Framing Zhongdang Pan Gerald M.Kosicki

41 mempunyai fungsi framing yang sangat kuat. Headline mempengaruhi bagaimana kisah dapat dimengerti untuk kemudian digunakan dalam membuat pengertian isu dan peristiwa sebagaimana mereka beberkan. Selain headlinejudul Lead adalah sebuah perangkat sintaksis lain yang sering digunakan. Lead yang baik umumnya memberikan sudut pandang dari suatu berita, menunjukan prespektif atau cara pandang tertentu dari sebuah peristiwa. Latar seorang wartawan ketika menulis sebuah berita biasanya mengemukakan latar belakang dari peristiwa tersebut. Latar yang dipilih menentukan ke arah mana sudut pandang khalayak akan dibawa. 26 Latar umumnya terletak diawal berita sebelum wartawan memasukan pendapatnya dengan tujuan mempengaruhi dan memberikan kesan bahwa pendapat wartawan sangat beralasan. Bagian berita lainnya yang penting yaitu pengutipan sumber berita dalam penulisan berita ini digunakan untuk membangun prinsip keseimbangan dan tidak memihak kepada siapapun. Dengan kutipan sumber mampu menekankan bahwa berita yang ditulis oleh wartawan bukan pendapat wartawan itu semata, melainkan pendapat dari orang yang mempunyai otoritas tertentu. Skrip, laporan berita sering disusun sebagai suatu cerita. Hal ini disebabkan oleh dua hal yakni karena banyak laporan berita yang berusaha Menunjukkan hubungan antara peristiwa yang ditulis merupakan 26 Erianto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media, Pengantar Dr Deddy Mulyana, M.A Yogyakarta: PT Lkis Plangi Aksara, 2005,h. 297 42 kelanjutan dari peristiwa yang sebelumnya. Karena berita pada umumnya mempunyai orientasi menghubungkan teks yang ditulis dengan lingkungan komunal pembaca. Bentuk umum dari struktur skrip ini adalah pola 5W + 1H who, what, when, why, dan how. Meskipun pola ini tidak selalu dijumpai dalam berita yang ditampilkan, kategori informasi ini diharapkan diambil oleh wartawan untuk dilaporkan. Struktur skrip merupakan salah satu strategi yang digunakan oleh wartawan dalam mengkonstruksi berita : bagaimana suatu peristiwa dipahami melalui cara tertentu dengan menyusun bagian-bagian dengan urutan tertentu. Skrip memberikan tekanan mana yang di dahulukan. Bagian mana yang kemudian bisa digunakan sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi penting. Tematik, bagi Pan dan Kosicki berita mirip dengan pengujian hipotesis: peristiwa yang diliput, sumber yang dikutip, dan pernyataan yang diungkapkan- semua perangkat tersebut digunakan untuk membuat dukungan yang logis bagi hipotesis yang dibuat. Struktur tematik dapat diamati dari bagaimana peristiwa itu diungkapkan atau dibuat oleh wartawan, kemudian bagaimana dan menulis sumber kedalam teks berita secara keseluruhan. Secara keseluruhan unit yang dianalisis pada struktur tematik adalah sebuah tema sebuah berita. Tema menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pokok pikiran, dasar cerita yang terkandung dalam 43 sebuah cerita. 27 Ada beberapa elemen yang dapat diamati dari perangkat tematik, Diantaranya adalah koherensi: pertalian atau jalinan makna antar kata, propinsi atau kalimat. Dua buah kalimat atau proposisi yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan dengan menggunakan koherensi. Sehingga fakta yang tidak berhubungan sekalipun menjadi hubungan ketika seseorang menghubungkannya. Detail merupakan strategi bagaimana wartawan sebagai komunikator mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit. Kadangkala sikap yang dikembangkan oleh wartawan tidak perlu disampaikan secara terbuka, tetapi dengan detail menjelaskan bagian mana yang dikembangkan dan mana yang diberitakan. Detail merupakan elemen yang berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan seseorang. Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata, atau kalimat dalam teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak koheren. Sehingga fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat dihubungkan. Ada beberapa macam koherensi. Pertama yaitu koherensi sebab- akibat. Proposisi atau kalimat satu dipandang akibat atau sebab oleh proposisi lain. Kedua, koherensi penjelas. Proposisi atau kalimat dilihat disini sebagai penjelas proposisi atau kalimat lain. Yang ketiga, koherensi pembeda. Proposisi atau kalimat satu dipandang kebalikan atau lawan dari 27 Http:Bahasa.Kemdiknas.Go.IdKbbiIndex.Php 44 proposisi atau kalimat lain. 28 Prososisi yaitu rancangan usulan, ungkapan yang dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, dibuktikan benar atau tidaknya. 