Analisis Pendahuluan Penetapan Total Mikroorganisme, Total Fungi dan Total MoPP

11 Gambar 2. Bagan Rancangan Acak Kelompok RAK yang dilakukan dengan 3 ulangan Gambar 3. Contoh pemupukan pada perlakuan dengan menggunakan NPK

3.3.1 Analisis Pendahuluan

Sebelum dilakukan perlakuan dilakukan analisis terlebih dahulu sifat kimia dan biologi dari tanah di sekitar rizosfer Kilemo sesuai dengan tanaman sampel yang akan diberi perlakuan. Analisa kimia meliputi pH, N-Total, P- tersedia, P-total, C-organik, KTK, KB dan basa-basa Ca, Mg, K dan Na seperti pada prosedur dalam lampiran, sedangkan analisa biologi meliputi total mikroorganisme, total fungi dan total mikroorganisme pelarut fosfat MoPP.

3.3.2 Penetapan Total Mikroorganisme, Total Fungi dan Total MoPP

Prosedur penetapan total mikroorganisme, total fungi dan total MoPP terdiri atas beberapa tahap, yaitu: a. Persiapan Seri Pengenceran 1. Erlenmeyer 250 ml yang berisi 90 ml larutan fisiologis 0,85 g NaCl per liter aquades dan tabung reaksi yang berisi 9 ml larutan fisiologis disiapkan. 2. Semua erlenmeyer dan tabung reaksi ditutup dengan memakai penutup gabus atau kapas. 12 3. Kemudian diautoklaf selama 20 menit pada temperatur 120 o C, dinginkan sebelum digunakan lebih lanjut. Untuk penetapan jumlah mikroorganisme total, biasanya digunakan pengenceran seper 10 4 sampai seper 10 7 biasanya ditulis 10 -4 dan 10 -7 4. 10 g contoh tanah ditimbang, kemudian dimasukan ke dalam erlenmeyer berisi 90 ml larutan fisiologis, dikocok dengan menggunakan shaker selama 20 menit. Maka diperoleh larutan mikroorganisme dengan pengenceran 10 kali atau 10 -1 . 5. 1 ml biakan dipipet dan dimasukan ke dalam 9 ml larutan fisiologis yang telah disiapkan hingga diperoleh larutan mikroorganisme dengan pengenceran 100 kali atau 10 -2 . Kemudian larutan tersebut dikocok hingga diperoleh suspensi mikroorganisme yang homogen. 6. 1 ml biakan 10 -2 dipipet dan dimasukan ke dalam 9 ml larutan fisiologis yang telah disiapkan sehingga didapat larutan mikroorganisme dengan pengenceran 1000 kali atau 10 -3 . Kemudian dikocok hingga diperoleh suspensi mikroorganisme yang homogen. Perlakuan tersebut diulangi sampai diperoleh larutan mikroorganisme dengan pengenceran seper 10 7 atau biasa ditulis 10 -7 . b. Pernyiapan Media 1. Media pertumbuhan total mikrob Nutrient Agar a. Agar Nutrien ditimbang 28 g kemudian dilarutkan di dalam 1,0 liter aquades. b. Media tersebut diautoklaf selama 20 menit pada temperatur 120 o C. c. Media tersebut siap dipakai. 2. Media pertumbuhan fungi Martin Agar a. 1 g KH 2 PO 4 , 0,05 MgSO 4 .7H 2 O, 5 g pepton, 10 g dektrose dan 20 g agar ditimbang. b. Bahan-bahan tersebut dilarutkan dalam 1 liter aquades dengan dipanaskan secara perlahan-lahan c. Kemudian antibiotic rose bengal ditambahkan ke dalam media. d. Media tersebut diautoklaf selama 15 menit pada temperatur 120 o C. e. Media tersebut dituang ke dalam cawan petri yang telah berisi 1 ml suspensi tanah dengan berbagai tingkat pengenceran. 3. Media pertumbuhan mikroorganisme pelarut fosfat MoPP a. 10 g glukosa, 5 g Ca 3 PO 4 2 , 0,5 g NH 4 2 SO 4 , 0,2 g KCl, 0,1 g MgSO 4 .7H 2 O, 0,5 g yeast extract, 20 g agar ditimbang, kemudian berikan sedikit MnSO 4 dan FeSO 4. b. Bahan-bahan tersebut dilarutkan dalam 1 liter aquades. c. Media tersebut diautoklaf selama 15 menit pada temperatur 120 o C. d. Media tersebut siap dipakai. c. Isolasi dan Pengamatan 1. Dibuat seri pengenceran seperti yang dijelaskan pada tahap 2. 2. 1 ml dari suspensi yang paling encer dipipet dan dipindahkan ke dalam cawan petri steril. Bila contoh tanah berasal dari tanah yang cukup subur, maka pengenceran tertinggi adalah 10 -7 untuk penetapan bakteri dan 10 -4 untuk fungi. Bila tanah kurang subur, cukup dimulai dari 10 -5 untuk bakteri dan 10 -3 untuk fungi. 13 3. Media yang telah disiapkan tersebut kemudian didinginkan sampai temperatur media tersebut sekitar 40-45 o C. Jumlah media yang dituang ke cawan petri berkisar antara 10-15 ml. 4. Setelah media benar-benar padat, kemudian diinkubasi pada temperatur 37 o C. Cawan petri diletakan terbalik pada inkubator, agar uap air tidak menempel pada penutup cawan petri. d. Penghitungan Total Mikroorganisme dengan Metode Plete Count 1. Pengamatan dilakukan setelah 3 hari inkubasi untuk bakteri dan fungi yang tumbuhnya cepat. 2. Perhitungan dari hasil. Rata-rata jumlah koloni per cawan petri dikalikan dengan faktor pengenceran untuk mendapatkan jumlah mikroorganisme total per gram contoh tanah kering udara. Hasil ini dikonversikan ke jumlah mikroorganisme di dalam 1 gram tanah kering mutlak dengan memperhitungkan kadar air tanah. e. Identifikasi Mikroorganisme Rizosfer Dominan Koloni yang sering muncul selanjutnya dianggap sebagai mikroorganiisme yang paling dominan. Koloni tersebut kemudian diidentifikasi secara morfologi dan fisiologi terbatas. Adapun pengamatan yang dilakukan meliputi : 1. Morfologi, yaitu bentuk, warna, tepi koloni makroskopis dan bentuk sel, ukuran mikroskopis. 2. Fisiologis terbatas, yaitu pewarnaan gram. IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Karakteristik Tanah Awal