Simpulan Saran Pengaruh Pupuk Terhadap Sifat Kimia Tanah dan Populasi Mikrob Rizosfer Tanaman Kilemo (Litsea cubeba Pers)

29 identifikasi secara morfologi maka mikroorganisme dominan yang dapat ditemukan di tanah Andosol Lembang pada tanaman Kilemo adalah Streptococcus sp. Pada medium NA modifikasi koloni Streptococcus sp. menyebar dengan pinggiran koloni tidak rata, berwarna putih buram, koloni berbentuk cembung dan berlendir, sel berbentuk kokus dan gram positif. Populasi dan biodiversitas jasad hayati tanah tergantung pada aktivitas masing-masing golongannya, yang terutama dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu 1 cuaca, terutama curah hujan dan kelembaban; 2 kondisi atau sifat tanah, terutama kemasaman, kelembaban, suhu dan ketersediaan hara; dan 3 tipe vegetasi penutup lahan, misalnya hutan, belukar dan padang rumput Hanafiah et al. 2003. V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Pemberian pupuk organik cenderung meningkatkan jumlah populasi mikroorganisme. 2. Pemberian bahan kimia cenderung menurunkan jumah populasi mikroorganisme tanah. 3. Mikroorganisme dominan yang dapat ditemukan pada penelitian ini adalah Streptococus sp. 4. Secara umum nilai pH, N-total, P tersedia, K dan KB mengalami penurunan. Sedangkan nilai C-organik, P total, Ca, Mg dan KTK secara umum mengalami peningkatan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan dengan memberikan perlakuan menggunakan dosis yang berbeda untuk pupuk yang digunakan, agar diketahui kadar pupuk kimia yang masih ditoleri oleh mikroorganisme tanah. DAFTAR PUSTAKA Anas I. 1989. Biologi Tanah Dalam Praktek. IPB. Bogor. Alexander M. 1991. Introduction to Soil Microbiology . Krieger Publishing Company. Malabar, Florida. Clark FE. 1949. Soil Mikroorganisms and Plant Roots . Adv. Agrom. 1:241-288. Ernawati R. 2008. Studi Sifat-sifat Kimia Tanah pada Tanah Timbunan Lahan Bekas Penambangan Batubara. Jurnal Teknologi Technoscientia 11 : 85- 88. Hadayanto E, Hairiah K. 2007. Biologi Tanah : Landasan Pengelolaan Tanah Sehat. Pustaka Adipura. Yogyakarta. 30 Hanafiah KA. 2005. Dasar- Dasar Ilmu Tanah. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. ___________. 2003. Biologi Tanah Ekologi dan Makrobiologi Tanah. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid II. Badan Litbang Kehutanan Yayasan Sarana Wanajaya. Jakarta. Leiwakabessy FM, Wahjudin UM, Suwarno. 2003. Kesuburan Tanah. Ilmu Tanah, Faperta, IPB. Bogor. Leiwakabessy FM, Sutandi A. 2004. Diktat Kuliah Pupuk dan Pemupukan. Ilmu Tanah, Faperta, IPB. Bogor. Munir M. 1995. Tanah-tanah Utama Indonesia. Pustaka Jaya. Malang. Nursyamsi D, Suprihati. 2005. Sifat-sifat Kimia dan Mineralogi Tanah serta Kaitannya dengan Kebutuhan Pupuk untuk Padi Oryza sativa, Jagung Zea mays , dan Kedelai Glycine max. Bul. Agron. 