Macam dan Pengaruh Bahan-Bahan Pengisi pada Beton

berlimpah di alam sehingga mudah didapat. Dari segi kekuatan, bahan beton memiliki kekuatan tekan strength yang sangat tinggi, artinya beton sangat ideal untuk menerima beban tekan. Sebaliknya, selain memiliki kelebihan, beton juga memiliki keterbatasan- keterbatasan tertentu seperti menentukan keseragaman dan ke-homogen-an bahan beton di lapangan yang sulit sesuai dengan kondisi lingkungan sekitarnya seperti keadaan cuaca yang tidak terduga, kelalaian pekerja, kualitas material lapangan yang tidak seragam, dan sebagainya. Semua hal diatas akan mempengaruhi sifat dan mutu beton, sehingga diperlukan pengawasan yang ketat baik saat di lab maupun saat di lapangan. Jadi, dapat disimpulkan beberapa keunggulan bahan beton adalah: a. Material pengisi agregat mudah diperoleh. b. Dapat dibentuk di tempat dan mudah pembuatannya. c. Mempunyai kuat tekan compressive strength yang tinggi. d. Awet dan relatif murah biaya operasionalnya. e. Tahan pada suhu ekstrim. Sedangkan keterbatasan bahan beton adalah: a. Memiliki kuat tarik yang rendah, dengan kata lain beton sangat rapuh. b. Memiliki BJ yang besar, artinya beton sangat berat. c. Memiliki sifat susut creep.

I.3. Macam dan Pengaruh Bahan-Bahan Pengisi pada Beton

Bahan beton dibuat dari beberapa bahan yang dicampur menjadi satu. Oleh karena itu, mutu beton akan sangat dipengaruhi oleh mutu bahan-bahan itu sendiri. Bila mutu agregat, semen, dan airnya bagus, disertai perhitungan yang tepat sesuai kebutuhan dan pelaksanaan mix design yang teliti dapat dilaksanakan dengan baik, beton yang dihasilkan akan sangat berkualitas. Tetapi bila salah satu komponen penyusun beton mempunyai mutu yang kurang baik, maka akan mempengaruhi mutu beton itu sendiri dan bila dibuat suatu struktur, akan dapat membahayakan. Agregat adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah dan kerak tungku besi yang dipakai bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk sebuah beton hidrolik atau adukan. Cara menilai agregat yang akan digunakan untuk bahan campuran beton tergantung pada : a. Ukuran serta gradasinya b. Kebersihannya c. Kekerasannya d. Bentuk butirannya e. Bentuk permukaannya f. Berat jenisnya. Laporan Praktikum Teknologi Beton Dan Material 2 Macam – macam agregat dalam pembuatan beton : a. Agregat halus. Agregat halus dalam hal ini adalah pasir. Agregat halus didefinisikan sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan atau hasil industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm. Bila digunakan untuk campuran beton, pasir harus memenuhi syarat-syarat diantaranya, tidak boleh mengandung bahan organik terlalu banyak, tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 berat kering, serta harus terdiri dari butiran yang beraneka ragam well graded. b. Agregat kasar. Agregat kasar terbagi menjadi kerikil alami dan batu pecah industri. Agregat kasar didefinisikan sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan atau berupa batu pecah hasil industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir 5,0 mm sampai dengan .40,0 mm. Bila digunakan untuk campuran beton, agregat kasar harus memenuhi syarat-syarat diantaranya, tidak boleh mengandung bahan organik terlalu banyak, tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 berat kering, serta harus terdiri dari butiran yang beraneka ragam well graded. Selain agregat, terdapat pula bahan semen. Semen atau juga sering disebut PC Portland Cement merupakan bahan pengikat antar agregat, sehingga beton dapat homogen. Sesuai kebutuhannya, terdapat beberapa tipe semen menurut SNI 15-2049-1994, antara lain: a. Tipe I, yaitu semen portland untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus seperti yang diisyaratkan pada jenis-jenis lain. b. Tipe II, yaitu semen portland yang dalam penggunaanya memerlukan ketahanan terhadap sulfat atau kalor hidrasi sedang. c. Tipe III, yaitu semen Portland yang dalam penggunaanya memerlukan kekuatan tinggi paada tahap permulaan setelah pengikatan terjadi. d. Tipe IV, yanitu semen Portland yang dalam penggunaanya memerlukan kalor hidrasi rendah. e. Tipe V, yaitu semen portland yang dalam penggunaanya menggunakan sulfat tinggi. Dalam pembuatan beton, digunakan pula air. Air untuk pencampur beton haruslah air tawar yang dapat diminum dan mempunyai pH netral antara 6 sampai 8. Selain bahan-bahan diatas, terkadang diperlukan bahan tambahan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. Bahan tambahan adalah suatu bahan yang berupa Laporan Praktikum Teknologi Beton Dan Material 3 zat yang dicampurkan selama pengadukan dalam dosis tertentu untuk mengubah beberapa sifat beton. Diantaranya, meningkatkan plastisitas, meningkatkan mutu awal, meningkatkan kekedapan, dan lain sebagainya. Laporan Praktikum Teknologi Beton Dan Material 4

BAB II UJI SEMEN