15 Jumlah biomasa total mikroorganisme yang didapat pada penelitian ini
termasuk jumlah yang baik di dalam tanah dalam menunjang produktivitasnya 1.31 x 10
8
SPKg BKM. Tanah produktif umumnya mengandung antara 100 juta sampai 1 milyar 10
8
– 10
9
bakteri per gram tanah kering. Jumlah total fungi yang didapat pada penelitian ini termasuk rendah 0.2 x 10
4
SPKg BKM. Pada tanah yang beraerasi baik jumlah fungi dapat mencapai 1 x 10
6
SPKg BKM.
4.1.2 Perubahan Sifat Kimia Tanah Setelah Diberikan Perlakuan
Perlakuan pemberian pupuk menghasilkan pengaruh yang berbeda-beda terhadap sifat kimia tanah, baik pH, ketersediaan unsur-unsur hara makro N, P,
K, basa-basa Ca, Mg, Na, KTK, KB maupun C-organik.
4.1.2.1 Perubahan Nilai pH
Setelah dilakukan beberapa perlakuan terhadap tanah dapat terlihat adanya beberapa perubahan nilai pH. Perubahan nilai pH yang terjadi terlihat relatif
sedikit menurun tetapi nilai pH yang didapat masih berkisar netral, yaitu sekitar 5- 7, hal tersebut dapat terlihat dari Gambar 4. Berdasarkan hasil analisis statistik
terlihat bahwa nilai pH yang didapat tidak berbeda nyata terlihat di dalam Lampiran 6..
Gambar 4. Pengaruh pemberian pupuk terhadap perubahan nilai pH tanah pada awal hingga pemupukan ketiga
4.1.2.2 Ketersediaan N-total
Diberikannya beberapa perlakuan pada tanah diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan N-total di dalam tanah untuk mencukupi kebutuhan
tanaman. Data yang didapat setelah dilakukannya perlakuan dapat dilihat pada Gambar 5. Analisis statistik untuk nilai N total memberikan nilai yang berbeda
nyata dimana perlakuan kontrol dan NPK memberikan pengaruh terbaik terlihat di dalam Lampiran 6..
4.0 4.5
5.0 5.5
6.0 6.5
7.0 7.5
1 2
3
pH
Bulan ke-
A B
C D
E F
G H
16
Gambar 5. Pengaruh pemberian pupuk terhadap perubahan nilai N-total tanah pada awal hingga perlakuan ketiga
Secara umum setelah diberikan perlakuan terhadap tanah terjadi penurunan nilai N-total pada tanah. Penurunan nilai N total tanah juga terjadi pada
kontrol.
4.1.2.3 Ketersediaan P tersedia dan P total tanah
Hasil dari diberikannya beberapa perlakuan terhadap tanah dapat dilihat pada Gambar 6. Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat bahwa terjadinya
penurunan nilai P-tersedia. Dimana nilai P tersedia tertinggi didapat pada perlakuan dengan menggunakan pupuk organik. Hasil analisis statistik P-tersedia
memberikan hasil yang tidak berbeda nyata terlihat di dalam Lampiran 6..
Gambar 6. Pengaruh pemberian pupuk terhadap perubahan nilai P-tersedia ppm tanah pada awal hingga perlakuan ketiga
Selain P-tersedia diukur pula nilai P-total HCl 25 dari tanah. Nilai P- total yang didapat disajikan pada Tabel 4.. Tabel 4. menunjukan bahwa nilai P-
0.0 0.1
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6 0.7
0.8
1 2
3
N -to
tal
Bulan ke-
A B
C D
E F
G H
0.0 0.5
1.0 1.5
2.0 2.5
1 2
3
p p
m P t
e rsed
ia
Bulan ke-
A B
C D
E F
G H
17 total yang didapat setelah diberikannya perlakuan mengalami kenaikan. Nilai P-
total tertinggi didapat pada perlakuan dengan menggunakan pupuk daun. Hasil analisis statistik P-total memberikan hasil yang berbeda nyata terlihat di dalam
Lampiran 6..
Tabel 4. Pengaruh pemberian pupuk terhadap perubahan nilai P-total ppm tanah pada awal hingga perlakuan ketiga
Perlakuan P total ppm bulan ke-
1 2
3 A
503.6 510.1
630.0 799.9
B 295.4
643.3 705.6
633.9 C
585.1 654.0
593.0 756.7
D 416.3
801.7 977.3
763.4 E
579.0 636.8
835.3 823.7
F 427.5
645.8 577.2
1241.6 G
529.4 981.0
762.9 974.3
H 641.7
792.4 1175.8
705.8
4.1.2.4 Ketersediaan C-organik