333 : 40 – 47. Purwadi E. 2011. Batas Kritis Suatu Unsur Hara N dan Pengukuran Kandungan Klorofil pada Tanaman. http:www.masbied.com20110519batas-kritis-suatu-unsur-hara-dan- pengukuran-kandungan-klorofil diakses tanggal 2 November 2012 Rao NS. 1994. Mikroorganisme Tanah dan Per tumbuhan Tanaman. Terjemahan. UI Press. Jakarta. Richards BN. 1974. Introduction to the Soil Ecosystem. Longman Group Limited. London. Schlegel HG, Schmidt K. 1994. Mikrobiologi Umum. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta. Simalango E. 2009. Dampak Pupuk Kimia. http:eriantosimalango.wordpress.com20090603dampak-pupuk-kimia diakses tanggal 22 Oktober 2012 Supardi G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Ilmu Tanah, Faperta, IPB. Bogor. Sutandi A. 2011. Penuntun Praktikum Analisis Tanah. Ilmu Tanah, Faperta, IPB. Bogor. Sutedjo MM, Kartosapoetra AG, Sastroatmodjo ADS. 1991. Mikrobiologi Tanah. Jakarta ; Rineka Cipta. Taha SM, et al. 1969. Activity of Phosphate-Dissolving Bacteria in Egyptian Soils. Plant Soil 311: 149-160. Tan KH. 1991. Dasar-dasar Kimia Tanah.Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Tedja I, Yadi S. 1988. Mikrobiologi Tanah. IPB. Bogor. Waksman SA. 1963. Soil Microbiology. 4 th Print. New York: John Wiley Sons, Inc. Waksman SA, Starkey RL. 1981. The Soil and he Microbe. John Wiley and Sons, Inc. New York. 31 LAMPIRAN Lampiran 1 Kandungan dan Dosis Pupuk Jenis Pupuk Kandungan Dosis Pupuk daun Mn, Fe, Cu, Mo, Zn, B 3 g10 liter20 pohon NPK N 15, P 15, K 15 200 gpohon Pupuk organik 500 gpohon Lampiran 2 Metodologi Analisis Kimia N, P, pH, C-organik, KTK dan basa-basa Ca, Mg, K, dan Na: a. Penetapan N-total Contoh tanah ditimbang sebanyak 0,5 g kemudian masukan ke dalam labu Kjeldahl, tambahkan 1 g selenium, 5 ml H 2 SO 4 pekat dan 5 tetes paraffin cair, destruksi selama 15 menit. Setelah itu sampel tersebut dipindahkan secara kualitatif ke dalam labu didih 500 ml, tambahkan 100 ml aquades dan 10 ml NaOH 50, destilasi sampai kira-kira isi destilat 75 ml. Siapkan dalam erlenmeyer 10 ml asam borat dan 5 tetes indicator Conway sebagai penampung destilat. Kemudian destilat tersebut dititrasi dengan menggunakan HCl sampai erjadi perubahan warna dari hijau ke merah. Volume HCl digunakan dalam perhitungan untuk menetapkan N-total. b. Penetapan P-tersedia dan P-total Penetapan P-tersedia dilakukan dengan menggunakan metode Bray dan penetapan P-total menggunakan HCl 25. Penetapan P-tersedia pertama-tama timbang 1,5 g contoh tanah, 15 ml larutan Bray-1 ditambahkan ke dalam botol berisi tanah dan kocok selama 30 menit. Hasil kocokan tersebut kemudian disaring. Pada penetapan P-total pertama 5 g tanah ditimbang dan ditambahkan 12,5 ml HCl 25 dan didiamkan semalam. Setelah itu dikocok selama 30 menit dan disaring ke dalam labu ukur 100 ml yang kemudian ditera dengan menggunakan aquades hingga 100 ml. Kemudian ekstrak baik dari P-tersedia dan P-total dipipet sebanyak 5 ml ke dalam tabung reaksi. Ekstrak yang dipipet tersebut diberi 5 ml PB dan 5 tetes PC. Pada metode ini juga dibuat larutan deret standar ppm P, yaitu 0 ppm, 