29 Dalam elemen ini juga terdapat bentuk kalimat. Bentuk kalimat merupakan sesuatu yang berhubungan dengan cara berfikir yang logis. Kata ganti adalah elemen untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu kominitas yang imajinatif. Kata ganti merupakan kata ganti yang digunakan wartawan sebagai kominikator dimana posisi seseorang dalam wacana. Dalam struktur ini gaya bahasa juga menjadi penting dalam pengkajiannya. Gaya bahasa atau majas adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan cirri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis. 30 Struktur selanjutnya yaitu retoris. Struktur retoris dari wacana berita menggambarkan pilihan gaya atau kata yang dipilih oleh wartawan untuk menekankan arti yang ingin ditekankan atau ditonjolkan oleh wartawan. Wartawan menggunakan perangkat retoris untuk membuat cerita, lebih menonjolkan pada sisi tertantu dan meningkatkan gambaran yang diinginkan dari suatu berita. Struktur retoris dari wacana berita juga 28 Erianto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, Dan Politik Media, Pengantar Dr Deddy Mulyana, M.A Yogyakarta: Pt Lkis Plangi Aksara, 2005, h. 304 29 Http:Bahasa.Kemdiknas.Go.IdKbbiIndex.Php 30 Http:Id.Wikipedia.OrgWikiMajas 45 menunjukan kecenderungan bahwa apa yang disampaikan tersebut adalah suatu kebenaran. Ada beberapa elemen dari struktur retoris yang biasa digunakan oleh wartawan. Yang paling utama adalah leksikon, pemilihan, dan pemakaian kata-kata tertentu untuk menandai atau menggambarkan suatu peristiwa. Suatu fakta umumnya terdiri atas beberapan kata yang merujuk kepada fakta. Leksikon merupakan kosakata, kamus yang sederhana, daftar istilah dalam suatu bidang disusun menurut abjad dan dilengkapi dengan keterangannya, komponen bahasa yang memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa, kekayaan kata yang dimiliki suatu bahasa. 31 Selain leksikon dalam struktur ini juga terdapat idiom, yang berarti bentuk bahasa yang berupa gabungan makna kata-nya tidak dijabarkan dari mana unsure gabungan contoh: “kambing hitam” yang berarti “orang yang dipersalahkan” ; kebiasaan khusus dalam suatu bahasa. Idiom juga meliputi segala ungkapan, rangkaian kata, serta susunan kata yang menunjukkan kekhususan dalam suatu bahasa sehingga membedakannya dengan bahasa-bahasa lain; Idiom biasanya tidak diterjemahkan. Selain lewat kata, penekanan pesan dalam berita itu juga dapat dilakukan dengan menggunakan unsure grafis. Grafis adalah bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan yang berarti dianggap penting oleh seseorang yang diamati oleh teks. Elemen grafis ini biasanya 31 Http:Bahasa.Kemdiknas.Go.IdKbbiIndex.Php 46 muncul dalam bentuk foto, gambar atau table untuk mendukung gagasan atau untuk bagian lain yang tidak ditonjolkan. 32 Elemen grafis biasanya juga muncul dalam bentuk foto, gambar, dan table untuk mendukung gagasan atau untuk bagian lain yang tidak ingin ditonjolkan. Elemen ini juga memberikan efek psikologis, ia mampu mengontrol perhatian dan ketertarikan secara intensif dan menunjukan apakah suatu informasi itu dianggap penting dan menarik sehingga harus dipusartkan atau difokuskan. Dalam elemen retoris yang merupakan elemen terakhir ini juga terdapat unsur metafora. Yakni pesan yang disampaikan tidak hanya melalui teks atau bahasa formal, tetapi juga kiasan, ungkapan dan metafora yang dimaksud sebagai bumbu yang dipakai untuk menyedapkan atau memperkuat pesan utama yang disampaikan kepada khalayak. Tabel 2.3 Model Framing Pan dan Konciski 33 Struktur Perangkat Framing Unit yang diamati SINTAKSI : Cara wartawan menyusun fakta 1. Skema berita Headline, Lead, Latar Informasi, Kutipan Sumber, Pernyataan, Penutup. SKRIP : Cara wartawan 2. Kelengkapan berita 5W+1H 32 JS Badudu, Inilah Bahasa Indonesia Yang Benar II, Jakarta: PT Gramedia, 1986,H. 29 33 Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, ideologi, dan Politik Media, Yogyakarta; LkiS, 2005, h. 22 47 mengisahkan fakta TEMATIK : Cara wartawan menulis fakta 3. Detail 4. Maksud kalimat berhubungan 5. Nominalisasi antar kalimat 6. Koherensi 7. Bentuk kalimat 8. Kata Ganti Paragraph, Proposisi RETORIS : Cara wartawan menekankan fakta 9. Leksigon 10. Grafis 11. Metafora 12. Pengadaian Kata, Idiom, GambarFoto, Grafik Sumber: Eriyanto, Analisis Framing yogyakarta: PT Lkis Plangi Aksara, 2005 48

