Latar Belakang Tujuan Manfaat Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan kayu terus meningkat terutama untuk bahan furniture dan bangunan, hal ini mendorong terjadinya ketidakseimbangan antara kecepatan pemanenan dan penanaman pohon di hutan. Pasokan kayu komersial berkualitas tinggi dari hutan alam semakin menurun sedangkan harganya semakin mahal. Sehubungan dengan itu, berbagai upaya telah dilakukan dalam mengatasi keterbatasan pasokan kayu diantaranya dengan menggunakan kayu dari hutan rakyat maupun hutan tanaman. Rambutan dan kecapi merupakan jenis-jenis kayu yang sering diproduksi dari hutan rakyat. Sebagian besar kayu-kayu tersebut telah digunakan masyarakat untuk konstruksi, tetapi keawetan kayu tersebut tergolong rendah yaitu berkisar antara kelas awet III–V Seng 1990. Kayu yang tidak awet memerlukan perlakuan pengawetan agar memiliki umur pakai yang relatif lama. Namun, menurut Syafii 2000 semua bahan sintetis yang digunakan dalam pengawetan kayu berpotensi mencemari lingkungan karena bersifat racun. Oleh karena itu dibutuhkan teknik peningkatan keawetan kayu yang lebih ramah lingkungan terutama yang bukan menggunakan bahan beracun. Keawetan kayu diberi perlakuan panas dalam limbah minyak goreng yang diharapkan dapat meningkatkan keawetan kayu dari serangan organisme perusak, khusunya rayap tanah. Selain tidak bersifat racun, limbah minyak goreng cukup banyak dihasilkan dari berbagai restoran yaitu sebesar ± 33 750 literhari Windasari dan Rosita 2008.

1.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keawetan kayu sesudah diberi perlakuan minyak panas, dan mengetahui pengaruh proses pemanasan tersebut terhadap sifat fisis dan mekanis MOE dan MOR kayu.

1.3 Manfaat

Manfaat penelitian ini untuk meningkatkan umur pakai kayu kecapi dan kayu rambutan sehingga bisa menekan konsumsi kayu untuk konstruksi atau furniture , serta memberi nilai guna limbah minyak goreng yang sudah tidak digunakan.

1.4 Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah perlakuan minyak panas terhadap kayu akan meningkatkan keawetan kayu kecapi dan kayu rambutan. Pemanasan kayu kecapi dan rambutan dengan limbah minyak goreng mempengaruhi sifat fisis serta mekanis kayu kecapi dan kayu rambutan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA