Magnesium Mg Natrium Na

7

2.4.2 Fosfor P

Fosfor termasuk ke dalam unsur hara makro. Fosfor merupakan unsur yang mobil di dalam tanaman. Tanaman biasanya mengabsorpsi P dalam bentuk ion orthofosfat primer H 2 PO 4 - dan sebagian kecil dalam bentuk sekunder HPO 4 2- . Absorpsi ion-ion tersebut dipengaruhi oleh pH di dalam tanah Leiwakabessy 2003. Masalah yang sering dijumpai pada unsur P adalah jumlahnya yang relatif sedikit di dalam tanah dan adanya fiksasi P. Fiksasi P di dalam tanah menyebabkan ketersediaan P menurun dan menimbulkan gejala kekurangan di dalam tanah. Serapan P yang normal akan berlangsung selama kemasaman tanah tidak terlalu tinggi. Pengikatan P dapat ditekan serendah-rendahnya dengan mempertahankan pH tanah sekitar 6 dan 7 Supardi 1983.

2.4.3 Kalium K

Kalium merupakan unsur hara mineral yang paling banyak dibutuhkan tanaman setelah nitrogen. Jumlah K yang diambil tanaman berkisar antara 50 sampai 200 kg Kha tergantung jenis tanaman dan besar produksi. Kalium dalam tanah berasal dari dekomposisi mineral primer yang mengandung K seperti K- feldspar, muskovit, biotit dan flogopit. K juga terdapat pada mineral-mineral liat seperti ilit, khlorit, vermikulit dan mineral-mineral interstratified vermikulit- kholrit, montmorilonit-khlorit, dan lain-lain. Sedangkan untuk sumber pupuk K diambil dari endapan-endapan garam K seperti mineral sylvite, glaserite, niter dan sebagainya Leiwakabessy 2003. Beberapa peranan K yang diketahui antara lain adalah dalam : 1 pembelahan sel; 2 fotosintesis pembentukan karbohidrat; 3 translokasi gula; 4 reduksi nitrat dan selanjutnya sintesis protein dan 5 dalam aktivitas enzim. Kalium juga diketahui merupakan unsur logam yang paling banyak terdapat pada cairan sel, mungkin dalam fungsi mengatur keseimbangan garam-garam. Dengan kata lain K mengatur tekanan osmotik dalam sel tanaman sehingga memungkinkan pergerakan air ke dalam akar. Tanaman yang kurang K akan kurang tahan terhadap kekeringan diandingkan dengan tanaman yang cukup K. Tanaman yang kurang K lebih peka terhadap penyakit dan kualitas produksi biasanya lebih buruk Leiwakabessy 2004.

2.4.4 Magnesium Mg

Magnesium merupakan unsur yang penting bagi tumbuhan dan hewan. Peranannya dalam tumbuhan mencakup sebagai bagian dari klorofil yang berfungsi dalam fotosintesis, terlibat dalam pembentukan gula, mengatur serapan unsur hara lain, sebagai carrier fosfat dalam tanaman, translokasi karbohidrat, dan aktifator dari beberapa enzim transfosforilase, dehydrogenase dan carboksilase. Unsur ini mobil dalam tanaman sehingga kekurangan unsur ini pertama-tama muncul pada daun tua pada bagian bawah. Pada tingkat awal terjadi khlorosis diantara tulang daun tulang daun tetap hijau dan pada tingkat lanjut seluruh daun menjadi kuning, kemudian coklat dan nekrotik mati. Pada spesies lain terutama kapas, daun bawah berubah warna menjadi ungu kemerahan lalu berubah menjadi coklat dan mati Leiwakabessy 2004. 8 Kebutuhan akan pupuk Mg semakin hari semakin banyak sejalan dengan pemanfaatan lahan-lahan marjinal untuk pertanian dan sejalan pula dengan penggunaan teknik diagnosis status hara yang semakin popular dalam produksi pertanian Pupuk Mg dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu yang larut air dan yang tidaksedikit larut air. Pupuk Mg yang larut air diantaranya adalah Magnesium sulfat MgSO 4 , Magnesium klorida MgCl 2 , dan Magnesium nitrat MgNO 3 2 . Sedangkan untuk pupuk Mg yang sukar larut air diantaranya adalah Magnesium oksida, batu kapur magnesium, dan Thomas phosphate Leiwakabessy 2004.

2.4.5 Natrium Na

Natrium merupakan unsur penyusun litosfer ke- 6 setelah Ca, yaitu 2,75, yang berperan penting dalam menentukan karakteristik tanah dan pertumbuhan tanaman terutama di daerah arid dan semi arid kering dan agak kering yang berdekatan dengan pantai, karena tingginya Na air laut. Suatu tanah disebut tanah alkali atau tanah salin jika KTK atau muatan negatif koloid- koloidnya dijenuhi oleh 15 Na, yang mencerminkan unsur ini merupakan komponen -komponen dominan dari garam- garam larut yang ada. Pada tanah- tanah ini, mineral sumber utamanya adalah halit NaCl Hanafiah 2005. Natrium sangat rentan terhadap pencucian dan natrium tanah yang tersedia dapat hilang selama musim dingin. Perakaran tanaman yang lebih dalam dapat membantu penyerapan natrium ke lapisan tanah di bawah tapak bajak. Tingkat natrium dapat tukar yang tinggi dapat mendispersi partikel tanah liat yang mengakibatkan rusak atau hilangnya struktur tanah. Hal ini sering terlihat saat kejadian banjir yang diakibatkan oleh naiknya air laut. Efek yang tidak nyata juga dapat terjadi ketika aplikasi natrium dilakukan pada tanah sehingga terikat dengan garam atau pada pupuk yang digunakan Leiwakabessy 2004.

2.4.6 Kalsium Ca