BAB III GAMBARAN UMUM HARIAN KOMPAS

A. Sejarah dan Perkembangan Harian Kompas

Pada tahun 1960, Petrus Kanisius Ojong 1920-1980 dan Oetama yang berlatar belakang sebagai guru sering bertemu dan membicarakan mengenai dilarang masuknya majalah luar negeri ke Indonesia. PK Ojong merupakan pemimpin Redaksi Star Weekly, sedangkan Jacob Oetama adalah Pemimpin Redaksi majalah Penabur. Mereka bertemu dan memperbincangkan mengenai pembaca Indonesia yang terkucil karena tidak ada majalah luar negeri yang diperkenankan masuk ke Indonesia. Kemudian Keduanya sepakat untuk membentuk sebuah terobosan yang medobrak isolasi tersebut dengan sebuah majalah bernama Intisari. Majalah Intisari terbit pada 7 Agustus 1963 dengan 22 artikel, hitam putih, berukuran 14x17,5, tebal 128 halaman, tanpa cover. Jacob Oetama tercantum sebagai pemimpin redaksi, tetapi PK Ojong dan Adi Subrata tidak tercantum sebagai pengasuh. Penjualan pertama terjual sebanyak 10.000 eksemplar. 1 Tahun 1965 Presiden Soekarno mendesak Partai Katolik untuk mendirikan koran, maka dari wartawan bulanan Intisari inilah sebagai wartawan Katolik direkrut. Selanjutnya, beberapa tokoh Katolik terkemuka seperti P.K Ojong, Jakob Oetama, R.G. Doeriat, Frans Xaverius Seda, Policarpus Swantoro, R. Soekarsono, Mengadakan pertemuan bersama 1 Company Profil Kompas,h. 1 49 beberapa wakil elemen hierarkis dari Majelis Agung Wali Gereja Indonesia MAWI: Partai Katolik, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia PMKRI, Pemuda Katolik dan Wanita Katolik. Mereka Sepakat mendirikan Yayasan Bentara Rakyat. 2 Pada awal penerbitannya, Frans Seda yang pada waktu itu menjabat sebagai menteri perkebunan rakyat mengatakan Jendral Ahmad Yani menyarankan bahwa supaya Kompas memberikan wacana untuk menandingi wacama PKI yang berkembang, pada saat itu. Namun secara pribadi Jacob Oetama dan beberapa pemuka agama Katolik seperti Monsignor Albertus Soegijapranata, Ignatius Joseph Kasimo tidak mau menerima begitu saja mengingat konsektual politik, ekonomi dan infrastruktur pada saat itu tidak mendukung. 3 Tapi tekad Partai Katolik menerbitkan koran sudah final Ojong dan Oetama ditugaskan membangun perusahaan. Mulailah mereka bekerja mempersiapkan penerbitan koran baru, corong Partai Katolik. Tapi, suhu polirik memanas saat itu, membuat pekerjaan ini tak mudah. Rencananya, koran ini diberi nama Bentara Rakyat. Menurut Frans seda PKI tahu rencana itu, lantas dihadang,namun karena Bung Karno setuju jalan terus hingga izin keluar. Frans Seda mengacu pada partai Komunis Indonesia adalah salah satu 2 Diakses Dari Http:Www.Fimadani.ComSejarah-Harian-Kompas-Sebagai-Pers-Partai- Katolik Yang Dikutip Dari Danile Dhakidae, “The State, Thr Rise Of Capital”, Hal. 230-254 3 Diakses Dari Http:Www.Fimadani.ComSejarah-Harian-Kompas-Sebagai-Pers-Partai- Katolik Yang Dikutip Dari Jacob Oetama, “Mengantar Kepergian P.K. Ojong”, KOMPAS, 2 Juni 1980 50 partai besar di Indonesia pada 1950-an dan 1960-an serta PKI memenangkan tempat keempat dalam pemilihan umum 1955. 4 Izin sudah ditangan, tapi Bentara Rakyat tak kunjung terbit. Rupanya rintangan belum semuanya berlalu. Masih ada satu halangan yang harus dilewati, yakni izin dari Panglima Miiter Jakarta, waktu itu dijabat oleh Letnan Kolonel Dachja. Dari markas militer Jakarta, diperoleh jawaban izin operasi keluar jika syarat 5.000 tanda tangan pelanggan terpenuhi. Akhirnya para wartawan pergi ke pulau Flores untuk mendapatkan tanda tangan tersebut, memang flores mayoritas adalah penduduk beragama Khatolik. Pada awalnya, nama Bentara Rakyat dipilih untuk menunjukan kepada masyarakat bahwa yang membela rakyat bukanlah PKI. Soekarno menyarankan agar diberi nama Kompas yang berarti sebagai pemberi arah dan jalan dalam mengarungi lautan atau hutan rimba. Sementara itu Bentara Rakyat dijadikan sebagai nama Yayasan Bentara Rakyat adalah para pemimpin organisasi Katolik. 5 Harian Kompas lahir tanggal 28 Juni 1965 dengan moto”Amanat Hati Nurani Rakyat”. Kompas pertama terbit empat halaman berisis sebelas berita luar negeri dan tujuh berita dalam negeri di halaman pertama. Berita utama di halaman satu ketika itu berjudul “KAA Ditunda Empat Bulan”. Di halaman pertama pojok kiri atas tertulis nama Pemimpin Redaksi: Drs. Jakob Oetama. Staf Redaksi: Drs. J. Adisubrata, Lie Hwat Nio SH, Marcel Beding, Th. 4 Diakses Dari Http:Www.Fimadani.ComSejarah-Harian-Kompas-Sebagai-Pers-Partai- Katolik Yang Dikutip Dari Danile Dhakidae, “The State, Thr Rise Of Capital”, Hal. 237-244 5 Company Profile Kompas, h. 1-2 51 Susilastuti, Tan Soei Sing, J. Lambangdjaja, Tan Tik Hong, Th. Ponis Purba, Tinon Prabawa, dan Eduard Liem. 6 Oplah kompas selalu naik dari semula hanya 4.800 eksemplar menjadi 8.003 eksemplar. Pada 26 Juni 1967, oplah Kompas 30.650 eksemplar. Setahun kemudian menjadi 44.400 eksemplar. Duat tahu kemudian penjualan Kompas telah mencapai 80.412 eksemplar. Dari jumlah itu, sekitar 40 terjual di Jakarta kurang lebih 31.000, selebihnya beredar di luar Jakarta. Setelah tahun 1980-an oplah Kompas mengalami perkembangan pesat hingga 600.000 pada tahun 1986 sekama sebukan. Sekarang rata-rata 500.000 EKSEMPLAR SENIN-JUMAT, sekitar 600.000 di hari Sabtu-Minggu. Oplah terbesar dicapai pada waktu ulang tahun Bung Karno ke 100 tahun dengan oplah 750.000 eksemplar dalam edisi khusus. 7 Kini, Kompas menjadi media cetak dengan oplah terbesar di Indonesia. Berdasarkan fungsi media yang menjadi pemberi informasi, memberikan pendidikan, hiburan, dan sebagai alat kontrol sosial, Kompas mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi mulai dari berita politik, hukum, kriminal, ekonomi, sosial, entertaiment, lifestyle, hingga anak-anak. Kompas juga memiliki ciri khas sebagai media yang lebih menyoroti berita yang sifatnya nasional. Dikutip dari blog anneahira.com, Kompas yang pada awalnya dikhususkan sebagai media orang Katolik, harus mengikuti kondisi yang ada mengingat masyarakat indonesia beragama Islam, sehingga berita yang diterbitkan pun harus lebih sekuler, dalam arti tidak memihak agama 6 Company Profile Kompas, h. 2-3 7 Company Profile Kompas, h. 3