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm dan 5 ppm. Semua larutan standar tersebut dipipet 5 ml ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 5 ml PB dan 5 tetes PC. c. Penetapan pH Dalam penetapan pH tanah ditimbang sebanyak 10 g, kemudian dimasukan ke dalam botol dan ditambahkan aquades sebanyak 10 ml 1:1. Botol tersebut dikocok selama 30 menit. Setelah didiamkan beberapa saat kocokan tanah tersebut diukur pHnya dengan menggunakan pH meter. d. Penetapan C-organik Contoh tanah ditimbang sebanyak 0,5 g dan dimasukan ke dalam erlenmeyer yang kemudian diberi 10 ml K 2 Cr 2 O 7 dan 20 ml H 2 SO 4 pekat, bahan- bahan tersebut dicampur secara merata dalam ruang asap dan didiamkan selama 30 menit. Kemudian ditambahkan 100 ml aquades dan 4 tetes indikator ferroin 0,025 M, titrasi dengan menggunakan larutan FeSO 4 0,5 N hingga larutan tetap 32 berwarna merah anggur. Volume FeSO 4 digunakan dalam menghitung nilai C- organik. e. Penetapan KTK dan basa-basa Penetapan KTK dan basa-basa Ca, Mg, K, Na merupakan satu tahapan yang berurutan dimulai dengan menimbang 5 g contoh tanah ke dalam kuvet dan diberi 20 ml larutan ammonium acetat, diamkan selama satu malam. Setelah didiamkan satu malam kemudian disentrifuse selama 15 menit dengan kecepatan 2500 rpm, ekstraknya disaring dan filtratnya ditampung pada labu 100 ml. Sentrifuse dilakukan selama 5 kali. Ekstraknya digunakan dalam penentapan basa- basa Ca, Mg, K, Na Setelah itu dilakukan pencucian menggunakan 20 ml alkohol dengan disentrifuse selama 6 kali. Kemudian tanah tersebut dipindahkan secara kualitatif ke dalam labu didih dan diberi 100 ml aquades, 5 tetes parafin cair dan 20 ml NaOH 50, destilasi sampai kira-kira destilatnya 150 ml. Penampung destilat digunakan 25 ml H 2 SO 4 di dalam erlenmeyer. Destilat tersebut dititrasi dengan menggunakan NaOH PA 0,1 N. Volume NaOH tersebut digunakan dalam perhitungan nilai KTK. Lampiran 3 Kriteria Penilaian Sifat Kimia Tanah Sifat tanah SR R S T ST C-organik N-total Nisbah CN P 2 O 5 -Bray µg g -1 KTK cmol + kg -1 K-dd cmol + kg -1 Na-dd cmol + kg -1 Mg-dd cmol + kg -1 Ca-dd cmol + kg -1 Kejenuhan basa Kejenuhan Al 1,00 0,1 5 10 5 0,1 0,1 0,4 2 20 5 1,00-2,00 0,1-0,2 5-10 10-15 5-16 0,1-0,3 0,1-0,3 0,4-1,0 2-5 20-35 5-50 2,01-3,00 0,21-0,50 11-15 16-25 17-24 0,4-0,5 0,4-0,7 1,1-2,0 6-10 36-50 21-30 3,01-5,00 0,51-0,75 16-25 26-35 25-40 0,6-1,0 0,8-1,0 2,1-8,0 11-20 51-70 31-60 5,00 0,75 25 35 40 1,00 1,00 8,00 20 70 60 pH – H 2 O SM M AM N AB B 4,5 4,5-5,5 5,6-6,5 6,6-7,5 7,6-8,5 8,5 Keterangan : SM = Sangat Masam M = Masam AM = Agak Masam N = Netral AB = Agak Basa B = Basa SR = Sangat Rendah R = Rendah ST = Sangat Tinggi S = Sedang T = Tinggi Sumber ; PPT, 1983 33 Lampiran 4 Sifat Kimia Tanah a. Tabel Sifat kimia ke-8 sampel setelah pemupukan ke-1. Perlakuan pH C- org N-total P tersedia P Total KTK Ca Mg K Na KB ppm me100g A 6.2 4.2 0.5 1.5 222.7 55.5 7.1 14.3 0.4 0.6 40.1 B 6.4 5.6 0.5 1.7 280.9 45.9 4.1 8.3 0.6 0.7 28.8 