Dipercaya oleh rekanan penyedia sarana produksi pemeliharaan ikan lele

72 di semua tempat, setiap 1 km sering ditemui penjual pecel ikan lele sehingga jika ingin makan ikan lele, tinggal datang saja ke tempat warung pecel ikan lele.

c. Dipercaya oleh rekanan penyedia sarana produksi pemeliharaan ikan lele

UD Sumber Rezeki sangat mendapat kepercayaan dari rekanan penyedia sarana produksi pemeliharaan ikan lele. Hal ini tidak terlepas dari karakter pemilik UD Sumber Rezeki yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya. UD Sumber Rezeki mendapat kredit dari pabrikan pakan untuk mengambil pakan dengan jangka pembayaran selama satu bulan. Dengan kredit pakan tersebut, memudahkan UD Sumber Rezeki untuk mengatur cash flow keuangan. d. Memiliki banyak kenalan penjual ikan di pasar UD Sumber Rezeki sudah menggeluti usaha pembesaran ikan lele sejak tahun 1995 dan cukup fleksibel dalam hal penentuan harga jual ikan lele ke pelanggan pasar. Dengan dasar hal tersebut, UD Sumber Rezeki cukup dikenal dikalangan penjual ikan lele dipasar. Banyak sekali penjual ikan lele di pasar yang sebenarnya ingin menjalin kerja sama pemasokan ikan lele dengan UD Sumber Rezeki, tetapi karena keterbatasan lahan untuk produksi, maka keinginan penjual ikan lele di pasar belum dapat dipenuhi. e. Pasar ikan lele masih terbuka Peluang pasar ikan lele konsusmi sangat terbuka lebar. Jabodetabek membutuhkan ikan sekitar 150 ton per hari untuk memenuhi sekitar 25.000 orang warung pecel lele, ini belum termasuk kebutuhan konsumen rumah tangga, restoran atau rumah makan yang membutuhkan pasokan ikan lele ukuran konsumsi. Saat ini, hampir di semua rumah makan Padang menyediakan lele goreng yang ternyata juga cukup disukai oleh pengunjung rumah makan.

4. Ancaman

a. Fluktuasi harga ikan lele konsumsi Harga ikan lele cukup berfluktuasi, faktor permintaan dan ketersedian barang sangat berpengaruh kepada stabilitas harga. Saat permintaan tinggi dan ikan 72 lele kosong, maka harga akan melambung tinggi terjadi di bulan Desember 2010-Januari 2011, harga ikan lele mencapai Rp. 13.500 di UD Sumber Rezeki. Saat ikan lele melimpah dan permintaan sedikit, maka harga ikan akan turun harga ikan lele terendah 3 tahun terakhir adalah Rp. 10.500 per kg. b. Perubahan cuaca dan iklim Saat cuaca dan iklim berada di fase ekstrim maka ikan lele biasanya banyak terserang penyakit dan terjadi kematian. Saat peralihan musim dari kemarau ke musim penghujan atau sebaliknya, sering terjadi kematian ikan lele. Hal ini disebabkan karena ikan lele sangat sensitif terhadap perubahan suhu dan pH. c. Penyakit dan hama ikan Sangat berhubungan dengan point b, selain itu manajeman kualitas air sangat memegang peranan dalam menjangkitnya penyakit pada ikan lele. Konsentrasi ammonia dan nitrit yang tinggi sangat berpengaruh kepada timbulnya penyakit ikan dan akhirnya menyebabkan kematian ikan. Selain itu, kestabilan pH dan suhu juga harus perhatikan, karena sifat ikan ini yang tidak memiliki sisik sehingga mekanisme pertahanan tubuh kepada penyakit agak rendah terutama terhadap jamur. Hama ikan juga merupakan ancaman karena bisa menyebabkan kelangsungan hidup ikan menjadi rendah dan akhirnya biaya untuk untuk benih ikan menjadi lebih tinggi. d. Ketersedian benih ikan lele Ketersedian benih ikan lele pada musim kering sangat sulit sehingga akan mengganggu proses pembesaran ikan lele yang dilakukan oleh UD Sumber Rezeki. Pada musim kering, pembenihan ikan lele banyak mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan kurangnya pasokan air di tingkat pembudidaya pembenih sehingga induk tidak matang telur, telur ikan lele tidak dibuahi dan pada akhirnya telur ikan lele tersebut tidak bisa menetes. Ketersedian benih ikan lele yang terbatas, akan mengganggu proses pembesaran ikan lele yang dilakukan oleh UD Sumber Rezeki sehingga akan mengurangi pasokan ikan lele ke pelanggannya. 72 e. Tingkat Persaingan Tingkat persaingan terjadi biasanya bukan dalam satu wilayah, melainkan ikan lele yang berasal dari wilayah lain. Untuk wilayah Parung, biasanya saling koordinasi antara pembudidaya yang satu dengan yang lainnya sehingga harga akan mudah dikendalikan. Contoh kasus adalah ikan dari wilayah Indramayu biasanya dijual di pasaran Jabodetabek lebih murah karena Indaramayu memiliki keunggulan dalam masih murahnya biaya investasi dan banyaknya ketersedian benih sehingga harga komponen benih lebih rendah.

4.6.1 Analisis Matriks IFE

Analisis matriks IFE bertujuan untuk mengetahui faktor kekuatan internal yang dapat dipergunakan untuk mencapai strategi pengembangan yang paling tepat. Dari uraian matriks IFE yang mencakup kekuatan dan kelemahan dapat dituangkan dalam bentuk pembobotan dan pemberian rating tiap-tiap faktor strategik dalam Tabel 14. Tabel 14. Faktor strategik internal IFE UD Sumber Rezeki Nilai a Bobot b Nilai x Bobot a x b S1 Pasokan ikan ke pelanggan lebih terjaga 3.77 0.15 0.57 S2 Lokasi pemeliharaan ikan lele dekat dengan sumber air bersih 3.54 0.15 0.53 S3 Sumber daya manusia yang handal 3.54 0.10 0.35 S4 Lebih tahan selama proses pengangkutan dan penjualan di pasar 3.23 0.10 0.32 S5 Dekat dengan pasar 3.23 0.07 0.23 W1 Belum melakukan diversifikasi produk olahan ikan lele 1.85 0.13 0.24 W2 Adanya keterbatasan lahan untuk mengembangkan usaha 1.62 0.12 0.19 W3 Mengandalkan modal dari pemilik, belum manggandeng lembaga pembiayaan untuk pengembangan usahanya 2.00 0.09 0.18 W4 Ikan lele berukuran besar cukup banyak 2.54 0.07 0.18 W5 Hanya mengandalkan satu sumber benih yaitu Losarang Indramayu 1.85 0.02 0.04

1.00 2.83