Dokumen yang terkait

Politisasi media televisi di Indonesia: studi pemberitaan tvOne terhadap Pilpres 2014)

4 19 113

Analisis framing pemberitaan konflik internal partai persatuan pembangunan dalam menentukan koalisi pada pemilu 2014 oleh harian online republika.com

1 4 132

Analisis Framing Pemberitaan Konflik Tolikara Pada Harian Kompas Dan Republika

4 29 207

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN FILM INNOCENCE OF MUSLIMS PADA SURAT KABAR HARIAN REPUBLIKA DAN KOMPAS

0 3 234

ISU KOALISI PARTAI DI MEDIA INDONESIA ISU KOALISI PARTAI DI MEDIA INDONESIA (Analisis Framing Pemberitaan tentang Koalisi Partai Menjelang PILPRES pada PEMILU 2009 dalam surat kabar Harian Media Indonesia Edisi 9 April 2009- 16 Mei 2009).

0 3 12

PENDAHULUAN ISU KOALISI PARTAI DI MEDIA INDONESIA (Analisis Framing Pemberitaan tentang Koalisi Partai Menjelang PILPRES pada PEMILU 2009 dalam surat kabar Harian Media Indonesia Edisi 9 April 2009- 16 Mei 2009).

0 3 28

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN ISU KOALISI PARTAI DI MEDIA INDONESIA (Analisis Framing Pemberitaan tentang Koalisi Partai Menjelang PILPRES pada PEMILU 2009 dalam surat kabar Harian Media Indonesia Edisi 9 April 2009- 16 Mei 2009).

0 2 11

KESIMPULAN DAN SARAN ISU KOALISI PARTAI DI MEDIA INDONESIA (Analisis Framing Pemberitaan tentang Koalisi Partai Menjelang PILPRES pada PEMILU 2009 dalam surat kabar Harian Media Indonesia Edisi 9 April 2009- 16 Mei 2009).

0 5 129

Analisis Framing Pemberitaan Konflik Israel - Palestina dalam Harian Kompas dan Radar Sulteng

0 0 15

Framing Pemberitaan Citra Politik Capres 2014 Di Harian Solopos

0 0 9