modal dari pemilik, belum manggandeng lembaga
pembiayaan untuk pengembangan usahanya 2.0
W4 Ikan lele berukuran besar cukup banyak 2.5
W5 Hanya mengandalkan satu sumber benih yaitu Losarang Indramayu 2.2
17.0
O1 Konsumen yang loyal
3.6 O2
Permintaan selalu meningkat 3.5
O3 Dipercaya oleh rekanan penyedia sarana produksi pemeliharaan
ikan lele 3.5
O4 Memiliki banyak kenalan penjual ikan di pasar
3.2 O5
Pasar ikan lele masih terbuka 3.3
8.6 T1
Fluktuasi harga ikan lele konsumsi 1.7
T2 Perubahan cuaca dan iklim
1.7 T3
Penyakit dan hama ikan 1.7
T4 Ketersedian benih ikan lele
1.8 T5
Tingkat persaingan 1.7
SWOT Kekuatan S
Kelemahan W
Peluang O
Ancaman T
72 Dari data di atas, terlihat bahwa UD Sumber Rezeki jika dilihat dari kekuatan dan
peluangnya sangat ditentukan oleh pasokan ke pelanggan yang selalu terjaga dan konsumen yang loyal nilai rataan 3,8 dan 3,6. Kelemahan yang dianggap paling
berat adalah belum melakukan diversifikasi produk olahan ikan lele untuk memanfaatkan ikan lele yang berukuran besar skor 1,6, sedangkan ancamanya
memiliki nilai yang sama untuk fluktuasi harga ikan lele konsumsi, perubahan cuaca dan iklim, penyakit dan hama ikan serta tingkat persaingan. Setelah
diketahui skor masing-masing faktor strategik, maka ditentukan alternatif strategik untuk mencari solusinya seperti tercantum di Tabel 18 Lampiran 16
sebagai berikut :
72 Tabel 18. Matriks SWOT UD Sumber Rezeki
Faktor Internal 1. Pasokan ikan lele ke pelanggan lebih terjaga
1. Belum melakukan diversifikasi produk olahan
ikan lele 2.
Lokasi pemeliharaan ikan lele dekat dengan sumber air bersih
2. Adanya keterbatasan lahan untuk mengembangkan
usaha 3. Sumber daya manusia yang handal
3. Mengandalkan modal dari pemilik, belum
manggandeng lembaga pembiayaan untuk pengembangan usahanya
4. Lebih tahan lama selama proses pengangkutan
dan penjualan di pasar 4. Ikan lele berukuran besar cukup banyak
5. Dekat dengan pasar 5.
Hanya mengandalkan satu sumber benih yaitu Losarang Indramayu
1. Konsumen yang loyal
1. Menjamin pasokan ikan lele lebih terjaga dengan memanfaatkan keunggulan lokasi dan SDM yang
handal untuk menjamin ketersedian pasokan dan menjaga kesehatan dan size ikan lele sehingga
pasar potensial akan diraih dan konsumen akan loyal karena secara kontinyu mendapat pasokan
hasil budidaya S1, S2, S3, S4, O1, O2, O3 1.
Meningkatkan diversifikasi produk ikan lele terutama ikan lele ukuran besar dengan
memanfaatkan pasar pemancingan dan produk pengolahan ikan sehingga harga ikan lele ukuran
besar dapat memberikan nilai tambah yang lebih baik W1, W2, O1, O2, O3, O4
2. Permintaan selalu meningkat
2. 3. Dipercaya oleh
rekanan penyedia sarana produksi
pemeliharaan ikan lele
4 Memiliki banyak kenalan penjual
ikan di pasar Pasar ikan lele masih
terbuka 3
3. Menggandeng lembaga pembiayaan untuk pengembangan usaha atau menghasilkan produk
olahan ikan lele dan memanfaatkan pasar yang masih sangat terbuka S5, W3, W2
5. Pasar ikan lele masih terbuka
1. Fluktuasi harga ikan lele konsumsi
1. 1. Melakukan diversifikasi produk olahan ikan lele
untuk mengatasi fluktuasi harga ikan lele dan harga lele yang tidak sama pada setiap ukuran dan
tengkulak W1, W2,T1, T3 2. Perubahan cuaca
dan iklim 2.
