Metode Kerja .1 Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Kajian

Lokasi kajian untuk tugas akhir dilaksanakan di UD Sumber Rezeki yang beralamat di Jalan Pendidikan No. 9, Kecamatan Gunung Sindur-Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara geografis, Parung merupakan dataran rendah, tetapi dibeberapa lokasi terdapat bukit dan dilalui aliran sungai. Di daerah perbukitan, terdapat sumber-sumber mata air yang jernih yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air untuk pemeliharaan ikan lele. Lokasi UD Sumber Rezeki terdapat di daerah yang cukup berbukit, kemudian bukit tersebut di buat kolam- kolam ikan lele. Di lokasi UD Sumber Rezeki terdapat juga sumber mata air sehingga untuk pemenuhan kebutuhan air buat budidaya ikan dilakukan dengan cara gravitasi. Air dari sumber mata air dialirkan ke kolam-kolam pemeliharaan ikan menggunakan pipa paralon ukuran 1,5” dengan cara gravitasi sehingga biaya untuk penggunaan air sangat hemat. Pemilihan lokasi kajian didasarkan pada 3 tiga pertimbangan, yaitu 1 UD Sumber Rezeki memiliki pengalaman panjang dalam usaha pembesaran dan pemasaran ikan lele; 2 Memiliki perkembangan teknologi pembesaran dan pemasaran yang selalu mengikuti perkembangan terbaru dan inovatif; 3 UD Sumber Rezeki merupakan usaha daerah yang cukup berkembang dan cukup maju. Waktu kajian dilaksanakan pada bulan Oktober –Desember 2011. Lama waktu kajian disesuaikan dengan periode waktu pembesaran ikan lele yaitu selama 2 bulan. 3.2 Metode Kerja 3.2.1 Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer dan data sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1. Data primer mencakup dua hal yaitu data produksi ikan lele yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan dan data yang diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan alat bantu kuesioner Lampiran 1. Data produksi ikan lele dapat menggambarkan analisa kelayakan usaha ikan lele, sementara data melalui kuesioner berfungsi sebagai alat untuk mengetahui teknologi pembesaran ikan lele dan pemasarannya, menggali sejauh mana kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh UD Sumber Rezeki sehingga secara analisa kelayakan usaha akan mendapat keuntungan. 2. Data Sekunder adalah data yang berasal dari studi pustaka dan berfungsi sebagai pembanding. Data sekunder dapat mencakup tentang teknologi pembesaran dan pemasaran ikan lele serta beberapa data dari perusahaan yang berkaitan dengan usaha budidaya ikan lele seperti pabrik pakan, toko penjual pakan ikan dan lain-lain. Data produksi ikan lele diambil pada kolam-kolam yang saat dilakukan pengamatan terjadi proses produksi dari mulai persiapan kolam hingga terjadinya panen. Jumlah sampel yang diambil sangat tergantung kepada seberapa banyak jumlah kolam yang ditebar saat terjadinya pengamatan. Jumlah kolam yang diamati sebanyak 20 kolam dengan asumsi mewakili kurang lebih 30 kolam yang dimiliki oleh UD Sumber Rezeki.

3.2.2 Analisis Data

Data diperoleh dari lapangan melalui berbagai teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, diskusi atau observasi lapangan serta mengikuti kegiatan budidaya secara berkala. Teknologi proses budidaya ikan lele yang terjadi akan digambarkan secara deskriptif, sementara data pendukung seperti jumlah pemberian pakan dan data kualitas air digambarkan secara kualitatif dan kuantitatif dan selanjutnya dibandingkan dengan baku mutu kualitas air. Pendekatan secara kuantitatif juga dilakukan untuk mengukur kelayakan usaha menggunakan beberapa parameter analisa kelayakan usaha sebagai berikut : 1. NPV Net Present Value NPV dari sauatu usaha merupakan nilai sekarang dari selisih antara benefit manfaat dengan cost biaya pada discount rate DF tertentu. NPV menunjukkan kelebihan benefit dibandingkan dengan cost. NPV pada usaha pembesaran ikan lele yang dilakukan oleh UD Sumber Rezeki dihitung menggunakan rumus Gaspersz, 2005 sebagai berikut : NPV = ∑ PV ; n. i PV = F 1 +i PV = Nilai sekarang Rp -n P = Nilai pada n - tahun Rp n = umur ekonomis usaha tahun i = tingkat suku bunga t = periode investasi i = 1,2,3....n 1 +i -n 2. Net Benefit Cost Ratio Net BC = discount factor pada n – tahun Net BC merupakan perbandingan jumlah nilai bersih NPV sekarang yang positif dengan jumlah nilai bersih NPV sekarang yang negatif yang terjadi di UD Sumber Rezeki Parung. Net BC dihitung