6 Bahan organik tanah berpengaruh terhadap sifat-sifat kimia, fisik maupun
biologi tanah. Fungsi bahan organik di dalam tanah sangat banyak, baik terhadap sifat fisik, kimia maupun biologi tanah, antara lain berpengaruh terhadap
ketersediaan unsur hara, membentuk agregat yang baik dan memantapkan agregat, dan mensuplai energi bagi organisme tanah. Selain dampak positif, penggunaan
bahan organik dapat pula memberikan dampak yang merugikan. Salah satu dampak negatif yang dapat muncul akibat penggunaan bahan organik yang berasal
dari sampah kota adalah meningkatknya logam berat yang dapat diasimilasi dan diserap tanaman, meningkatkan salinitas kontaminasi dengan senyawa organik
Stevenson 1994.
2.4 Unsur Hara
Hara atau nutrient adalah zat yang diserap tanaman untuk makanannya. Hara yang diserap ini dapat dalam bentuk molekul seperti CO
2
dan H
2
O, dan ion. Berdasarkan keesensialannya unsur hara yang dibutuhkan tanaman terbagi
menjadi dua yakni unsur hara esensial dan unsur hara non-esensial atau beneficial. Unsur hara esensial merupakan unsur hara yang mutlak dibutuhkan tanaman dan
fungsinya tidak bisa digantikan oleh unsur lain, Sedangkan unsur beneficial adalah unsur tambahan yang tidak dibutuhkan oleh semua tanaman, namun
perananya cukup penting pada tanaman tertentu. Misalnya pada tanaman jagung agar hasilnya berkualitas perlu ditambahkan unsur Al yang bisa diberikan pupuk
ALPO
4
Alumunium fosfat dalam jumlah tertentu. Bagi tanaman lain unsur Al justru dapat menyebabkan keracunan, namun pada tanaman jagung toleran
terhadap Al pada jumlah tertentu malah akan membantu meningkatkan produktivitasnya mendekati potensi genetisnya Supardi 1983.
Unsur hara esensial terdiri atas unsur hara makro dan mikro. Tidak terpenuhinya salah satu unsur hara akan mengakibatkan tanaman tersebut tidak
dapat menyelesaikan siklus hidupnya. C, H, O, N, P, K, Ca, Mg dan S merupakan unusr-unsur yang termasuk ke dalam unsur hara makro. Unsur hara mikro terdiri
atas Fe, Mn, Zn, Cu, Cl, Mo dan B Leiwakabessy 2003.
2.4.1 Nitrogen N
Nitrogen merupakan unsur yang penting bagi tanaman. Pada umumnya nitrogen diserap oleh tanaman dalam bentuk NO
3 -
dan NH
4 +
. Bentuk N yang diabsorpsi oleh tanaman berbeda-beda. Tanaman padi mengambil Ndalam bentuk
NH
4 +
, sedangkan tanaman-tanaman darat mengabsorpsi dalam bentuk NO
3 -
. Nitrogen yang diserap ke dalam tanaman kemudian diubah menjadi
–N, -NH, - NH
2
yang kemudian diubah menjadi senyawa yang lebih kompleks dan menjadi protein Leiwakabessy 2003.
Dari tiga unsur N, P dan K yang biasanya diberikan sebagai pupuk, N memberikan pengaruh yang paling menyolok dan cepat. Nitrogen terutama
merangsang pertumbuhan di atas tanah dan memberikan warna hijau pada daun. Tanaman yang kurang memperoleh N akan tumbuh kerdil, daun menjadi kuning
atau hijau kekuning-kuningan dan sistem perakarannya terbatas Supardi 1983.
7
2.4.2 Fosfor P
Fosfor termasuk ke dalam unsur hara makro. Fosfor merupakan unsur yang mobil di dalam tanaman. Tanaman biasanya mengabsorpsi P dalam bentuk
ion orthofosfat primer H
2
PO
4 -
dan sebagian kecil dalam bentuk sekunder HPO
4 2-
. Absorpsi ion-ion tersebut dipengaruhi oleh pH di dalam tanah Leiwakabessy 2003.
Masalah yang sering dijumpai pada unsur P adalah jumlahnya yang relatif sedikit di dalam tanah dan adanya fiksasi P. Fiksasi P di dalam tanah
menyebabkan ketersediaan P menurun dan menimbulkan gejala kekurangan di dalam tanah. Serapan P yang normal akan berlangsung selama kemasaman tanah
tidak terlalu tinggi. Pengikatan P dapat ditekan serendah-rendahnya dengan mempertahankan pH tanah sekitar 6 dan 7 Supardi 1983.
2.4.3 Kalium K
Kalium merupakan unsur hara mineral yang paling banyak dibutuhkan tanaman setelah nitrogen. Jumlah K yang diambil tanaman berkisar antara 50
sampai 200 kg Kha tergantung jenis tanaman dan besar produksi. Kalium dalam tanah berasal dari dekomposisi mineral primer yang mengandung K seperti K-
feldspar, muskovit, biotit dan flogopit. K juga terdapat pada mineral-mineral liat seperti ilit, khlorit, vermikulit dan mineral-mineral interstratified vermikulit-
kholrit, montmorilonit-khlorit, dan lain-lain. Sedangkan untuk sumber pupuk K diambil dari endapan-endapan garam K seperti mineral sylvite, glaserite, niter
dan sebagainya Leiwakabessy 2003.
Beberapa peranan K yang diketahui antara lain adalah dalam : 1 pembelahan sel; 2 fotosintesis pembentukan karbohidrat; 3 translokasi gula;
4 reduksi nitrat dan selanjutnya sintesis protein dan 5 dalam aktivitas enzim. Kalium juga diketahui merupakan unsur logam yang paling banyak terdapat pada
cairan sel, mungkin dalam fungsi mengatur keseimbangan garam-garam. Dengan kata lain K mengatur tekanan osmotik dalam sel tanaman sehingga
memungkinkan pergerakan air ke dalam akar. Tanaman yang kurang K akan kurang tahan terhadap kekeringan diandingkan dengan tanaman yang cukup K.
Tanaman yang kurang K lebih peka terhadap penyakit dan kualitas produksi biasanya lebih buruk Leiwakabessy 2004.
2.4.4 Magnesium Mg