3 Penyakit dan hama ikan
2.
4 Ketersedian benih ikan lele
3.
5 Tingkat persaingan 3. Mempercepat waktu panen ikan lele jika penyakit dan hama ikan sedang mewabah, hal ini biasanya
terjadi jika ada perubahan cuaca dan iklim.S3, T2, T4
Ancaman T Strategi ST diferensiasi
Strategi WT defensif Kekuatan S
Kelemahan W
Faktor Eksternal
Peluang O Strategi SO agresif
Strategi WO diversifikasi
Menjamin pasokan pasokan ikan lele dengan meningkatkan SDM yang handal untuk
memantau suplay dan demand ikan lele sehingga tidak terjadi fluktuasi harga, dapat mengatasi
penyakit dan hama ikan serta mengantisifasi perubahan cuaca dan iklim serta memenangkan
persaingan. S1, S2, T1, T2, T3, T4, T5
Memperluas akses modal untuk menghadapi persaingan dan cengkraman tengkluk serta
melakukan diversifikasi, sehingga proses distribusi dapat langsung ke konsumen akhir dan fluktuasi
harga dan harga akan sama pada setiap ukuran W3, W4, T3, T5
Memanfaatkan posisi dekat dengan pasar, sebaiknya tidak menjual ikan ke tengkuluk,
melainkan langsung ke pengecer ikan di pasar, hal ini juga untuk mengurangi tingkat persaingan
harga sehingga harga yang diperoleh masyarakat lebih murah dan mayarakat banyak makan ikan
lele yang memiliki kandungan gizi ikan yang tinggi S2,S3,S4,S5,T1,T3
Mengantisifasi perubahan cuaca dan iklim serta penyakit ikan lele dengan menghasilkan produksi
benih yang berkualiats baik W5, T2, T4 Memanfaatkan kemudahan memperoleh sarana
produksi dan dekat dengan pasar, harus terus dilakukan upaya untuk meningkatkan produksi
sehingga bisa memenuhi permintaan yang selalu meningkat dan bisa bisa membuka pasar baru
S4, S5, O3, O4, O5 2. Melakukan intensifikasi pembesaran ikan lele
dengan memanfaatkan dekat dengan sumber air bersih untuk menjamin ketersedian suplay dan
memenuhi permintaan ikan lele, hal ini dapat dilakukan dengan menjamin ketersedian benih dan
mencari sumber benih-benih yang baru S3, W2
Membuka pasar baru di luar Jabodatebak karena ikan memiliki kekuatan dan daya tahan hidup
yang baik dengan melakukan pengiriman ke luar pulau yang harga ikan lelenya cukup tinggi
S2,S3, O3
72
1. Strategi S – O
Strategi S-O adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengambil keuntungan dan peluang yang ada, melalui beberapa strategi berikut :
• Menjamin pasokan ikan lele lebih terjaga dengan memanfaatkan
keunggulan lokasi dan SDM yang handal untuk menjamin ketersedian pasokan dan menjaga kesehatan dan size ikan lele sehingga pasar potensial
akan diraih dan konsumen akan loyal karena secara kontinyu mendapat pasokan hasil budidaya S1, S2, S3, S4, O1, O2, O3
• Memanfaatkan kemudahan memperoleh sarana produksi dan dekat dengan
pasar, harus terus dilakukan upaya untuk meningkatkan produksi sehingga bisa memenuhi permintaan yang selalu meningkat dan bisa bisa membuka
pasar baru S4, S5, O3, O4, O5. •
Membuka pasar baru di luar Jabodatebak karena ikan memiliki kekuatan dan daya tahan hidup yang baik dengan melakukan pengiriman ke luar
pulau seperti ke Batam yang harga ikan lelenya cukup tinggi S2,S3, O3.
2. Strategi S - T
Strategi ini bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan untuk menghadapi dan mengatasi ancaman, beberapa strategi yang dapat digunakan adalah :
• Menjamin pasokan pasokan ikan lele dengan meningkatkan SDM yang
handal untuk memantau suplay dan demand ikan lele sehingga tidak terjadi fluktuasi harga, dapat mengatasi penyakit dan hama ikan serta
mengantisifasi perubahan cuaca dan iklim serta memenangkan persaingan. S1, S2, T1, T2, T3, T4, T5
• Memanfaatkan posisi dekat dengan pasar, sebaiknya tidak menjual ikan ke
tengkuluk, melainkan langsung ke pengecer ikan di pasar, hal ini juga untuk mengurangi tingkat persaingan harga sehingga harga yang diperoleh
masyarakat lebih murah dan mayarakat banyak makan ikan lele yang memiliki kandungan gizi ikan yang tinggi S2,S3,S4,S5,T1,T3
• Mempercepat waktu panen ikan lele jika penyakit dan hama ikan sedang
mewabah, hal ini biasanya terjadi jika ada perubahan cuaca dan iklim.S3, T2, T4.
72
3. Strategi W – O
Strategi W – O berfungsi untuk memanfaatkan peluang yang ada dengan cara mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada. Strategi W – O untuk
pengembangan ikan lele adalah : •
Meningkatkan diversifikasi produk ikan lele terutama ikan lele ukuran besar dengan memanfaatkan pasar pemancingan dan produk pengolahan
ikan sehingga harga ikan lele ukuran besar dapat memberikan nilai tambah yang lebih baik W1, W2, O1, O2, O3, O4.
• Melakukan intensifikasi pembesaran ikan lele dengan memanfaatkan
dekat dengan sumber air bersih untuk menjamin ketersedian pasokan dan memenuhi permintaan ikan lele, hal ini dapat dilakukan dengan menjamin
ketersedian benih dan mencari sumber benih-benih yang baru S3, S4, W2
• Menggandeng lembaga pembiayaan untuk pengembangan usaha atau
menghasilkan produk olahan ikan lele dan memanfaatkan pasar yang masih sangat terbuka S5, W3, W2.
4. Strategi W – T
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat bertahan dan ditujuan untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Strateginya sebagai berikut : •
Melakukan diversifikasi produk olahan ikan lele untuk mengatasi fluktuasi harga ikan lele dan harga lele yang tidak sama pada setiap ukuran dan
tengkulak W1, W2,T1, T3 •
Memperluas akses modal untuk menghadapi persaingan dan cengkraman tengkluk serta melakukan diversifikasi, sehingga proses distribusi dapat
langsung ke konsumen akhir dan fluktuasi harga dan harga akan sama pada setiap ukuran W3, W4, T3, T5
• Mengantisipasi perubahan cuaca dan iklim serta penyakit ikan lele dengan
menghasilkan produksi benih yang berkualitas baik W5, T2, T4
72 Dari keempat alternatif strategi S0, WO, ST dan WT yang sudah ditentukan
diatas, maka dapat diambil 5 strategi yang paling tepat. Hal ini tercantum di Tabel 19 Lampiran 17 sebagai berikut :
Tabel 19. Penentuan alternatif strategik terbaik di UD Sumber Rezeki
1 S1, S2, S3,
S4, O1, O2, O4, O5
27 1
2 S3, S5, O1,
O2, O3, O4, O5
24 2
3 S2,S3, O3
10.5 6
1 W1, W2, O1,