menggunkan rumus Gasperesz, 2005 sebagai berikut : CNegatif B CPositif B NPV NPV C NetB − − = 3. PBP Pay Back period PBP dalam usaha pembesaran dan pemasaran ikan lele yang dilakukan di UD Sumber Rezeki dihitung menggunakan dengan rumus Umar, 2007, sebagai berikut : 1 1 + + − + = n n C B m n PBP n = periode investasi pada saat nilai kumulatif Bt-Ct negatif terakhir M = nilai kumulatif Bt-Ct negatif terakhir 1 n B + = nilai sekarang penerimaan bruto pada tahun n + 1 1 n C + = nilai sekarang biaya bruto tahun n + 1 4. BEP Break Even Point BEP di UD Sumber Rezeki dihitung menggunakan rumus Umar, 2007 sebagai berikut : Penerimaan Total Variabel Biaya 1 Tetap Biaya BEP − = 5. IRR Internal Rate of Return Nilai IRR di UD Sumber Rezeki dihitung menggunakan rumus Pramudya, 2006 sebagai berikut : NPV 1 NPV = Nilai NPV yang positif Rp 2 i = Nilai NPV yang negatif Rp 1 i = discount rate nilai NPV yang positif 2 i = IRR = discount rate nilai NPV yang negatif Dalam pengamatan pemasaran ikan lele, maka dijabarkan 3 strategi pemasaran Sarwono, 2011 yang dilakukan UD Sumber Rezeki mencakup : 1. Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan jenis ikan lele dan bauran pemasaran tersendiri 2. Targeting berhubungan dengan suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki 3. Positioning adalah penetapan posisi pasar untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen. 4. Jalur distribusi ikan lele dari UD Sumber rezeki sampai ke tangan konsumen akhir. Analisis kekuatan-kelemahan dan peluang–ancaman terbagi menjadi 2 dua bentuk matriks, yaitu Internal Factor Evaluation IFE dan External Factor Evaluation EFE. Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal UD Sumber Rezeki dalam menjalankan usaha pembesaran dan pemasaran ikan lele dan berkaitan dengan kekuatan strengths dan kelemahan weaknesses yang dianggap penting. Sementara matriks EFE digunakan untuk menganalisis faktor- 1 2 2 1 1 i i NPV NPV NPV i i − − + = faktor eksternal UD Sumber Rezeki dalam menjalankan usaha pembesaran dan pemasaran ikan lele dan berkaitan dengan peluang opportunities dan ancaman threats. Berbagai faktor yang berasal dari dalam dan luar lingkungan UD Sumber Rezeki tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan usaha pembesaran dan pemasaran ikan lele yang dilaksanakan oleh UD Sumber Rezeki. Dari telaah terhadap matriks IFE dan EFE, maka strategi pengembangan dapat dibuat untuk memajukan UD Sumber Rezeki. Setelah faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal diketahui, maka analisis data terhadap faktor-faktor lingkungan internal kekuatan dan kelemahan dan eksternal peluang dan ancaman terhadap UD Sumber Rezeki dalam menjalankan usaha pembesaran dan pemasaran ikan lele dilakukan melalui beberapa tahapan kerja, yaitu : 1. Menuliskan daftar kekuatan dan kelemahan sebagai faktor lingkungan internal dan peluang dan ancaman sebagai faktor lingkungan eksternal pada kolom pertama di masing-masing matriks IFE dan EFE. 2. Memberikan rating atau peringkat berdasarkan skala 1-4 masing-masing atribut kekuatan dan kelemahan maupun peluang dan ancaman tersebut. Rating atau peringkat berdasarkan skala 1-4 tersebut ditentukan dengan cara membandingkan fakta yang ada kondisi obyektif dengan kinerja ideal maupun kondisi ideal yang diharapkan. 3. Memberikan bobot tingkat pengaruh kekuatan dan kelemahan maupun peluang dan ancaman dengan skala 1,0 paling penting sampai 0,0 tidak penting dan semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00. 4. Mengalikan bobot dengan rating atau peringkat untuk memperoleh skor terbobot. 5. Skor yang diperoleh selanjutnya dijumlahkan untuk menggambarkan total skor terbobot di masing-masing matriks IFE dan EFE. Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh kepada UD Sumber Rezeki dalam melakukan usaha pembesaran dan pemasaran ikan lele, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi itu dalam model-model kuantitatif perumusan strategi. Alat yang dapat dipakai untuk menyusun faktor- faktor strategis tersebut adalah matriks internal dan eksternal IE dan matriks SWOT. Matriks IE berfungsi untuk menentukan posisi UD Sumber Rezeki berada di kuadran berapa dan berpengaruh kepada strategi pengembangan yang harus dilakukan. Matriks IE akan menghasilkan gabungan total skor terbobot dari faktor-faktor internal dan eksternal serta menggambarkan 9 sembilan kuadran alternatif bentuk pengembangan strategi, bila dikelompokkan akan menghasilkan 3 tiga bentuk strategi dasar, yaitu : 1. Strategi Pertumbuhan Growth Strategy, kuadran-kuadran ini merupakan kondisi pertumbuhan perusahaan kuadran 1, 2 dan 5 atau upaya untuk melakukan diversifikasi kuadran 7 dan 8. 