C 7.0 6.8 0.4 1.4 285.5 45.8 6.4 12.8 1.1 1.2 45.3 D 6.5 5.8 0.5 1.5 350.0 45.9 9.7 10.5 0.9 1.2 47.2 E 6.7 5.4 0.5 1.4 278.0 65.4 3.9 6.9 0.8 1.7 19.7 F 6.6 5.1 0.4 1.3 282.0 58.8 5.3 10.0 1.0 1.1 28.4 G 6.7 6.4 0.4 1.4 428.3 62.6 5.8 10.9 0.8 1.3 29.1 H 6.8 4.3 0.6 1.9 346.0 62.8 3.4 5.2 0.6 1.1 16.0 b. Tabel sifat kimia ke-8 sampel setelah pemupukan ke-2. Perlakuan pH C- org N- total P tersedia P Total KT K Ca Mg K Na KB ppm me100g A 5.8 4.1 0.3 1.0 275.1 61.6 5.0 9.5 0.7 0.8 26.1 B 6.4 3.5 0.3 0.9 308.1 54.8 1.3 1.5 0.7 0.6 7.3 C 6.3 3.9 0.4 1.0 258.9 54.5 4.2 3.6 0.5 0.6 16.1 D 6.5 5.7 0.4 0.9 426.7 53.3 4.6 5.1 0.6 0.7 20.5 E 6.6 5.8 0.4 1.0 364.7 69.7 1.7 3.5 0.5 0.4 8.8 F 6.4 5.5 0.4 0.9 252.0 70.6 3.7 3.7 0.6 0.5 11.8 G 6.2 5.2 0.5 1.2 333.1 63.6 3.1 2.4 0.6 0.6 9.5 H 7.0 5.1 0.5 1.1 513.4 65.3 2.0 2.3 0.6 1.7 10.1 34 c. Tabel sifat kimia ke-8 sampel setelah pemupukan ke-3. Perlakuan pH C- org N- total P tersedia P Total KTK Ca Mg K Na KB ppm me100g A 5.6 5.6 0.3 1.3 349.3 116.1 5.9 11.1 0.4 0.4 15.5 B 5.9 5.5 0.4 1.3 276.8 100.6 4.6 6.2 0.2 0.4 11.3 C 6.0 5.3 0.4 1.3 330.4 75.4 4.3 6.5 0.5 0.4 15.6 D 6.1 5.6 0.4 1.6 333.3 134.0 11.9 9.4 0.3 0.4 16.4 E 6.2 6.1 0.4 1.4 359.6 60.0 4.4 5.1 0.4 0.5 17.1 F 6.2 5.9 0.4 1.4 542.1 56.2 6.2 5.8 0.5 0.4 23.0 G 6.2 6.7 0.5 1.2 425.4 71.2 5.1 5.6 0.5 0.7 19.4 H 6.2 6.6 0.5 1.1 308.1 51.0 5.9 5.3 0.3 0.4 23.4 Lampiran 5 Sifat Biologi Tanah a. Tabel sifat biologi ke-8 sampel setelah pemupukan ke-1 Perlakuan Total mikrob x 10 6 SPKg BKM Total Fungi x 10 4 SPKg BKM Total MoPP x 10 4 SPKg BKM A 131.5 0.0 15.8 B 45.3 0.0 9.0 C 53.3 0.0 1.0 D 52.8 0.3 4.3 E 55.0 0.5 6.3 F 72.0 0.5 12.0 G 131.8 0.0 4.0 H 96.1 0.3 2.0 b. Tabel sifat biologi ke-8 sampel setelah pemupukan ke-2 Perlakuan Total mikrob x 10 6 SPKg BKM Total Fungi x 10 4 SPKg BKM Total MoPP x 10 4 SPKg BKM A 138.8 0.0 8.7 B 55.4 0.1 7.1 C 55.3 0.0 3.7 D 105.4 0.1 3.9 E 60.6 0.1 4.0 F 69.3 0.2 4.4 G 72.5 0.1 3.2 H 77.2 0.0 3.9 35 c. Tabel sifat biologi ke-8 sampel setelah pemupukan ke-3 Perlakuan Total mikrob x 10 6 SPKg BKM Total Fungi x 10 4 SPKg BKM Total MoPP x 10 4 SPKg BKM A 118.2 0.9 5.6 B 61.2 0.4 8.8 C 50.8 0.3 2.0 D 187.9 0.2 4.8 E 51.9 0.3 3.7 F 63.2 0.7 4.0 G 61.3 0.4 2.1 H 61.3 0.3 2.2 Lampiran 6 Tekstur Tanah ke-8 Sampel Tanah Perlakuan Tekstur Pasir Debu Liat A 22.6 11.4 66.0 Liat B 24.1 29.8 46.1 Liat C 27.6 27.6 44.8 Liat D 29.3 20.4 50.3 Liat E 29.3 23.4 47.3 Liat F 29.1 46.1 24.9 Lempung G 30.7 35.9 33.3 Lempung berliat H 31.9 36.0 32.1 Lempung berliat Lampiran 7 Hasil Analisis Statistik a. Tabel hasil statistik pH tanah Sumber keragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Derajat Tengah F- Hitung PrF Ulangan 3 2.0613 0.6871 15.79 0.0001 Dosis 7 0.8438 0.1205 2.77 0.0332 Galat 21 0.9138 0.0435 Total 31 3.8188 36 b. Tabel hasil statistik N-total tanah Sumber keragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Derajat Tengah F- Hitung PrF Ulangan 3 0.2275 0.0758 19.3 0.0001 