O2, O3, O4 17,2
3 2
W2, O1, O4 8,2
7
3 W3, W4, O5
7,8 8
1 S1, S2, T1,
T2, T3, T4, T5
15,8 5
2 S2,S3,S4,S5,
T1,T3 16,8
4
3 S3, T2, T4
7 10
1 W1, W2,T1,
T3 6,7
11 2
W3, W4, T3, T5
7,8 9
3 W5, T2, T4
5,3 12
Rangking Strategi S-O
Menggandeng lembaga pembiayaan untuk pengembangan usaha atau menghasilkan produk olahan ikan lele dan memanfaatkan pasar yang masih sangat terbuka
Melakukan intensifikasi pembesaran ikan lele dengan memanfaatkan dekat dengan sumber air bersih untuk menjamin ketersedian suplay dan memenuhi permintaan
ikan lele, hal ini dapat dilakukan dengan menjamin ketersedian benih dan mencari sumber benih-benih yang baru
No. Alternatif Strategi SWOT
Keterkaitan Nilai
Menjamin pasokan ikan lele lebih terjaga dengan memanfaatkan keunggulan lokasi dan SDM yang handal untuk menjamin ketersedian pasokan dan menjaga kesehatan
dan size ikan lele sehingga pasar potensial akan diraih dan konsumen akan loyal karena secara kontinyu mendapat pasokan hasil budidaya
Memanfaatkan kemudahan memperoleh sarana produksi dan dekat dengan pasar, harus terus dilakukan upaya untuk meningkatkan produksi sehingga bisa memenuhi
permintaan yang selalu meningkat, menjaga konsumen tetap loyal dan makin menambah relasi hubungan pemasaran ikan.
Membuka pasar baru di luar Jabodatebak karena ikan memiliki kekuatan dan daya tahan hidup yang baik dengan melakukan pengiriman ke luar pulau seperti ke
Batam yang hargan ikan lelenya cukup tinggi
Strategi W-O
Meningkatkan diversifikasi produk ikan lele terutama ikan lele ukuran besar dengan memanfaatkan pasar pemancingan dan produk pengolahan ikan sehingga harga ikan
lele ukuran besar dapat memberikan nilai tambah yang lebih baik
Melakukan diversifikasi produk olahan ikan lele untuk mengatasi fluktuasi harga ikan lele dan harga lele yang tidak sama pada setiap ukuran dan tengkulak
Memperluas akses modal untuk menghadapi persaingan dan cengkraman tengkluk serta melakukan diversifikasi, sehingga proses distribusi dapat langsung ke
konsumen akhir dan fluktuasi harga dan harga akan sama pada setiap ukuran Mengantisifasi perubahan cuaca dan iklim serta penyakit ikan lele dengan
menghasilkan produksi benih yang berkualiats baik
Strategi S-T
Menjamin pasokan pasokan ikan lele dengan meningkatkan SDM yang handal untuk memantau suplay dan deman d ikan lele sehingga tidak terjadi fluktuasi
harga, dapat mengatasi penyakit dan hama ikan serta mengantisifasi perubahan cuaca dan iklim serta memenangkan persaingan. S1, S2, T1, T2, T3, T4, T5
Memanfaatkan posisi dekat dengan pasar, maka sebaiknya tidak menjual ikan ke tengkeluk, melainkan langsung ke pengecer ikan di pasar, hal ini juga untuk
mengurangi tingkat persaingan harga sehingga harga yang diperoleh oleh masyarakat menjadi lebih murah sehingga mayarakat banyak makan ikan lele yang
memiliki kandungan gizi ikan yang tinggi
Mempercepat waktu panen ikan lele jika penyakit dan hama ikan sedang mewabah, hal ini biasanya terjadi jika ada perubahan cuaca dan iklim.