2. Strategi Stabilitas Stability Strategy adalah suatu bentuk strategi yang diterapkan tanpa harus mengubah arah strategi yang sedang berjalan atau sedang diterapkan kuadran 4 dan 5. 3. Strategi Penciutan Retrenchment Strategy adalah upaya untuk memperkecil atau mengurangi usaha pembesaran dan pemasaran ikan lele yang dilaksanakan UD Sumber Rezeki kuadran 3 dan 6 atau upaya untuk menutup usahalikuidasi kuadran 9. Tabel 6. Matriks Internal dan Eksternal IE UD Sumber Rezeki -- Total Skor Faktor Internal -- Kuat Rataan Lemah 4,0 3,0 2,0 1,0 -- To ta l Sk o r Fa k to r e k ste rn al -- Tinggi 3,0 I Pertumbuhan II Pertumbuhan III Penciutan Rataan 2,0 IV Stabilitas V Pertumbuhan VI Penciutan Stabilitas Rendah 1,0 VII Pertumbuhan VIII Pertumbuhan IX Likuidasi Sumber : Rangkuti, 2005 Matriks SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi pembudidaya ikan lele dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki pembudidaya. Matriks SWOT akan menghasilkan 4 empat tipe strategi berikut : 1. Strategi S-O Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran pembuat kebijakan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. 2. Strategi S-T Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki UD Sumber Rezeki untuk mengatasi ancaman. Strategi ini mengharuskan UD Sumber Rezeki melakukan strategi diversifikasi. 3. Strategi W-O Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi ini mengharuskan UD Sumber Rezeki melakukan strategi turn-around. 4. Strategi W-T Strategi ini berdasarkan kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Strategi ini mengharuskan UD Sumber Rezeki melakukan strategi defensive. Ke empat strategi tersebut dapat digambarkan dalam Tabel 7 sebagai berikut : Tabel 7. Matriks SWOT Faktor Internal Faktor Eksternal Strengths S Menentukan 5-10 faktor kekuatan internal Weakness W Menentukan 5-10 faktor kelemahan internal Opportunities O Menentukan 5-10 faktor peluang eksternal strategi S-O Menciptakan strategi menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang strategi W-O Menciptakan strategi meminimalkan kelemahan untuk memanfaatan peluang Threats T Menentukan 5-10 faktor ancaman eksternal strategi S-T Menciptakan Strategi menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman strategi W-T Menciptakan strategi meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Sumber : Rangkuti, 2005 Dari beberapa strategik matriks SWOT tersebut di atas, selanjutnya akan dibuat kuadran analisis SWOT sebagai berikut : 1. Kuadran 1 : merupakan situasi yang sangat menguntungkan sehingga UD Sumber Rezeki memiliki peluang dan kekuatan serta dapat memanfaatkan peluang tersebut dengan menggunakan kekuatan yang mereka miliki. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif Growth oriented strategy 2. Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai macam ancaman, UD Sumber Rezeki masih memiliki kekuatan dari internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk menghadapai peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi. 3. Kuadran 3 : UD Sumber Rezeki menghadapi peluang yang sangat besar, tetapi di lain pihak, UD Sumber Rezeki juga menghadapi beberapa kendalakelemahan internal. Fokus strategi adalah meminimalkan masalah- masalah internal sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik. Strategi yang sebaiknya diterapkan adalah mendukung startegi turn-around 4. Kuadaran 4 : merupakan situasi yang cukup sulit yang sangat tidak menguntungkan, UD Sumber Rezeki menghadapi berbagai macam ancaman dan kelemahan internal. Dalam kondisi ini, UD Sumber Rezeki sebaiknya melakukan strategi defensive untuk bertahan sambil mencari terobosan- terobosan baru. Berikut adalah Gambar analisis matriks SWOT Rangkuti, 2005 : 3. Mendukung strategi 1. Mendukung Strategi Turn-around Agresif 4. Mendukung strategi 3. Mendukung strategi Defensif diversifikasi Gambar 1. Diagram analisis matriks SWOT Berbagai Peluang Berbagai Ancaman Kelemahan Internal Kekuatan Internal 72

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Umum