Dosis 7 0.0700 0.0100 2.55 0.0459 Galat 21 0.0825 0.3800 Total 31 0.3800 c. . Tabel hasil statistik P tersedia tanah Sumber keragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Derajat Tengah F- Hitung PrF Ulangan 3 2.9463 0.9821 40.14 0.0001 Dosis 7 0.1088 0.0155 0.64 0.722 Galat 21 0.5138 0.0245 Total 31 3.5688 d. Tabel hasil statistik P total tanah Sumber keragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Derajat Tengah F- Hitung PrF Ulangan 3 356219.9966 118739.9989 10.57 0.0003 Dosis 7 214339.1055 30619.8722 2.73 0.0388 Galat 21 213448.4475 11234.1288 Total 31 784007.5497 e. Tabel hasil statistik C-organik tanah Sumber keragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Derajat Tengah F- Hitung PrF Ulangan 3 4.5513 1.5171 1.75 0.1871 Dosis 7 3.1888 0.4555 0.53 0.8048 Galat 21 18.1788 0.8657 Total 31 25.9188 37 f. Tabel hasil statistik KTK tanah Sumber keragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Derajat Tengah F- Hitung PrF Ulangan 3 2293.2763 1497.7588 4.65 0.0121 Dosis 7 936.3788 133.7684 0.42 0.8819 Galat 21 6764.2938 322.1092 Total 31 12193.9488 g. Tabel hasil statistik Ca Sumber keragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Derajat Tengah F- Hitung PrF Ulangan 3 40.3463 13.4488 5.48 0.0061 Dosis 7 58.7188 8.3884 3.41 0.0135 Galat 21 51.5838 2.4564 Total 31 150.6488 h. Tabel hasil statistik Mg Sumber keragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Derajat Tengah F- Hitung PrF Ulangan 3 141.2375 47.0792 20.99 0.0001 Dosis 7 135.0200 19.2886 8.60 0.0001 Galat 21 47.1025 2.2430 Total 31 323.3600 i. Tabel hasil statistik K Sumber keragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Derajat Tengah F- Hitung PrF Ulangan 3 0.63625 0.2121 10.04 0.0003 Dosis 7 0.2288 0.0327 1.55 0.2062 Galat 21 0.4438 0.0211 Total 31 1.3088 38 j. Tabel hasil statistik Na Sumber keragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Derajat Tengah F- Hitung PrF Ulangan 3 1.9325 0.6442 6.67 0.0024 Dosis 7 0.3200 0.0457 0.47 0.8428 Galat 21 2.0275 0.0965 Total 31 4.2800 k. Tabel hasil analisis lanjut Uji Wilayah Berganda Duncan DMRT Perlakuan pH C-org N-total P tersedia P Total pppm A 6.075b 5.000a 0.400c 1.450a 610.90bc B 6.350ab 5.175a 0.450abc 1.425a 569.55bc C 6.575a 5.600a 0.425bc 1.350a 647.20abc D 6.500a 5.675a 0.475abc 1.475a 739.68ab E 6.500a 5.750a 0.500abc 1.375a 718.70abc F 6.450a 5.525a 0.475abc 1.325a 550.17c G 6.450a 5.575a 0.525ab 1.450a 811.90a H 6.650a 4.850a 0.550a 1.500a 713.30abc Perlakuan KTK Ca Mg K Na KB me100g A 69.55a 6.125ab 11.175a 0.500ab 0.675a 30.225ab B 64.50a 3.350c 5.275cd 0.450b 0.550a 15.975c C 54.40a 5.900abc 8.175b 0.725a 0.750a 31.225a D 71.70a 4.875bc 7.300bc 0.550ab 0.675a 25.450abc E 61.75a 3.600bc 4.800d 0.525ab 0.750a 15.725c F 62.15a 4.875bc 6.425bcd 0.650ab 0.700a 20.500abc G 65.00a 5.375abc 6.700bcd 0.625ab 0.775a 21.100abc H 57.20a 4.075bc 4.350d 0.525ab 0.925a 17.800bc Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 