Strategi W-T
72 Dari hasil penentuan alternatif strategik yang dapat dilakukan, maka beberapa hal
penting yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : •
Menjamin pasokan ikan lele lebih terjaga dengan memanfaatkan keunggulan lokasi dan SDM yang handal untuk menjamin ketersedian pasokan dan
menjaga kesehatan dan size ikan lele sehingga pasar potensial akan diraih dan konsumen akan loyal karena secara kontinyu mendapat pasokan hasil
budidaya •
Memanfaatkan kemudahan memperoleh sarana produksi dan dekat dengan pasar, harus terus dilakukan upaya untuk meningkatkan produksi sehingga
bisa memenuhi permintaan yang selalu meningkat, menjaga konsumen tetap loyal dan makin menambah relasi hubungan pemasaran ikan skor 21
• Meningkatkan diversifikasi produk ikan lele terutama ikan lele ukuran besar
dengan memanfaatkan pasar pemancingan dan produk pengolahan ikan sehingga harga ikan lele ukuran besar dapat memberikan nilai tambah yang
lebih baik skor 17,2 •
Memanfaatkan posisi dekat dengan pasar, maka sebaiknya tidak menjual ikan ke tengkulak, melainkan langsung ke pengecer ikan di pasar, hal ini juga
untuk mengurangi tingkat persaingan harga sehingga harga yang diperoleh oleh masyarakat menjadi lebih murah sehingga mayarakat banyak makan ikan
lele yang memiliki kandungan gizi ikan yang tinggi skor 16,8 •
Meningkatkan SDM yang handal sehingga bisa memantau pasokan dan permintaan ikan lele sehingga tidak terjadi fluktuasi harga yang tinggi, dapat
mengatasi penyakit dan hama ikan serta mengantisipasi perubahan cuaca dan iklim serta memenangkan persaingan skor 15,8,
Jika dihubungkan hasil analisa matriks IE dan SWOT, maka strategi pengembangan yang paling tepat yang dapat dilakukan yaitu : penetrasi pasar dan
pengembangan pasar langsung ke konsumen akhir, pengembangan produk olahan ikan lele serta peningkatan kemampuan SDM sehingga lebih memahami proses
pembesaran dan pemasaran ikan lele sampai ke pelanggan akhir. Penetrasi pasar dilakukan untuk meningkatkan pangsa pasar atas hasil
produksi pembesaran ikan lele yang dilakukan UD Sumber Rezeki. Penetrasi pasar harus didukung oleh intensifikasi lahan sehingga hasil panen ikan lele dapat
72 memenuhi tujuan penetrasi pasar tersebut. Setelah penetrasi pasar bisa dilakukan,
maka pengembangan pasar harus dilakukan dengan cara membuat penampungan- penampungan ikan lele di pasar dan menjual langsung ke tangan konsumen akhir
sehingga keuntungan yang diperoleh akan lebih besar. Pengembangan produk olahan ikan lele dimaksudkan agar UD Sumber
Rezeki mampu meningkatkan keuntungan dengan memanfaatkan ikan lele yang berukuran besar. Selain itu, pengembangan produk olahan ikan lele harus
dilakukan untuk mengantisipasi adanya kejenuhan pasar akan ikan lele konsumsi, hal ini mungkin terjadi tatkala warung pecel lele atau rumah makan lain tidak bisa
menampung lagi hasil produksi pembesaran ikan lele. Pengembangan produk olahan ikan lele juga perlu dilakukan, hal ini mengingat untuk masa depan orang
akan makin sibuk sehingga memerlukan makanan siap saji yang sehat dan mempunyai kandungan gizi yang baik.
SDM sangat memegang peranan dalam keberhasilan usaha budidaya ikan lele. SDM harus senantiasa meningkatkan kemampuan dalam memahami proses
produksi ikan lele, panen, pasca panen dan pemasaran. Sumber daya manusia yang memiliki keahlian di atas sangat dibutuhkan untuk mengahasilkan,
mempertahankan, memperbaiki dan meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam proses produksi, memperluas pangsa pasar dan menembus pasar baru
Hendro, 2011.
V. KESIMPULAN DAN SARAN