dengan Uji Wilayah Berganda Duncan DMRT. RIWAYAT HIDUP Penulis bernama Dini Novita lahir pada tanggal 2 November 1990 di Tasikmalaya. Penulis adalah anak terakhir dari empat bersaudara, dari pasangan Dedi Suryadi dan Elin Roslina. Jenjang pendidikan penulis di lalui tanpa hambatan, penulis menamatkan sekolah dasar di SD Negeri Tuguraja 2 Tasikmalaya, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 2 Tasikmalaya dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun yang sama penulis diterima di SMA Negeri 1 Tasikmalaya dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui Undangan Seleksi Masuk IPB USMI sebagai mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Lahan pada Fakultas Pertanian. Selama mahasiswa aktif dalam Himpro HMIT dan mengikuti beberapa kepanitiaan seperti PORTAN dan BEYONCE Be Young Enterpreneur Organic Fertilizer. ABSTRAK DINI NOVITA. Pengaruh Pupuk Terhadap Sifat Kimia Tanah dan Populasi Mikrob Rizosfer Tanaman Kilemo Litsea cubeba Pers. Dibimbing oleh FAHRIZAL HAZRA dan ENNY WIDYATI. Pemupukan dapat mengakibatkan perubahan kondisi lingkungan tanah yang dapat mempengaruhi aktivitas dan populasi mikroorganisme rizosfer tanaman Kilemo Litsea cubeba Pers. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan terhadap sifat kimia tanah dan populasi mikrob di rizosfer tanaman Kilemo Litsea cubeba Pers. Peningkatan C organik berkorelasi positif terhadap populasi mikroorganisme, sedangkan perlakuan NPK dapat menurunkan populasi mikrob rizosfer.. Jumlah populasi mikrob tertinggi didapat pada perlakuan pupuk organik, yaitu 1.9 x 10 8 SPKg BKM. Secara umum pemupukan mengakibatkan penurununan nilai pH, N total, P tersedia, K dan KB. Sedangkan nilai C-organik, P total, Ca, Mg dan KTK cenderung mengalami peningkatan. Katakunci: Pemupukan, Populasi Mikroorganisme Rizosfer, Tanaman Kilemo. ABSTRACT DINI NOVITA. The Effect of Fertilizer to the Chemical Properties of Soil and Microorganism Rhizosphere Population of Kilemo Plant Litsea cubeba Pers. Supervised by FAHRIZAL HAZRA and ENNY WIDYATI. Fertilization have to change of soil environment that can influence microorganism rhizosphere activity and population of Kilemo plant Litsea cubeba Pers. The experiment was aimed to study the effect of fertilization to the chemical properties of soil and microorganism rhizosphere population of Kilemo Plant Litsea cubeba Pers. Enhancement of organic C positively correlated to microorganism population, while NPK treatment may decrease the rhizosphere microorganism population. The highest number of microorganism population be found on organics fertilizer treatment, namely 1.9 x 10 8 UPCg ADW. Generally, fertilization makes decrease the value of pH, total N, P-available, K and BS. However, fertilization led increase the value of organic C, total P, Ca, Mg and CEC. Keyword: Fertilization, Microorganism Rizosphere Population, Kilemo Plant I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang